Sebuah Masalah

2.4K 92 0
                                    

Dengan hati hati Angel membangunkan Rakai dan menuntunnya untuk bersandar dikepala ranjang. Angel mulai mencoba memberikan segelas teh hangat kepada Rakai berharap agar kesadaran Rakai mulai membaik.Rakai yang berangsur angsur sadar pun tersenyum kemudian dengan cepat meraih tubuh Angel dan mendekapnya erat."Ku mohon jangan tinggalkan aku" ucap Rakai lirih sembari memeluk erat Angel.Angel mengerutkan dahinya mendengar ucapan Rakai barusan pasalnya dia tak ada niatan untuk meninggalkan Rakai atau bahkan memutuskan hubungannya karena ia terlalu sayang dengan Rakai."Kenapa kamu ngomongnya gitu kak? Siapa yang akan pergi? Aku gak akan ninggalin kakak" ucap Angel sedikit heran.Rakai hanya diam dan tak mau menjawab pertanyaan Angel. Angel yang melihat gelagat Rakai sekarang semakin yakin jika ada masalah besar yang sedang mengganggu pikiran Rakai saat ini. Angel mengendurkan pelukannya dan memberi jarak dengan Rakai dirinya memilih diam tak memaksa Rakai untuk menjawab. Ia memilih beranjak dari samping Rakai berniat memberi waktu Rakai untuk berfikir."Sayang..." panggil Rakai lirih menghentikan langkah Angel yang hendak pamit pulang."Bisakah malam ini kamu tinggal disini? Aku membutuhkanmu" ucap Rakai memohon.Angel yang tak tega melihat wajah memelas Rakai akhirnya memutuskan menelepon sang bunda meminta ijin menginap dirumah Tita yang kemudian disetujui oleh sang bunda."bentar kak... aku ijin bunda dulu ya...""hemm""Halo sayang, kamu dimana? ini sudah malam loh" tanya sang bunda panik."Maaf bun tadi Angel buru buru dan gak sempat pamit bunda... Angel lagi di rumah Tita bun, dia sendirian dan Tita sakit jadi Angel panik..." ucap Angel terpaksa berbohong."lalu sekarang Tita gimana sayang keadaannya?""sudah mendingan bun... dia sedang istirahat""oh syukurlah.... apa kamu perlu di temani kak Agil disana? atau kamu mau dijemput?""tidak perlu bun... ini sudah terlalu malam kasihan kak Agil.... Kalau boleh Angel ijin menginap di rumah Tita saja ya bun? untuk jagain Tita..""Tentu saja boleh sayang.... Tita juga sudah bunda anggap seperti anak bunda sendiri... baiklah besok biar kak Agil nyamperin kamu kesana ya bawain baju ganti dan sarapan""hemm iya bun.... ya sudah kalau begitu Angel tutup dulu ya bun""selamat malam mimpi yang indah sayang... salam untuk Tita ya"Bip suara sambungan telepon terputus.Angel kemudian mendial nomor sang sahabat mencoba meminta tolong kepada Tita untuk berkata jika ia tengah menginap di rumahnya berjaga jaga jika sang bunda atau kakaknya ada yang menelpon."Halo Ngel ada apa?""Ta... gue bisa minta tolong gak?""apa? tumben malam malam minta tolong ke gue""emm nanti bentar lagi nyokap gue atau abang gue pasti bakal telepon lo... nah please banget tolong kasih tahu ke mereka kalau gue nginep di rumah lo ya""Lah lo emang sekarang lagi dimana? gak kabur kan lo? gak aneh aneh kan lo?""ish pokoknya bilang aja gitu ya... please""iya iya... tapi lo ada dimana sekarang?""Gu gue ada di apartemen kak Rakai""WHAT...??? JADI LO LAGI" teriak Tita dari seberang sana."Bisa tolong pelanin suara kamu gak sih Ta... jangan lebay deh nanti orang orang pada ke ganggu dengan suara lo" ucap Angel memutar bola matanya malas."Sorry... sorry... lo ngapain disana? om Rakai gak ngapa ngapain lo kan?""Gue bakal ceritain semua ke lo nanti Ta dan gak bisa sekarang juga... Kak Rakai sakit dan gue gak tega buat ninggalin dia sendirian""oh gitu... oke oke gue bakal bantuin lo..""hemmm makasih Ta" Angel menutup teleponnya lantas melirik ke arah sang kekasih.Rakai menarik lengan Angel memintanya untuk naik keatas Ranjang dan duduk disampingnya. Angel hanya diam menuruti kemauan sang kekasih karena merasa iba dengannya. Dari sini lah Rakai mulai beecerita jujur kepada Angel tentang rencana orangtuanya yang ingin menjodohkannya dengan anak teman sang ayah."A-Aku dijodohkan" ucap Rakai dengan cepat."Di jodohkan?" tanya Angel memastikan."iya... orang tuaku menjodohkanku dengan anak teman ayahku""lalu?""aku tidak bisa... dan aku ingin menolaknya""tapi ini permintaan orang tua kakak...""tapi aku tak bisa melakukannya... aku sangat mencintaimu An... baru kali ini aku merasakan cinta yang teramat sangat setelah sekian lama aku sendiri""lantas bagaimana dengan orang tua kakak? mereka pasti akan kecewa jika kakak menolaknya begitu saja"Untuk sejenak suasana menjadi hening. Angel menarik nafas dalam dalam dan berfikir sejenak ia mencoba menahan segala egonya dan berfikir lebih dewasa dengan menempatkan posisinya diposisi yang Rakai alami saat ini."Kak lihat aku dan berjanji lah padaku untuk menuruti kemauan orang tuamu" ucap Angel memohon yang dibalas gelengan kepala oleh Rakai."aku gak bisa An..""Kak dengerin aku, kali ini aja... aku mohon tolong temui gadis itu dulu... cobalah mengenalnya untuk menyenangkan hati orangtuamu... jika kamu tidak bisa atau tidak cocok dengan gadis tersebut bicarakan baik baik dengan mereka beri pengertian dan bicaralah dengan kepala dingin apa yang kakak mau... aku yakin orang tua kakak akan mengerti dan jangan coba coba melakukan hal bodoh seperti tadi meski masalah kakak besar dan sulit untuk dipecahkan... tolong berhenti ke tempat seperti itu jika kakak masih mau sama Angel" ucap Angel tegas kemudian pergi keluar kamar menuju ruang tamu.Rakai yang melihat itu hanya bisa diam ia tahu gadisnya berusaha tegar didepannya dan sekarang ia pasti sedang membutuhkan waktu untuk sendiri.Reza yang asik menonton tv kaget melihat Angel berdiri disampingnya."Kenapa keluar? " tanya Reza penasaran."Capek mau tidur... kakak temenin kak Rakai gih..." ucap Angel sembari menarik tangan Reza agar bangkit."Lah... kenapa gue yang harus temenin dia kan ada lo? Lo aja gih jagain pak Bos" tolak Reza."Ngaco kakak pikir aku cewek apaan? Tidur dengan cowok yang belum sah jadi suamiku... enak aja no no no... aku hanya akan tidur dengan pria yang berstatus suami sah ku" ucap Angel ketus sembari berjalan menuju kamar tamu kemudian mengunci pintunya.Angel menyandarkan tubuhnya pada daun pintu lantas memerosotkan tubuhnya perlahan hingga terduduk di lantai. Air matanya mengalir deras membasahi pipi. Ia tahu pasti jika ini akan menyakitkan baginya namun ia tak punya pilihan lain di sini selain meminta sang ke kasih untuk bertemu dengan gadis yang di jodohkan dengannya."Angel kamu harus kuat... kamu gak boleh egois""kamu juga pasti akan melakukan hal sama kan jika di posisi dia?""Bukankah orang tuamu juga segalanya" ucap Angel sembari menghapus air matanya.Angel bangkit dari duduknya menuju kamar mandi mencuci mukanya lalu kemudian tidur.

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang