Ponselku sedari tadi terus lah berbunyi namun aku sengaja mengabaikannya karena aku sedang kesal dengan kak Rakai yang justru mematikan ponselnya."ishh di telpon malah di matiin ponselnya... awas aja" gerutuku kesal."tapi dia kenapa ya? kenapa aneh banget gini? biasanya juga doa yang teror aku dan marah marah kalaunsemenit aja gak balas pesan dia""kenapa perasaanku gak enak gini sih... jangan jangan terjadi apa apa lagi sama dia""ish amit amit... kamu ngomong apa sih Ngel""huhhhh...."desisku sembari menghilangkan fikiran fikiran burukku.DrrrrtdrtttSebuah panggilan telepon masuk dari nomor yang tidak dikenal di ponselku. Aku yang merasa malas pun sengaja mengabaikan lagi panggilan tersebut. Namun niatku goyah ketika nomor tersebut terus menelponku tanpa henti dengan kesal Aku mengangkat telepon tersebut."ish siapa sih ganggu aja deh" umpatku kesal."eh tapi dia telpon terus... jangan jangan penting lagi" ucapku yang langsung menyambar ponselku dan menggeser tombol gulir hijau.Bak disengat listrik ribuan volt tubuh ku melemas dan meluruh ke lantai ketika mendapat kabar dari Reza jika kekasihnya sedang mabuk berat dan mengamuk di club malam."Hallo""Angel ini aku Reza...""kak Reza.. ada apa? kok berisik sekali sih""cepat ke sini sekarang juga... Rakai sedang mabuk dan mengamuk di club.. bantuin aku ngurus dia ya""APA? MABUK? NGAMUK?" teriak ku tak percaya."iya buruan... banyak luka di tangannya, ku mohon kemarilah segera dia audah tak sadarkan diri sekarang..""ba ba baik... tolong kirim alamat clubnya di mana aku akan ke sana sekarang juga" ucap Angel sembari menyambar sweter, dompet dan juga ponsel.Aku yang panik pun segera berlari keluar rumah tanpa berpamitan kepada keluargaku karena ini sudah larut malam, tentu saja keluargaku akan melarangku keluar jika sampai mengetahui hal ini. Aku memesan ojek online dan mencari keberadaan tempat tersebut. Dalam perjalanan aku terus merapalkan doa agar kondisi kekasihku saat ini baik baik saja."Pak jalannya agak cepetan ya.." ucapku kepada pria paruh baya yang mengendarai motor dengan jaket dan helm yang memiliki logo sebuah aplikasi ojek online."baik non" ucap Pria tua itu sembari melajukan motornya."Kamu kenapa sih kok kayak gini""Ya Tuhan semoga tidak terjadi apa apa sama kak Rakai" batinku sembari berkomat kamit merapalkan doa.Lima belas menit perjalanan menggunakan ojrk online yang aku tumpangi, saat ini aku sampai di sebuah Club yang Reza maksud. Dari arah depan tampak jelas sesosok Reza sedang kewalahan membopong Rakai. Angel pun berlari menghampiri untuk membantu memapah Rakai masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil Angel tak hentinya menangis mendekap Rakai yang terkulai lemah dengan beberapa luka di wajah dan tangannya bekas dari perkelahiannya tadi."Astaga kenapa bisa sampai kayak gini sih?""Dia kenapa kak?""apakah kak Rakai punya masalah besar? cecarku kepada kak Reza."aku gak tau Ngel... aku gak tahu karena dia sendiri tidak mau cerita sama aku tadi"Aku meminta kak Reza untuk menambah kecepatan mobilnya agar cepat tiba di Apartemen kak Rakai."ya sudah ayo kita ke apartemen kak Rakai saja kak...""baik lah kamu tunggu dulu biar mobilnya aku bawa mobilnya ke sini dulu ya""oke siap"Aku dan kak Reza memapah kak Rakai masuk kedalam mobil "kak buruan ya... kasian kak Rakai" ucapku kepada kak Reza."oke"Aku melihat Reza tersenyum kala melihatku sedang menangis tersedu sedu yang sontak membuatku kesal."kak Reza kena senyam senyum sih""seneng banget ya lihat Angel sedih kayak gini" ucapku kesal."hahaha habisnya kamu lucu sih.... udah dong berhenti nangisnya. Dia pasti baik baik saja dia kan kuat..." ucap kak Reza menghiburku."hemmm"desisku pelan.Kak Rakai meminta bantuan seorang security untuk membantu memapah tubuh kak Rakai ke apartemen."Pak Budi... ""eh den Reza... ada apa atuh den?""Pak bantuin kita bentar dong... boss Rakai lagi mabuk tolong bantu kita memapah si boss ya""siap den... atuh pak bos teh tumben mabuk segala" ucap seseorang yang ku ketahui bernama pak Budi."Biasalah pak masalah cinta" ucap Kak Reza sembari terkekeh.Kak Reza dan Pak Budi memapah Kak Rakai menuju unit apartemen milik kak Rakai."Pak makasih ya bantuannya" ucap Kak Reza ramah."ah iya ini ada sedikit untuk buat beli rokok pak Budi" lanjut kak Reza sembari menyodorkan benerapa lembar uang berwarna merah."gak usah repot repot atuh den.... hitung hitung balas budi karena Pak Boss sudah sering membantu saya" ucap pak Budi menolak pemberian kak Reza."tak apa pak terima saja... tidak perlu sungkan. Anggap saja itu rejeki untuk bapak" ucapku pada pak Budi."nah bapak denger sendirikan apa kata nyonya boss... jangan menolak ya pak bisa bisa pak boss marah loh nanti" ucap Kak Reza sembari terkekeh."terimakasih kalau begitu... saya permisi dulu nyonya boss... den Reza""ishh kak Reza tu ya sukanya ngarang cerita...huhh" ucapku sembari berjalan meninggalkan kak Reza.Aku langsung mengobati luka di tangan dan wajah kak Rakai serta meminta kak Reza untuk mengganti pakaian kak Rakai dengan pakaian rumahan."Kak... kak Reza" panggilku."apaan?" jawabnya sembari berjalan menghampiriku."tolong gantiin bajunya kak Rakai dong kak""lah kenapa gak lo aja sih yang gantiin""ish... mana bisa... Angel kan bukan istrinya bukan juga saudaranya. Gak sopan atuh kalau buka buka baju pria gitu""aishh tinggal buka trus diganti doang apa susahnya sih Ngel""no... aku gak mau" ucapku sembari berlalu pergi."astaga... dasar bocah aneh, dapat rejeki gantiin baju laki laki ganteng, sexy, tajir pula malah di tolak gitu aja" cibir kak Reza yang masih bisa ku dengar.Sembari menunggu kak Reza selesai mengganti pakaian kak Rakai Aku berjalan ke arah dapur untuk membuat bubur dan juga menyiapkan obat penurun panas untuk kak Rakai karena suhu badan kak Rakai saat ini sangat tinggi."kalau orang mabuk dikasih obat boleh gak sih?" tanyaku dalam hati."nunggu bebera jam kedepan kali ya" ucapku lagi.Selang beberapa menit Aku mengetuk pintu kamar kak Rakai yang kemudian dibukakan oleh kak Reza. Nampak kak Rakai yang tidur meringkuk sembari terus mengigau memanggil namaku yang membuat ku penasaran, mengapa kak Rakai sampai seperti ini. Apakah masalah yang dihadapi kak Rakai terlalu berat atau kah tanpa sengaja ia membuat kesalahan yang besar hingga membuat kak Rakai seperti ini. Tapi kenapa igauan kak Rakai seolah olah tak mau kehilangan aku. Apa sebenarnya yang terjadi. Aku menatap wajah kak Rakai sendu sembari mengusap usap pucuk kepala kak Rakai agar lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife
RomanceKisah ini bercerita tentang seorang Pria dewasa yang bernama Rakai yang jatuh cinta kepada seorang gadis SMA yang bernama Angel yang tak disangka ternyata juga memiliki perasaan yang sama dengannya. Mereka memutuskan untuk menjalin hubungan asmara...