Ternyata Kamu

2.8K 106 0
                                    

Sesampainya di restoran Angel langsung dituntun menuju meja di ruangan VIP yang telah dipesan oleh keluarga Sailendra. Angel terperangah melihat sebuah ruangan yang didekor romantis ala ala candlelight dinner. Disana sudah duduk keluarga Sailendra yang melambaikan tangan kearah kami dan menyapa kami dengan senyum ramahnya."sebenernya ini acara apa sih?""Kenapa kayaknya mau ada acara?""tapi acara apa ya? masa iya makan malam keluarga seromantis ini ruangannya" batin Angel sembari mengamati dekor ruangan yang begitu mewah.Angel mendudukkan bokongnya di kursi paling ujung sebelah kak Agil. Nampak satu bangku terlihat kosong di depannya, mungkin ini alesan mengapa acara makan malam tak kunjung dimulai."nunggu siapa sih?""kenapa belum di mulai juga acaranya?" batin Angel penasaran.Angel menyibukkan dirinya dengan ponsel ditangannya. Ia berulang kali berdecak kesal karena bosan. Ia membuka kamera ponselnya kemudian mengambil gambar dirinya sendiri lalu mengunggahnya di akun instagram pribadinya yang langsung mendapat komentar dari Rakai. Angel tersenyum membaca komentar Rakai yang kesal melihat foto Angel berdandan cantik bukan untuk dirinya. Tak lama kemudian suara Vina menghentikan aktifitas Angel."Akhirnya yang ditunggu tunggu datang juga" ucap Vina yang membuat Angel penasaran.Angel mendongakkan kepala menyusuri segala sudut ruangan hingga ia menemukan sesosok pria yang sangat ia kenal sedang menyapa ayah dan bundanya."kak Rakai" pekiknya dalam hati.Angel terlonjak kaget melihat kehadiran sang kekasih. Ia benar benar tidak menyangka jika ternyata tamu yang ditunggu tunggu itu adalah Rakai sang kekasih. Angel menganga tak percaya jika itu benar benar kak Rakai karena Reza bilang hari ini Rakai mengosongkan jadwal hanya untuk mempersiapkan makan malam bersama keluarga serta keluarga gadis yang akan dijodohkan dengannya."Tunggu dulu... makan malam keluarga? em gadis yang akan dijodohkan dengan kak Rakai? Maksudnya?" Angel segera membekap mulutnya agar tak ada suara yang keluar dari mulutnya."Ya... katakan lah aku terlalu percaya diri namun jujur aku bahagia sekali saat ini. Benar kah gadis itu aku? Ahhh aku penasaran sekali..." batinnya.Rakai menarik kursi lantas duduk santai di bangku depan Angel. Ia menampilkan senyuman manis yang memabukkan bagi siapapun yang melihatnya."Astaga kenapa aku bodoh sekali... nama Kak Rakai kan Rakai Sailendra, kenapa aku tidak kepikiran sampai situ sih" batin Angel merutuki kebodohannya.Beberapa detik selanjutnya mata Angel dan Rakai bertemu, mereka saling bertatapan dan saling melempar senyuman karena saat ini kami berpura seolah belum saling mengenal satu sama lain. Rakai menjabat tangan Angel sesuai intrupsi Vina. Semua orang menatap ke arah Angel dan Rakai lantas menyunggingkan sebuah senyuman yang membuat Angel gugup."Rakai...""Angel" ucap keduanya bergantian sembari bersalaman.Acara makan malam berlangsung dengan cepat, yang kemudian di lanjutkan dengan acara inti yang akan di sampaikan oleh Irfan Sailendra ayah dari Rakai."Baiklah karena semua sudah selesai makan saya akan mengutarakan maksud dari acara makan malam kita ini... kami berniat menjodohkan putra kami Rakai Sailendra dengan Angel.. untuk itu saya meminta kepada Angel dan Rakai untuk saling mengenal telebih dahulu sebelum kalian melangsungkan tunangan..." ucap om Irfan memandang Angel dan kak Rakai bergantian.Sebuah senyuman terbit dari wajah Angel dan Rakai yang merasa lega serta bahagia mendengarkan apa yang baru saja diucapan oleh Irfan. Tanpa aba aba Rakai langsung menyela dan menyehuti pernyataan yang di lontarkan oleh sang ayah."Saya setuju pa... saya menerima perjodohan ini dan saya ingin menikahi Angel secepatnya" ucap Rakai tiba tiba yang membuat seluruh keluarga menganga tak percaya."menikah?" tanya Irfan sembari mengangkat sebelah alisnya tak percaya."hemm... menikah pa, bukan kah mama dan papa menginginkan aku untuk segera menikah?""kau serius Kai?" tanya Irfan mencari kepastian."Rakai serius pa... Rakai sudah mengenal Angel lumayan lama..""benarkah?" kali ini suara Vina yang tampak terkejut."itu benar ma... karena dia ini sahabat Naritha anaknya kak Levi""jadi kalian selama ini sudah saling mengenal rupanya... baiklah jika begitu semua terserah kalian berdua saja. Kami sebagai orang tua akan mendukung apa pun keputusan yang kalian ambil" ucap Irfan."bagaimana menurut om dan tante jika saya menikahi Angel dalam waktu dekat?" tanya Rakai meminta persetujuan kepada sang calon mertua."tidak masalah... kami setuju setuju saja hanya saja Angel masih sekolah dan sebentar lagi akan melaksanakan ujian kelulusan... bagaimana?""emm begini saja om... saya akan tetap menikah dengan Angel secara agama dalam waktu dekat namun resepsi akan dilangsungkan ketika Angel sudah lulus sekolah" jelas Rakai."Angel... bagaimana denganmu? apa kamu siap sayang?" tanya Vina meminta jawaban dari Angel.Sebuah pernyataan dari Vina membuat Angel tertunduk diam tak bisa berkutik sama sekali. Sungguh ia malu saat ini membayangkan bagaimana wajahnya yang merah seperti tomat."Bagaimana sayang? ayo jawab? apa kamu membutuhkan waktu?" cecar sang bunda kepada Angel.Angel menghela nafas dalam sebelum akhirnya ia mengutarakan jawabannya. Masih dalam posisi menunduk Angel menganggukkan kepalanya pelan yang membuat seluruh keluarga mengucap syukur."syukurlah... kami bahagia mendengarnya sayang" ucap Vina dengan wajah bahagia.Ingin rasanya Rakai menarik Angel kedalam dekapannya dan berterimakasih kepada kekasih hatinya itu namun ia tak bisa dan terpaksa harus menahannya karena ia tahu Angel pasti tidak setuju jika Rakai melakukannya di sdepan kedua orang tuannya."Jadi bagaimana rencanamu Kai?" tanya Irfan kepada Rakai."jika boleh Rakai ingin upacara pemberkatan pernikahan di langsungkan hari minggu, minggu depan di gereja yang lokasinya tidak jauh dari kediaman om dan tante" ucap Rakai mantap."hemm baiklah kami setuju...""untuk persiapan bagaimana? apakah waktu seminggu itu cukup?" tanya ibunda Angel yang khawatir."cukup jeng... jika hanya acara pemberkatan saja tidak perlu banyak persiapan bukan?""hemm baiklah jika begitu..."Acara makan malam keluarga telah usai mereka keluar dari restoran dengan wajah yang begitu bahagia dan lega dengan pencapaian kesepakataan yang telah mereka buat.Kali ini Angel akan pulang dengan Rakai karena Rakai meminta ijin kepada kedua orang tua Angel agar Angel diantar pulang dengan Rakai saja."om tante.., saya minta ijin buat antar Angel pulang boleh?""tentu saja boleh Kai... Angel ayo ikut calon suamimu" ucap Sang bunda memberi intrupsi.Angel masuk ke samping kursi kemudi usai dibukakan pintu oleh Rakai. masih dalam suasana canggung Angel hanya diam sembari menundukkan wajahnya."tumben diem saja kamu yang?" tanya Rakai memecah keheningan."emm... a aku merasa jadi canggung aja kak""santai saja Ann... gimana kamu seneng?"Angel mengangguk malu malu yang membuat Rakai gemas melihatnya. Rakai mengambil sebelah tangan Angel lantas mengecup punggung tangannya dan menggenggamnya dengan erat.Bersambung...Hai guys... mohon bantuannya...tolong kasih star dan komentar ya... thanks

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang