Last Day

140 13 17
                                    

Sebelum membaca tolong di vote. Sambil berjalan koment dah yang banyak. Terakhir boleh di share juga yaa 💕 😊
.

SPIN OFF ROLANDA
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jangan tanya itu lagi, gue gak bisa jawabnya. Bohong kalau gue bilang gak mau, gue begini, karena sebegitu sayangnya sama lo Dim," Bening yang Rachel tahan sedari tadi, terjun bebas begitu saja.

Dia menangis.

Dimas menarik Rachel dalam pelukannya, dan mendekapnya erat.

"Kalau gitu, jangan jauh - jauh dari gue," Bisik Dimas, dibalas anggukkan pelan dari Rachel.

Dimas memegang kedua bahu Rachel, dia menatap gadis itu sambil terkekeh.

"Kenapa ketawa?" Tanya Rachel.

"Lo jelek kalau nangis," Dimas mengaduh main - main karena mendapat pukulan dari Rachel, dan membuat gadis itu tertawa kecil.

Rasanya melihat wajah itu tersenyum saja sudah membuatnya lega. Dimas akan menjaganya agar tetap seperti itu.

"Lo istirahat, besok gue jemput, kita ke kampus bareng," Ucap Dimas sambil mengusak pucuk kepala Rachel.

"Lo istirahat, besok gue jemput, kita ke kampus bareng," Ucap Dimas sambil mengusak pucuk kepala Rachel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------------------------------------------------

Drrttt...Drrrttt

Dimas merogoh ponsel dalam saku celananya, dia yang baru saja menapaki rumahnya tersenyum saat melihat nama yang tertera pada benda persegi itu adalah _

Bayi Toa.

"Gue tebak, pasti lo udah kangen kan sama gue,"

"Tebakan lo salah Dim! Acel anfal lagi, dia ada di rumah sakit biasa!" Diseberang sana terdengar suara Tasya yang panik, hal itu membuat Dimas membolakan mata, dan langsung pergi dengan motornya membelah jalanan kota.

-----------------------------------------------------------

Dimas berlari menuju ruang rawat Rachel yang sebelumnya sudah diberi tahu oleh Tasya. Di depan ruang rawat intensif itu, dia melihat Tasya dan Cindy yang terduduk lesu.

"Gimana Rachel?" Tanya Dimas dengan napas terengah, kedua gadis itu hanya menggeleng pelan menanggapinya. Hal itu membuat Dimas menghela napasnya berat.

"Tadi Rachel telfon gue, katanya hidung dia berdarah banyak, dia juga ngeluh pusing. Gue langsung ke rumahnya, dan gue liat dia udah berlumuran darah dalam keadaan gak sadar," Jelas Tasya.

"Sekarang gue gak tau dia gimana, dokter bilang mereka lagi usahain yang terbaik," Ucapnya lagi sambil terisak, sedangkan Dimas hanya bisa mengusak wajahnya kasar.

ENAM HARI DIMAS VAN LEVIN (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang