Day-6.3

81 10 15
                                    

SPIN OFF ROLANDA
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gue berdo'a, untuk cinta lo yang berikutnya biar gak kaya lo sama Ara. Bertepuk sebelah tangan. Dan gak kaya gue sama lo, yang cuma pura - pura dan penuh kebohongan," Ucapnya dengan senyum mengembang.

Dimas menatap Rachel dengan tatapan tak terbaca, Rachel yang melihat itu menghela napasnya pelan.

"Walau gue baper dan sayang sama lo, gue gak pengen lo jadi milik gue. Karena gue tau, kalau lo sama gue, gue bakal bawa akhir yang menyedihkan," Ucapnya lagi masih dengan senyum mengembang, menutupi perkataannya yang penuh keputus asaan.

Flasback on

Saat keluar dari kamar rawat Rachel, Cindy dan Tasya terkejut saat melihat Dimas yang masih terduduk di tempat yang sama saat awal mereka berjumpa.

"Katanya lo mau cari makan?" Tanya Cindy.

"Udah barusan,"

"Oh, kalau gitu kita balik dulu ya. Kita titip Rachel, jaga dia jangan sampe nangis," Ucap Tasya serius.

Dimas mencekal tangan Tasya saat mereka hendak pergi.

"Rachel sakit apa?" Pertanyaan itu membuat Tasya dan Cindy tertunduk sedih.

Tasya menghela napasnya berat, lalu ikut mendudukkan diri di samping Dimas, di ikuti Cindy.

"Acel udah setahun lebih kena leukimia, dia udah dua kali gak ikut kemo karena uang penghasilan Mamanya dipake bayar hutang Papanya yang udah meninggal. Jadinya dia anfal lagi," Dimas sangat prihatin mendengar hal itu.

"Jadi lo ngerti kan, kenapa Acel sampe mau jadi pacar sewaan? Dia udah buntu, gimana caranya dapetin uang yang cepet. Bayar kemo gak mampu, ditambah harus bayar SPP,"

"Kalau gini caranya, kita gak tau sampe kapan Acel bisa bertahan." Ucap Cindy.

"Acel bilang, lo vitamin gak langsung buat dia. Mungkin, semacam penyemangat hidup. Untuk itu, lo mau kan jagain Acel dan bikin dia bahagia?" Tasya menatap Dimas penuh harap.

Hening menjadi spasi, Dimas masih tidak bergeming.

"Dengan lo jadi vitamin Rachel, gue harap dia bisa bertahan lebih lama, dan berhenti ngomongin soal mati," Saut Cindy, yang jengah dengan keterdiaman Dimas.

"Jadi lo mau kan jagain Acel?" Tanya Tasya lagi, dan kali ini Dimas mengangguk pelan menyetujuinya. Hal itu membuat Tasya dan Cindy tersenyum dan menghela napasnya lega.

Tanpa mereka sadari, Rachel yang sedari tadi diam di ambang pintu kamar rawatnya tersenyum pasi.

Flashback off

Sejak mendengar percakapan itu, Rachel bertekad untuk lurus pada tujuannya, agar bisa cepat melunasi sisa hari jadi pacar bohongan Dimas, dan setelahnya dia akan pergi.

Dia tidak ingin terlalu banyak merepotkan orang lain dan membuat Dimas terlalu lama berpura - pura.

-----------------------------------------------------------

"Gak usah ngaur, sekarang lo ikut gue," Ucap Dimas memecah keterdiaman yang terjadi beberapa saat tadi.

Dimas menutup mata Rachel dengan kain, dan menuntunnya ke suatu tempat yang sudah di persiapkannya dari siang, sedangkan Rachel hanya mengikutinya pasrah.

ENAM HARI DIMAS VAN LEVIN (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang