2

1K 109 9
                                    

Kami akhirnya benar-benar membolos dikelas terbang hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kami akhirnya benar-benar membolos dikelas terbang hari ini. Sungguh bukan hanya karena aku saja, Jimin juga kok. Pokoknya kalo ada yang tanya, Jimin yang mengajakku. Huh

"Tae..."

"Hm..." aku memandang wajah Jimin dari samping, mulutnya masih terus mengunyah beberapa buah yang kami petik tadi.

" Kamu benar-benar tak ingin mencari ibumu?"

Aku menengadah, dimana dua cahaya dilangit kami saling bersisian. Salah satu cahaya adalah pintu masuk ke dimensi 3.

"Mungkin tidak, untuk apa mencarinya. Membuang-buang waktu."

"Tae aku ingin ke bumi. Kau tau aku sangat lelah berada di sini. Menjadi anak selir. Dengan tanggung jawab menggunung, sekolah... Kelas terbang, Kelas ramuan, kelas kalkulus... Dll aku benar-benar lelah. Aku sempat berharap menjadi peri biasa saja. Setelah lulus sekolah lalu dikirim ke bumi dan kita akan bebas."

" Kau pikir semudah itu?"

" Iya tidak memang, dari pada disini. Menjadi keluarga kerajaan bukankah berarti mereka akan tetap bekerja disini? Aku ingin melihat kehidupan dibawah kita. "

" Jim, aku tidak mau berpikir yang tidak-tidak. "

Aku mengambil salah satu buah yang ada ditangannya. Aku mengerti apa maksud dari perkataannya ia merindukan ibunya. Tapi tidak semudah itu untuk masuk ke dimensi 2.

Aku juga merindukan para ibu yang lain sebenarnya. Ibunya Jimin adalah yang terbaik. Ia benar-benar baik hati dan sangat tulus. Position nya adalah water power. Benar-benar melambangkan sosok dirinya yang begitu lemah lembut.

"Aku tidak janji Jim, tapi jika sayapku bisa menerbangkanku. Mari kita kesana." aku menunjuk salah satu cahaya yang berpendar ungu dilangit.
"Ayo cari ibu kita."

Kami saling bertatapan dan mengangguk mantap.

"Mencari ibunya siapa?"

Mataku membelalak tak percaya suara ini.

"Pangeran!" ucapku dan Jimin bersamaan.

" Cari ilmu lebih baik. Dasar adik tiri. Kenapa kalian membolos?"

"Pangeran kenapa anda disini?" Jimin bertanya takut-takut.

"aku bertanya kenapa malah membalas pertanyaan pula. Cepat kembali ke kelas!"

Aku tersenyum senang. " yah kelasnya sudah habis Pangeran... Au..."

"Au... Au... Au..." Pengeran menarik telinga kami tiba-tiba.

" aku tidak ingin memanjangkan telinga kalian. Jadi mari... Ikut aku dan temukan hukuman kalian..."

"Yah....."

"Kak Seokjin... Jangan dihukum" rayuku sambil menggoyangkan tangannya ke kiri dan ke kanan.

" nah sekarang baru sadar memanggil kakak..."

The Brownies Fairy~ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang