Pernah dengar dunia peri? Masih tidak percaya dengan keberadaannya?
Dunia itu sungguh ada, Bahkan Taehyung menjadi salah satu diantaranya. Sulit dipercaya memang, tapi inilah kenyataannya.
Taehyung peri kecil bodoh dengan kata-katanya yang pedas, e...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tae!"
Aku menoleh ke belakang, tersenyum senang pada siapa yang memanggilku tadi.
"Jimin!"
Ia terbang mendekatiku, dan langsung mendudukkan diri. Heran, bagaimana ia bisa ada disini?
"Tumben sekali sudah pulang?" tanyaku.
"Iya! Kelas terbang akan memulai perlombaannya saat gerhana bulan!"
Aku mengangguk mengerti, Jungkook juga ikut datang mendekat.
"Jimin?" tanya Jungkook, ah bocah ini seperti tidak pernah bertemu saja.
"Hai Jimin! Aku Jungkook. Salam kenal," ucapnya dengan senang.
Wajah Jimin seketika mengkerut, ia sepertinya kesal. Tapi tetap saja ia balik menyalami Jungkook.
"Jimin, salam kenal juga." balasnya kemudian. "Bukankah kau lebih muda dari padaku? Setidaknya bersikap sopan, walaupun kerajaan tidak memberlakukan sistem panggilan terhadap keluarga kerajaan untuk menyamaratakan hubungan kita. "
Aku seketika mengerti, Jimin ingin dipanggil dengan Kakak. Atau sebutan yang lainnya oleh Jungkook. His... Jimin juga sama saja kekanakannya.
" Eh? Aku harus memanggilmu apa? Taehyung juga biasa kupanggil seperti itu. "
Aku memelototi Jungkook, kenapa namaku dibawa-bawa. Aku kan hanya ingin terlihat muda.
"Taehyung,"
"Hehehe Jim, kurasa ini sedikit berlebihan. Aku hanya ingin terlihat lebih muda."
Jimin memutar bola matanya lelah, aku hanya membalasnya dengan kekehan.
"Panggil aku Kak Jimin, Jung. Itu tidak sopan jika hanya nama. Dan Taehyung kenapa kau membawa bocah ini kesini?"
Aku gelagapan dibuatnya, mencari alasan yang mungkin. Eh tunggu kenapa aku berbohong? Kan tidak epik jika peri terganteng, baik, juga rajin menabung harus berbohong. Apa kata dunia nanti?
"Jungkook ingin berlatih terbang, tapi banyak tempat yang ramai. Bukankah kalian juga mengikuti perlombaan yang sama? Lebih baik berlatih bersama bukan?" tanyaku sambil menarik turunkan alis. Jimin ini kadang sedikit keras kepala. Tapi sungguh aku belum pernah memukul kepalanya ya.
" Benar juga, ayo Kak Jimin kita berlatih bersama? "
Jimin terlihat melebarkan matanya, sama terkejut ya denganku.
" eh... Kita tak sedekat itu..." aku tak menggubris kalimat Jimin dan segera mendorongnya untuk pergi berlatih bersama Jungkook.
🧚🧚🧚🧚🧚
Huh... Menyesal aku tadi membawa Jungkook ke sini, coba pikirkan. Setelah kejadian tadi, lagi-lagi aku ditarik paksa untuk berlatih terbang. Dan apa yang ku dapat coba?