11

664 95 17
                                        

Hai! Pada siapapun yang membaca! Terima kasih! Kali ini hanya ingin memberi tau, ini chap terakhir Brownies original! Yeah! Chap selanjutnya tentu saja memiliki rasa baru... Jadi aku akan menambahkan rasanya kali ini, wah... Memasak Brownies perlu bahan dasar yang banyak! Tepung terigu... Telur... Mentega... Dan masih banyak lagi, sepertinya perlu waktu untuk rasa baru itu!

Sambil memasak Brownies rasa baru, aku akan menunggu kalian datang menyicipi Brownies ini. Jangan lupa berikan kritik, saran dan juga bintang!

Dengan begitu aku tau apa kekurangan resep Brownies original ini, dan mencoba mengubahnya agar terasa enak.

Aku juga meminta maaf atas segala kesalahan yang aku buat... Jadi! Aku menunggu kalian semua! Sampai juga di brownies rasa baru!

Vote dan comment duluuu lah

Aku mendesis sakit beberapa luka bakar kuperoleh akibat banyaknya bola-bola api yang bertebaran di langit. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya Jungkook yang bahkan lebih parah dariku karena harus terbang juga menarikku ditangannya itu pasti amat menyakitkan.

Bum!

Duar!

"Sial tidak ada waktu lagi!"

"Jung kita turun saja..." aku meringis menahan tangis akibat perasaan campur aduk yang kurasa.

"Dan mengorbankan semua jerih payah Kakakmu? Bodoh itu namanya,"

Sut...

Sut...

Bola-bola api kembali menghujani, Jungkook terus saja menghindar dan aku hanya bisa diam memperhatikan.

Duar!

" Tae kita pergi ke matahari kedua, tidak ada waktu banyak. Sekarang bantu aku terbang ke langit kedua"

Aku hanya bisa diam, tidak ingin membalas. Biarkan saja aku mati disini, itu lebih baik dari pada hidup dengan embel-embel pecundang.

" Taehyung! Pangeran akan kecewa dengan sikapmu!"

"T-tapi mereka..."

"Mereka akan selamat! Ayo bantu aku kelangit kedua! Kepakan sayapmu!"

Sut....

Sut...

Lagi-lagi bola api meluncur ke arah kami, Jungkook sudah nampak kewalahan. Langit kedua masih sangat jauh dijangkau, aku-aku harus apa?

"Cepat Tae!"

Aku melebarkan sayapku, mengepakkanya dengan tiba-tiba membuat seluruh energi seakan tersedot karenanya.

Aku mencoba memompa seluruh Tenaga ku, hingga kami berdua terbang beriringan. Tentu dengan tautan tangan kami yang tidak terlapas.

"Ugh...." sakit sekali.

" Ayo Tae kita hampir sampai!"

Aku dan Jungkook makin menguatkan energi kami, bukannya apa... Cuaca tiba-tiba mendadak buruk, hingga kami terus terombang-ambing.

Aku makin meningkatkan energi, hingga rasanya sayapku seakan putus. Perih, sakit... Aku mencapai batasku.

" Aaaaaargh!" teriakku melepaskan energi terakhirku.

Kami melesat menembus awan gelap dan keluar dari lingkaran hitam yang terbentuk sejak tadi.

"Jungkook langit kedua..."

The Brownies Fairy~ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang