Pernah dengar dunia peri? Masih tidak percaya dengan keberadaannya?
Dunia itu sungguh ada, Bahkan Taehyung menjadi salah satu diantaranya. Sulit dipercaya memang, tapi inilah kenyataannya.
Taehyung peri kecil bodoh dengan kata-katanya yang pedas, e...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raja benar-benar membuatku tertidur di kolam teratai. Gila! Kami begadang hingga larut malam. Dan aku kembali mengantuk saat ini, jika bukan karena kelas aku tidak akan bangun lagi.
Aku hanya sarapan berdua dengan Pangeran Seokjin, lebih tepatnya aku sendiri yang makan. Pangeran lebih memilih meminum teh bunga dengan sebuah buku ditangannya.
Yang lain? Apa aku harus menjelaskannya juga? Jimin benar-benar tak memiliki hati, ia pergi pagi-pagi untuk berlatih terbang dengan teman-temannya. Sementara Ibunda Ratu, beliau sangat sibuk dengan teman-temannya. Iya bergosip riya.
"Tae cepat makan dan jangan melamun,"
" Iya Pangeran," jawabku sebal.
Hari ini aku mendapatkan kelas kalkulus. Aku benar-benar tak mengerti dengan angka-angka yang tertulis di papan sana. Aku memperhatikan gurunya sungguh! Tapi suara suara guru itu hanya masuk ditelinga kanan dan keluar ditelinga kiri.
Huh pada akhirnya, pelajaran ini selesai begitu saja. Aku menguap lebar, ini masih siang. Harusnya aku pergi ke kantin dan pulang. Tapi aku benar-benar mengantuk.
Pengawal yang menjemputku sudah kusuruh pulang. Aku berniat untuk mencari Jimin nanti. Aku tidak melihatnya sejak kemarin malam.
Ah aku harus pergi sekarang.
" Tae, kamu akan pulang?" aku menoleh ke arah peri yang bertanya padaku tadi. Kelas sudah sepi ngomong-ngomong.
"Tidak, aku berniat mencari Jimin. Tapi mungkin dia belum pulang. Kamu akan pulang Jung?"
Jungkook peri bersayap biru itu membuka sayapnya dan terbang mendekatiku.
"Tidak, aku akan berlatih."
"Berlatih terbang?" ah iya akan ku beritahu. Soobin ketua kelasku ingat? Dia membacakan beberapa nama yang mengikuti pertandingan terbang tadi pagi. Dan aku terkejut, Jungkook mengikutinya kembali. Wah benar-benar berambisi.
" Iya, Kamu mau ikut? Sambil menunggu Jimin. "
Aku mengangguk setuju. "Dimana kamu berlatih?" aku menatapnya yang sedang menerawang ke luar jendela.
"Aku tidak tau juga, pasti tempat-tempat pelatihan sangat ramai. Aku perlu lapangan luas."
" mau kuberi tahu tempat yang luas dan sepi?" Jungkook tak menjawab ia hanya menaikkan sebelas alisnnya bingung.
" Kerajaan!"
"Ke kerajaan? Memang ya sepi? Bagaimana jika pengawal Melihat ku?"
"Tidak papa, akan kukatakan kamu temanku. Mereka baik,"
Jungkook akhirnya setuju. Kami kembali terbang ke rumahku dan melupakan fakta jika tadi aku ingin bertemu Jimin. Yah tidak lupa juga sih, salahkan dirinya yang sok sibuk ini itu.