[ 0 4 ]

6.6K 840 25
                                    

Kalvi:
Kin?

Kina menahan napas dan membeliak saat notifikasi dengan nama Kalvi di sana muncul pada layar ponsel yang sedang dimainkannya. Mendadak jantungnya berpacu dengan cepat. Tenang, Kin, ini cuma Kalvi, temen sekelas lo, batin Kina sambil mengatur napas.

Gadis itu pun segera membuka kolom obrolan perdana mereka dan mengirimkan balasan.

Kinata:
Iya, kal?

Setelah terkirim, Kina langsung menunggu. Benar-benar menunggu sampai tak mengalihkan pandangan dari layar ponselnya. Kina sendiri tidak mengerti, ini kan cuma Kalvi, seharusnya Kina tidak perlu berlebihan.

Bahkan setelah sepuluh menit berlalu, balasan dari Kalvi tak kunjung datang. Dibaca pun tidak. Kina mengembuskan napasnya. Apa yang sudah ia lakukan selama sepuluh menit tadi?

Kina pun meninggalkan ponselnya di atas kasur, kemudian bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk menyelesaikan urusannya.

Lima belas menit berlalu, Kina sudah kembali dalam keadaan segar dan siap untuk pergi ke alam mimpi. Namun layar ponsel yang menyala segera menarik perhatian Kina. Gadis itu segera mengeceknya, dan ternyata Kalvi sudah membalas saat Kina masih berada di kamar mandi.

Kalvi:
Tugas ppkn sekelompok sm gue kan?

Kina kontan mengerutkan kening.

Kinata:
Hah? Tugas apa ya?

Kalvi:
Lah kirain udh liat
Cek grup kelas coba

Kina pun segera mengecek grup kelas, dan benar saja, Reyhan sang ketua kelas mengirimkan informasi mengenai tugas kelompok serta pembagian kelompoknya yang sudah dibagi oleh Bu Tanti sendiri. Beliau berhalangan hadir besok, namun tetap memberikan tugas agar tidak akan ketinggalan materi.

Kina benar-benar satu kelompok dengan Kalvi dan dua orang lainnya, Naren dan juga Friska.

Gadis itu kembali membuka roomchat dengan Kalvi.

Kinata:
Iya sori baru liat hehe
Tapi beneran besok naren mau dispen?

Kalvi:
Iya
Basket kan mau tanding bsk

Kinata:
Friska jg kabarnya masih sakit kan?
Udah 2 hari gak masuk loh

Kalvi:
Iya makanya itu gue chat lo kin...

Oke ... Kina mengerti sekarang. Besok, sepertinya Kina harus menyiapkan jantungnya karena ia akan berlama-lama dengan Kalvi, berdua saja, karena tugas dan dua temannya yang berhalangan hadir.

Kinata:
Pasti bisa kok cuma berdua juga hehe

Kalvi:
Bukan itu kin

Kinata:
Jadi apa?

Kalvi:
Bawa kue cokelat lagi ya kin

Selama beberapa sekon Kina hanya melongo membacanya. Namun pada detik berikutnya, senyuman geli Kina pun muncul. Sepertinya Kalvi sesuka itu dengan kue cokelat bikinan Bunda sampai ketagihan dan meminta Kina untuk membawanya lagi.

Kalvi:
Bercanda kok wkwk
Nanti gue kirimin referensi ya biar bisa lo baca dulu

Kinata:
Waaah makasih kal!

Kina tidak membalas candaan itu. Kalvi sudah mengatakannya sampai dua kali, bagaimana mungkin Kina bisa menganggapnya sebagai candaan lagi? Mungkin Kalvi hanya malu, pikir Kina. Padahal, kalau Kalvi berterus terang, Kina dengan senang hati akan membawakannya.

Jadi, tunggu besok ya, Kalvi.

- - -

(bandung, 7 april 2020)

As Sweet as You Are [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang