[ 1 9 ]

4.9K 670 34
                                    

SEPASANG iris gelap milik Kina tak kunjung memutuskan pandangannya dari punggung tegap Kalvi yang tertutupi oleh hoodie berwarna maroon. Laki-laki itu tengah menyebutkan pesanannya pada seorang kasir di sana.

Hingga tak lama kemudian Kalvi berbalik sembari membawa nampan. Ada dua McFlurry Oreo dan dua buah kentang goreng ukuran reguler di sana. Saat ini mereka memang sedang berada di McDonald's terdekat dari sekolah.

"Lo kedinginan, Kin?" tanya Kalvi setelah ia menaruh nampan di atas meja. Laki-laki itu juga sudah duduk di hadapan Kina.

Kina yang tengah merapatkan jaket milik Kalvi segera menggeleng. Iya, sebelum berangkat Kalvi meminjamkannya jaket yang ada di bagasi motornya karena gerimis mulai turun. "Nggak, cuma ngebenerin aja, kegedean banget soalnya." Kina tidak berbohong mengenai jawabannya.

Kalvi terkekeh mendengarnya. "Badan lo kecil banget, sih." Kemudian tangan Kalvi mendorong satu McFlurry ke hadapan Kina. "Nih, Kin, katanya mau es krim."

Kina mengangguk-angguk. Lalu ia pun meraih es krim itu. Dengan mata berbinar ia memasukkan sesendok es krim putih yang bercampur dengan oreo tersebut ke dalam mulutnya. Sensasi dingin dan manis pun langsung terasa.

Kalvi diam-diam memandangi Kina selagi ia sendiri memakan es krimnya. Senyumnya mulai terukir. "Lo suka banget yang manis-manis, ya?" tanyanya kemudian.

Kina mengangguk antusias. "Banget. Soalnya gue suka, apa ya, rasanya tuh nyenengin aja abis makan yang manis. Apalagi kalau mood lagi nggak bagus. Makan yang manis-manis emang paling ampuh."

Tangan kanan Kina meraih kentang goreng. Bukannya mencelupkannya pada saus, Kina malah memasukkannya ke dalam es krim, lantas menariknya kembali. Setelahnya ia menyodorkan kentang dengan es krim di ujungnya tersebut ke hadapan Kalvi. "Cobain deh, Kal," pintanya pada laki-laki itu.

"Seriously, Kina?" Kalvi tampak sangat tidak yakin. Sebab menurutnya perpaduan antara kentang goreng dan es krim itu sangatlah aneh. Tapi Kina memberinya tatapan yang seolah berkata lo-percaya-sama-gue-'kan? Dan Kalvi tidak tahu bagaimana cara menolaknya. "Fine."

Kalvi meraih kentang dari tangan Kina, kemudian memasukkannya ke dalam mulut. Kalvi mengunyahnya dengan pelan karena ragu. Namun rautnya segera berubah, seperti mengatakan gue-belum-pernah-ngerasain-yang-kayak-gini! "Woah, it tastes good."

Kina langsung tersenyum lebar. Ia senang karena ternyata Kalvi menyukainya juga.

Namun secara perlahan senyumannya luntur kala menyadari bahwa sepertinya ada yang salah di sini. Ia kembali teringat pada hal-hal yang sebelumnya telah terjadi pada mereka. Hal-hal yang belum sempat diluruskan dan diselesaikan. Kina pikir, sekarang lah waktu yang tepat. Kina tidak mau lebih lama menghindari Kalvi.

"Kalvi," panggil Kina pelan, senyumnya berganti dengan alisnya yang bertautan. "Soal yang di kantin waktu itu...." Kina benar-benar tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya, sementara Kalvi tampak menunggu apa yang akan Kina katakan selanjutnya. Tapi pada akhirnya Kina hanya bisa mengembuskan napas berat. "Ma-maaf kalo kesannya beberapa hari ini gue ngehindar. Gue emang pengecut banget, Kal...."

Kalvi hanya tergeming, menampilkan ekspresi yang tidak bisa Kina artikan.

"Gue cuma nggak tau gimana cara buat bilang ke lo, kalau gue sebenernya su-su--"

"Kinata," sela Kalvi dengan wajah sedikit lebih serius dari biasanya. "Gue sebenarnya nggak sesuka itu sama kue cokelat."

Dahi Kina berkerut dalam setelah mendengar pengakuan Kalvi.

Kemudian Kalvi menarik kedua ujung bibirnya sambil memberikan sorot teduhnya pada Kina. "Gue sama pengecutnya, Kin. Kue cokelat cuma alasan. Karena sebenarnya yang gue suka itu lo, Kinata."

- - -

author's note:

hooo jadi modus doang ya kalvi minta bawain kue cokelat mulu 😤

tapi sampe sini kalian paham kan, maksud dari judul cerita ini sendiri apa? yap, itu sebenarnya ungkapan yang ditujukan kalvi buat kina, tapi nggak dia ucapin secara gamblang. juga kina ke kalvi, karena perlakuan kalvi manis bet kek cokelat heuheu.

btw gatel banget tangan ini kalo nggak double up huhu :(

sampe ketemu besok di ending, ya!

regards,

dindaarula.

(bandung, 19 april 2020)

As Sweet as You Are [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang