[ 1 3 ]

4.8K 661 6
                                    

SEJAK insiden hari itu, Kina tidak masuk sekolah selama dua hari. Surat yang sampai ke tangan wali kelas Kina menyatakan bahwa gadis itu sedang sakit. Kalvi yang mengetahuinya mau tak mau langsung kepikiran. Ia takut sakitnya Kina berhubungan dengan kejadian di depan toko boneka beberapa waktu lalu.

Di tengah-tengah jam pelajaran, Kalvi diam-diam mengambil ponsel dan mengirimkan chat untuk Kina.

Kalvi:
Kin
Lo sakit apa?

Kalvi menghela napas. Ini kedua kalinya ia dibuat cemas oleh gadis yang selama hampir dua bulan ini selalu memenuhi pikirannya.

Sebetulnya, tanpa Kina sadari, Kalvi sudah sering memperhatikan gadis itu sejak hari pertama mereka dipertemukan di kelas yang sama. Kinata Aria, nama lengkapnya. Dan Kalvi selalu suka acap kali mendengar nama itu. Lalu Kalvi menemukan bahwa seorang Kinata Aria merupakan sosok gadis manis yang mempunyai senyum nan indah dengan segala tingkahnya yang mampu menarik perhatian Kalvi. Ia menyukai bagaimana sepasang mata Kina akan membentuk bulan sabit kala kedua sudut bibirnya tertarik lebar.

Kalvi akui ia cukup pengecut di awal. Ia selalu bersikap biasa ketika menghadapi Kina, seolah kehadirannya tak berarti apa-apa. Lalu ketika Kina berulang tahun, Kalvi bahkan butuh waktu bermenit-menit sampai akhirnya ia berani mengirimkan ucapan meski hanya melalui grup kelas. Dan di hari itu pula, Kina datang padanya, menawarkan sepotong kue cokelat yang sengaja gadis itu bawa untuk dibagikan ke semua temannya.

Kalvi merasa semesta berpihak padanya saat itu. Kalvi memanfaatkan momen itu untuk kembali berinteraksi dengan Kina di kemudian hari. Tanpa Kalvi sangka, ia mendapat respons baik dari Kina. Entah Kina menyukainya balik, atau memang Kina merupakan tipe orang yang mudah dekat dengan siapapun. Kalvi tidak mau terlalu percaya diri.

Lagi-lagi Kalvi menghela napas. Ia tidak memiliki harapan yang tinggi untuk segera mempunyai hubungan lebih dari sekadar teman dengan Kina. Kalvi ingin semuanya mengalir begitu saja, hingga ia tiba di waktu yang tepat.

Getaran dari saku kemeja Kalvi membuat pikirannya tentang Kina membuyar. Kalvi mengambil ponsel, lalu senyumnya merekah saat melihat nama Kina di kolom notifikasi.

Kinata:
Gapapa kok kalvi
Cuma sakit biasa hehe

Kalvi berdecak. Kina sepertinya ingin mengajaknya bermain tebak-tebakan. Memangnya sesulit itu untuk memberi tahu Kalvi yang sebenarnya?

Kalvi:
Serius kin
Jangan bikin gue khawatir

Setelahnya tidak ada balasan lagi dari Kina. Bahkan hingga bel pulang sekolah berbunyi, gadis itu tak kunjung membalas. Kalvi menarik napas dalam. Kalau Kina tidak mau memberi tahu, biar Kalvi yang mencari tahu sendiri.

- - -

(bandung, 16 april 2020)

As Sweet as You Are [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang