0.1

243 35 3
                                    

22 Feb 20**





'0325. Ingat tanggal ini baik-baik. Karna di tanggal itu, sesuatu yang spesial akan terjadi'















Yiren menyerit membaca isi surat yang dia temukan didalam lokernya.

Sebenarnya, terhitung sudah dua minggu ini gadis itu selalu mendapat surat dengan isi tak jelas di lokernya.

Ntah siapa yang menaruhnya, yang jelas surat kecil tanpa amplop itu cukup membuatnya risih.

"Yiren, ayo cepet. Mendung nih mau ujan"

Lamunan Yiren buyar ketika seruan Woobin terdengar. Gadis itu merapikan bukunya dengan tergesa-gesa, menyelipkan surat itu asal kedalam buku paket biologi yang akan dia bawa pulang.

"Sebentar" sahut Yiren.

Gadis itu berlari kecil kearah Woobin yang tengah menunggunya di ujung koridor.

"Maaf lama, ada masalah sedikit tadi"

"Kenapa?"

Yiren tersenyum, "diary gue ilang. Tapi udah ketemu kok" balasnya bohong.

Pemuda Seo mengangguk kemudian memimpin jalan menuju ke parkiran dimana motornya disimpan.

Ya, pulang bersama adalah kegiatan yang selalu mereka lakukan setiap harinya.






















🖇













"Makasih, Bin"

Woobin mengangguk, kemudian memasukkan motor maticnya ke garasi rumahnya.

Rumah Yiren berada tepat disamping rumah Woobin. Jadi pemuda itu tak pernah merasa direpotkan oleh Yiren yang setiap hari selalu nebeng dia.

"Orang tua lo pergi lagi ya?" tanya Woobin

"Iya. Semalem baru pergi"

"Sendirian lagi dong? Nginep dirumah gue aja ayo"

Yiren mencebik, "nggak ah. Ngerepotin terus gue"

"Yaelah kayak sama siapa aja lo" ujar Woobin, "daripada dirumah sendirian"

"Gapapa deh sekarang dirumah dulu. Besok kalo ortu gue belom balik juga baru deh gue nginep"

Woobin mengangguk mengiyakan.

Bukan hal baru lagi sebenarnya kalaupun Yiren harus menginap dirumah Woobin.

Sedari kecil gadis itu memang suka ditinggal sendirian karna orang tuanya harus selalu pergi jauh untuk urusan bisnis.

Dan keluarga Woobin-lah yang orang tua Yiren percaya untuk menjaga gadis tunggal mereka.

 

"Yaudah sana masuk. Kalo laper chat gue aja ya nanti gue anterin makanan"

Yiren mengangguk antusias.

"Iya, Bin. Makasih ya"

"Hm. Jangan lupa kunci pintu"

Yiren mengangguk, kemudian berjalan menuju rumahnya.

Annonymous | Seo Woobin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang