il mio fiore [NOMIN ; Lee Jeno x Na Jaemin]

2. I Want You, My Camellia

Camellia is one of the most popular flowers that express love, lust and passion. This is especially true for camellia red. Pink, on the other hand, are mostly associated with lovers who separate something (or someone), so they are given to the people for whom our hearts are eager. White camellia conveys a message of admiration, so it can freely be said that by donating this flower we emphasize one's sweetness and femininity.

Warn : sex scene

Jaemin pindah ke sebelah rumahnya pada musim panas saat Jeno tengah pada tahun ketiga bangku perkuliahannya. Dimana Jeno tengah begitu sibuk dengan segalanya. Ia harus bekerja part time untuk meringankan beban ibunya yang harus mencari uang sendiri setelah kepergian ayahnya.

Kedatangannya saat itu bagai matahari yang menerangi kembali kehidupan Jeno yang gelap dan membosankan. Jaemin membawa senyumnya kembali. Lelaki itu bagai menyihir Jeno dengan auranya. Rasa yang muncul pun tak terhindarkan, Jeno jatuh pada Jaemin begitu saja.

Tawanya yang renyah, senyumnya yang cerah, tak terlupakan untuknya. Malam itu pun Jeno datang ke rumah Jaemin ketika lelaki manis itu memintanya. Si manis itu mengatakan bahwa ia perlu bantuan untuk memasang gorden pada kamarnya.

Seperti biasa, Jeno langsung saja masuk ke dalam tanpa mengetuknya dulu. Kedua orang tua Jaemin jarang di rumah dan biasanya ia hanya sendirian saja. Jadi kalau datang, Jeno selalu langsung ke kamarnya saja atau kalau mau menonton ia ke ruang tamu.

"Jaemin-ah?"

Jeno membuka pintu kamar Jaemin, menyelipkan kepalanya untuk menengok ke dalam. Jaemin tak ada di dalam kamarnya, tapi ia bisa mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi.

"Jaemin-ah, mandi? Aku tunggu di dalam kamarmu, ya," ucap Jeno sedikit keras.

"Iya, tunggu sebentar," balas si cantik itu.

Jeno duduk dengan santai di ranjang Jaemin yang ditutupi seprai berwarna biru muda. Lelaki itu mengambil remot televisi dan mulai menonton sembari menunggu Jaemin selesai.

Begitu ia mendengar suara kunci pintu di buka, Jeno menoleh. Keluarlah Jaemin dengan bath robe yang menutupi tubuhnya. Jeno meliriknya, matanya otomatis turun ke bawah, memperhatikan kedua kaki jenjang Jaemin yang ia yakin akan sangat halus saat ia sentuh.

Jaemin tentu saja tidak bodoh. Memang ia sengaja ingin menunjukkan tubuhnya pada Jeno. Jaemin pun tahu kalau Jeno punya rasa lebih padanya, jadi tak apa menyenangkanya sedikit, kan?

Si manis itu mengambil celah di sebelah Jeno lalu duduk. Mata Jeno yang sudah tersihir oleh keindahan Jaemin itu terus mengikuti pergerakannya. Bahkan setelah Jaemin berada di sampingnya pun, kepalanya mau tidak mau menunduk.