Daffodils have many different meanings in the Victorian age. They can mean unrequited love which is mainly associated with their color, yellow. On the more positive side, it means 'the sun is always shining when I'm with you". They also speak of respect or regard.
Ada satu hal yang paling Jeno benci dari dirinya. Tahu apa itu? Terlalu sering mengabaikan masalah dan kabur begitu saja. Seakan ia mau melupakannya saja meski itu belum selesai.
Sungguh, Jeno sangat tidak suka.
Dan hari ini pun kebiasaannya itu terulang. Seharusnya Jeno tidak pergi tanpa kata dan meminta penjelasan lebih lanjut atau apapun itu. Pergi di tengah pembicaraan itu sangatlah kekanakan, kan?
Di sinilah ia berakhir. Pada kedai soju di pinggiran jalan, Jeno memutuskan menghabiskan malamnya dengan menenggakan minuman keras itu berulang-ulang ke dalam mulutnya. Jeno tahu ini hanya akan menghilangkan rasa berat dalam hatinya sesaat, tapi meski sesaat dan fana pun Jeno berharap untuk bisa melupakan segala tentang Jaemin.
"Aishh, sial."
Jeno mengusap wajahnya kasar kemudian memegangi kepalanya yang begitu berat sejak setengah jam lalu karena mabuk. Tapi tanpa peduli, kembali Jeno tuang cairan itu dari botol kaca menuju gelas kecil sebelum akhirnya ia minum.
"Hah.." helanya sembari membanting gelas kecil yang ia angkat tadi.
"Sejak awal, seharusnya kita tak bertemu saja, Na Jaemin," racaunya.
Berada dalam permainan Jaemin begitu melelahkan. Meski berkali-kali ia berusaha mengakhirinya, si manis itu seakan tak mengizinkan. Tanpa aba-aba mengobrak-abrik dunianya begitu saja.
Selalu saja ada Jaemin. Bahkan saat ia sudah menekadkan diri untuk mencari kekasih, ia muncul lagi. Jeno tak mengerti pada kisah cintanya yang seperti ini. Sebetulnya apa mau Tuhan membuat Jeno begitu babak belur akan garis takdirnya?
"AISHHH."
Kesal, memikirkan itu semua, Jeno pun meninum sojunya dengan kasar. Langsung saja ia tenggak arak itu dari mulut botolnya, semuanya ia telan begitu saja, tak peduli kalau ia sesekali tersedak akannya.
"Imo, tolong dua botol lagi," ucap Jeno yang sudah mabuk sepenuhnya.
Wanita penjaga toko yang sedang sibuk itu menoleh. Melihat keadaan Jeno yang sudah begitu berantakan, ia pun menghela nafasnya keras lalu berjalan mendekat pada meja yang Jeno tempati.
"Anak muda, kau sudah sangat mabuk. Lebih baik pulang saja, jangan minum lagi."
"AISHHH!." Bukannya menurut pada saran dari sang pemilik toko, Jeno malah mengamuk dibuatnya. Lelaki muda itu malah berteriak menolak. "Tolong berikan saja! Berikan aku 2 botol!"
KAMU SEDANG MEMBACA
il mio fiore [NOMIN ; Lee Jeno x Na Jaemin]
Fiksi PenggemarJeno kabur ke Seoul saat tahu bunganya yang indah itu akan dinikahi orang lain. Setelah 3 tahun kemudian ia kembali untuk memulai hidup baru dan ia mendapat kabar kalau Jaemin sudah bercerai. Tapi ternyata Jeno kalah sebelum bertempur. Sayangnya sek...