26. Marigold is Misunderstanding

841 105 10
                                    

Yet another theory proposes that marigold is a from misunderstanding of an Anglo-Saxon name, mear-gealla, meaning "horse-blister", because the flower buds look lik blisters

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yet another theory proposes that marigold is a from misunderstanding of an Anglo-Saxon name, mear-gealla, meaning "horse-blister", because the flower buds look lik blisters.

-Secrets of Wildflowers: A Delightful Feast Of Little-Known Facts, Folklore, And History-



Awalnya, Jaemin mengira kalau Jeno tidak akan seperti biasanya lagi dengannya. Ternyata tidak. Jeno masih selalu datang padanya setiap hari dan selalu menyapanya dengan hangat.

Mungkin kekhawatirannya hanyalah ilusi belaka.

Jaemin yakin kalau Jeno sudah bisa melupakan masa lalunya dan berniat untuk memulai hidup baru bersamanya. Membayangkannya saja ia sudah sangat gembira. Jaemin ingin Jeno cepat-cepat untuk menyatakan perasaan padanya.

Maka itu, seperti biasanya Jaemin menunggu Jeno untuk datang ke rumahnya. Suasana hatinya sedang baik dan ingin segera bertemu dengan orang yang ia sukai itu. Sayang sekali Jeno tidak pernah makan malam bersamanya, kalau saja ia mau pasti Jaemin akan sangat senang dan hariny semakin sempurna.

TING

Mendengar bel rumahnya berbunyi, Jaemin langsung melompat dari sofanya dan segera berjalan menuju pintu depan. Begitu ia membuka pintunya, berdirilah Jeno dengan pakaian kerjanya sehari-hari yang tengah tersenyum.

"Malam," sapanya.

Jaemin pun segera menggaet lengan milik lelaki di hadapannya ini. Si manis itu mendongakan kepalanya kemudian tersenyum lebar sebelum berkata, "Masuklah, aku sudah menyiapkan air panas untukmu mandi."

Samar-samar, dari tempatnya Jaemin bisa mencium sebuah aroma khas yang menguar dari tubuh Jeno. Itu bau alkohol. Memang tidak begitu kuat, tapi tetap saja Jeno pasti habis minum, kan?

"Kau minum?" tanya Jaemin.

"Sedikit." Melihat ekspresi Jeno yang menjadi kurang bagus, Jaemin pun memutuskan untuk tidak bertanya lebih lanjut. Ia tidak ingin merusak harinya yang tengah baik ini. Lebih baik tidak peduli pada hal semacam itu.

Melihat Jaemin yang tidak bersuara untuk beberapa saat, Jeno yang tadinya diam pun membuka mulutnya. "Tidak mau mandi bersama?" tawarnya.

"Aku sudah mandi tadi. Maaf, ya. Lain kali bagaimana?" ucap Jaemin penuh sesal.

Melihat Jaemin yang murung, Jeno pun mengusak surai si manis itu kemudian mengusap pipinya dengan lembut. Sepertinya Jeno juga bisa melihat kalau hari ini Jaemin sedang dalam mood yang bagus.

"Tidak apa-apa, tidak perlu sedih. Kalau begitu aku mandi dulu," ucap Jeno kemudian mengecup pucuk kepala Jaemin.

Sembari menunggu Jeno yang tengah membersihkan diri, dalam kamarnya Jaemin melihat-lihat wardrobe pada almarinya. Jaemin memiringkan kepalanya bingung. Ia tidak tahu piyama apa yang harus ia kenakan sebab karena ia dan Jeno selalu tidur bersama akhir-akhir ini, Jaemin jadi bingung untuk pakai baju yang seperti apa lagi.

il mio fiore [NOMIN ; Lee Jeno x Na Jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang