Syalalalalaaa..
.
.
."Algaf!"
Pria yang disebut namanya itu berbalik, mengangkat satu alisnya dan melihat gadis berambut pirang itu bingung.
"Apa?" ucapnya
"Jangan menghamburkan uangmu!" cibir gadis itu. Kesal? Tentu saja. Ia sudah memperingati pria itu lebih dari 20 kali dalam seharian ini.
"Ck, kenapa?" Algaf kembali menaikkan sebelah alisnya.
"Ah! Sudahlah!"
Jipey menghentakkan kakinya kesal dan berjalan mendahului pria itu.
"Hei, aku tidak menyuruhmu berjalan kitten"
Algaf mengeluarkan suara rendah andalannya. Jipey berbalik sambil mengerutkan dahinya."Kau seenaknya menyuruhku sedangkan saat aku menyuruhmu kau sama sekali tidak mendengarkannya!" bentak gadis itu.
Algaf berjalan lalu memeluk pinggang Jipey dari belakang. Sontak Jipey menegakkan tubuhnya karena terkejut.
"Daddy ini tempat umum, sialan!"
Algaf meringis saat mendengar suara Jipey yang agak memaksa.Omong omong, sekarang keduanya ada di Mall. Maksudku, ditengah tengah Mall itu haha bayangkan saja.
"Aku bisa saja mengosongkan bangunan ini dalam sekejap sayang" ucap Algaf dengan smirk nya walau tentu saja Jipey tidak akan melihatnya.
"Gaf"
"Oke baiklah baby, ayo ketempat lain"
.
.
."Jadi kenapa, hm?" tanya Algaf bingung. Menurutnya sifat Jipey sedikit.. berubah? yeah . .
"Kenapa kembali?"
Pria itu mengerutkan dahinya, menatap gadisnya ini dengan tatapan tidak bisa diartikan. Wth? Dia bertanya seolah olah menyuruhnya untuk tidak pernah kembali."Maksud dari ucapanmu itu apa?" ucap Algaf datar.
"Aku tidak menyuruhmu balik bertanya, ku tanya kenapa kembali?" Jipey berbicara tak kalah datar dari pria didepannya ini.
"Aku berjanji akan kembali kalau kau lupa" ucap Algaf santai sambil meminum Caramel Macchiato miliknya.
"Kau tidak mengabariku, kenapa?"
Algaf menaikkan alisnya.
"Apa perlu?"
"Tent—" ucapan Jipey terpotong saat melihat wajah Algaf yang mendominasi. Ada kilatan geram dimata tajamnya seolah olah menyuruh gadisnya ini patuh padanya.
"M-maafkan aku" Jipey tertunduk dan meminum Asian Dolce Latte nya. Agak gugup sebenarnya.
Algaf meraih tangan mungil Jipey, mengenggamnya lembut lalu mengecup punggung tangannya.
"Aku mencintaimu, kau sendiripun tau kan?" ucapnya.
"Tentu" jawab Jipey singkat.
"Kau sedikit berbeda baby, apa ada yang menggantikan posisiku hm?" tanya pria itu dengan nada yang agak cemas.
Tentu saja, siapa yang tidak cemas jika tau kalau isi hati gadis yang dicintainya tergantikan oleh yang baru. Bodoh memang.
'kurasa begitu' batin Jipey.
"Tidak tentu saja. Aku hanya terkejut karena kau pulang kesini tanpa mengabariku terlebih dahulu" Jipey mencoba menenangkan prianya. Tersenyum lalu mengacak surai berwarna coklat kekasihnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
JJ Twins!
General FictionHanya sepasang saudara tiri yang saling mencintai, membuat kisah bersama teman-temannya dan disini ceritanya. ©️13/03/20. [Alurnya random dan sangat tidak jelas] [Penggunaan bahasa banyak yang tidak baku dan kata kasar] [#111 - roleplayer]