Tekan bintang ⭐ sebelum membaca
Happy reading
。^‿^。
Setiap cowok akan berengsek pada waktunya.
···...
"Pokoknya nggak ada cewek seberuntung lo dan Luna yang berhasil naik boncengan motor Artur."
"Kenapa harus gue?" Ara memprotes hal itu. Menurutnya, Kelly sekarang terlalu berlebihan dan Ara tidak suka itu.
"Karena kenyataannya memang begitu, Ra. Lo satu-satunya cewek selain Luna yang berhasil naik boncengan motor Artur." tekan Kelly sekali lagi.
Ara menggeleng cepat, mengusir pikirannya yang tiba-tiba berkelana kesana kemari. Tak penting juga memikirkan omong kosong Kelly tadi, setidaknya itulah isi pikiran Ara.
"Bodo ah, yang penting gue udah ada target selanjutnya," Ara merebut kembali ponselnya dan menunjukkan siapa target yang dimaksudkan pada Kelly.
"Gimana menurut lo?" tanya Ara meminta pendapat dari Kelly.
Kelly menarik napas berat, lalu menggelengkan kepala tak setuju. "Udah deh Ra, mau sampai kapan lo buang waktu cuma buat main-main?"
"Setidaknya ini salah satu hiburan bagi gue, kalau menurut lo itu buang waktu dan percuma, ya terserah. Yang penting gue senang," jawab Ara dengan santainya.
"Buruan tobat deh, Ra. Dosa lo banyak udah mainin perasaan orang."
Entah kenapa kalimat Kelly terdengar lucu bagi Ara. Cewek itu hanya tertawa kecil menanggapinya, lalu fokus kembali pada ponselnya untuk membalas pesan dari beberapa orang. Sedangkan Kelly tengah berpikir bagaimana caranya agar Ara berhenti dari permainan gilanya ini, Kelly tidak ingin Ara menyakiti perasaan banyak orang lagi. Atau justru malah Ara yang lebih banyak tersakiti selama ini?
"Lo sama sekali nggak kepikiran buat pacaran lagi? Dalam artian serius gitu, atas dasar cinta," tanya Kelly seraya menekankan kata cinta dalam kalimatnya.
"Buat apa cinta, kalau berakhir putus juga. Itu sama aja usaha kita sia-sia, kan?" retoris Ara.
"Tapi kan semua cowok nggak kayak mantan lo, Ra." bantah Kelly.
Kalimat Kelly sangatlah menusuk relung hati Ara. Entah kenapa saat memulai pembicaraan serius dengan Kelly, masa lalu Ara selalu disebut. Padahal Ara tidak suka itu. Dan Kelly tentu saja tahu.
"Omong kosong. Semua cowok itu sama aja, cuma lo belum ngerasain ada di fase itu. Semua cowok berengsek, cuma motifnya aja yang beda." sahut Ara.
"Lo nggak bisa nilai setiap orang, cuma terpaku sama sifat satu orang, Ra. Yakin deh, semua cowok nggak kayak gitu. Pasti ada kok yang baik," kilah Kelly berusaha memberi pemahaman lebih pada Ara.
Salahkan Ara yang dengan gampangnya menilai setiap orang, hanya dari satu sisi sudut pandang. Dan kacaunya, mantan pacar Ara yang menjadi titik tumpu penilaian Ara terhadap sekian banyak cowok. Jadi, sebaik apapun cowok padanya, tetap saja dianggap berengsek oleh Ara. Dan cewek itu menganggap kebaikan cowok, sebagai topeng untuk menutupi segala keberengsekannya. Itulah pemikiran cetek Ara mengenai cowok, terutama yang sedang dekat dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BAD GIRLFRIEND
Teen Fiction"Setiap cowok akan berengsek pada waktunya." Setidaknya begitulah isi pikiran seorang Azellia Kaisara Arashi yang membuatnya bermain-main atas perasaan setiap cowok yang dekat dengannya. Kelly sudah capek dengan sikap sahabatnya yang hobi sekali go...