23 - Sembunyi

48 9 0
                                    

Tekan bintangsebelum membaca

Happy reading

。^‿^。

Kekesalanku padamu, sebagian besar terbentuk dari rasa cemburuku yang terpendam.

···...

Dengan cepat, Artur mencekal pergelangan tangan Ara. Menahan cewek itu sebelum berbalik badan meninggalkannya.

"Kenapa?" tanya Artur, pelan.

Ara menghempas kasar tangan Artur, menoleh dan menatap lawan bicaranya angkuh. "Lo tanya kenapa? Ya karena gue nggak suka!"

Lalu Ara pergi, setelah memberi tatapan sinis pada Artur.

"Lo cemburu?"

Langkah kaki Ara terhenti, terkekeh sendiri mendengar pertanyaan itu mengudara. Ia membalik badan, tersenyum meremehkan. "Buat apa gue cemburu? Buang-buang waktu! Lagipula gue nggak sukanya sama Binar, lo ingat kan dia yang bikin lutut gue luka? Terus lo yang antar gue pulang, dengan alasan selamatin gue dari Binar. Lalu kenapa sekarang lo sendiri yang deketin dia?"

"Setelah tempo hari lo lindungi gue dari dia, lo ada di pihak gue. Dan sekarang sudah pindah haluan, ya?" Artur diam, membiarkan Ara mengutarakan semuanya.

"Awalnya gue cuma nggak suka sama Binar. Tapi sekarang gue juga nggak suka sama lo. Cowok yang dipegang omongannya! Sedangkan lo?"

Ara mengangkat satu sudut bibirnya tipis, sebelum benar-benar pergi meninggalkan Artur yang mematung menatap kepergiannya.

Bahkan lo nggak tau, Ra. Gue ngelakuin ini karena melindungi lo. Gue sampai saat ini masih ada di pihak lo. Ucap Artur dalam hati, membiarkan Ara membenci.

Saat Ara memasuki kelasnya, Kelly sudah duduk manis di bangku miliknya. Secepat kedipan mata, Ara mengubah ekspresi wajahnya menjadi biasa saja. Berusaha tidak menampakkan emosi apa-apa.

"Lo kemana aja? Heran gue, tasnya ada kok orangnya nggak ada," dumel Kelly.

Ara menarik bangku dan duduk menghadap Kelly. "Sialnya tadi gue datang kepagian. Daripada bosen di kelas sendirian, gue keliling sekolah, deh," balasnya ringan.

"Halah, bilang aja lo lagi cari mangsa!"

"Mangsa gue datangnya lewat jalur BK dulu asal lo tau," sahut Ara bercanda.

Kelly tertawa mendengarnya, dipikir benar juga ya jawaban Ara. "Siapa tau lo tobat cari yang nakal. Terus belok ke anak pintar dan alim gitu,"

"Boleh, deh. Yang pintar dan alim seru juga. Tapi menurut gue, kalau ada yang pintar sekaligus nakal, jauh lebih seru."

"Setidaknya setan tetap kumpulnya sama setan ya, Ra?"

Kelly tertawa kencang setelahnya, merasa lucu dengan kalimatnya sendiri.

"Anjir lo!" umpat Ara ikutan tertawa.

"Eh, tapi Artur kan malaikat. Dia juga tetap lo deketin tuh,"

MY BAD GIRLFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang