Tekan bintang ⭐ sebelum membaca
Happy reading
。^‿^。
Bagi Ara, semua cowok memang ahli dalam berkata-kata. Untuk itu jangan mudah terjebak oleh rayuan dan gombalan sampah yang kerap kali diucapkannya.
···...
Terhitung sudah lima belas menit sejak bel pulang berbunyi, Artur masih setia duduk di motornya yang terparkir rapi di parkiran sekolah. Terkadang setiap kelas belum tentu pulangnya bersamaan meski bel pulang sudah dibunyikan, mungkin ada tugas kelompok, atau piket kelas yang dilakukan sepulang sekolah. Seperti kali ini, Artur tengah menunggu Ara untuk pulang bersama seperti biasanya.Jika bukan karena menepati janji permintaan yang ditawarkan pada Ara dulu, Artur tidak mungkin berada disini.
Artur bisa menghembuskan napas lega saat dari kejauhan melihat Binar dan teman-temannya berjalan. Bukan karena senang melihat Binar, tetapi itu artinya kelas Ara sudah dibubarkan mengingat mereka satu kelas.
Seketika Artur membuang muka cepat, kala Binar melihat ke arahnya. Tanpa disangka cewek itu berjalan sendiri dengan berani dan percaya diri menghampiri Artur, meninggalkan teman-temannya yang menyaksikan dari kejauhan.
"Hai, Tur. Tadi pesan dari aku kok nggak dibalas, sih?" tanya Binar sok manis membuat Artur ingin sekali menutup telinga, jika perbuatan itu tidak melukai perasaan lawan bicaranya.
"Gue sibuk di kelas." jawab Artur singkat. Untung saja ada alasan yang sekiranya masuk akal, meski memang Artur sama sekali tidak berniat membalasnya.
"Jadi kalau lagi nggak di kelas, lo bisa balas pesan gue, dong. Oke deh kalau gitu gue kirim pesan ke lo waktu di rumah aja, pasti lo balas, kan?" Binar dengan tingkat percaya dirinya menyerocos begitu saja. Membuat Artur semakin risi dan ilfeel seketika. Dibandingkan Binar, Artur baru menyadari ternyata masih mending Ara kemana-mana.
Meskipun terkadang menyebalkan, setidaknya Ara tidak bertindak seagresif ini. Atau mungkin memang Ara tidak pernah bertindak seperti ini dengan cowok? Karena kebanyakan cowok yang bertindak seperti ini padanya.
Kenapa Artur jadi membandingkan Binar dengan Ara, ya?
Terlihat Binar mengetik di ponselnya, lalu wajahnya tiba-tiba murung. "Tur, kamu mau nggak nganterin aku? Sayang banget sopir aku nggak bisa jemput sekarang," ucap Binar dengan maksud tersiratnya supaya bisa berduaan dengan Artur.
Artur belum memberikan jawabannya, matanya berkeliling sekitar berharap menemukan keberadaan Ara. Dada Artur tiba-tiba saja bergemuruh hebat, saat iris matanya menangkap Ara tengah berdiri di depan lobi sekolah menatap ke arahnya dengan tatapan datar. Sangat menyeramkan bagi Artur. Sejauh ini belum pernah Ara menatapnya seperti itu.
Sedangkan diseberang, Ara berusaha menahan dirinya untuk tidak menghampiri Artur di parkiran sekolah dan menjambak rambut Binar secara brutal. Karena Ara sadar dia bukan siapa-siapa Artur, apalagi dia cukup terluka dengan perkataan Artur di kantin tadi. Semua alasan itu berhasil menahan Ara untuk tetap berdiri ditempatnya.
Dan Ara masih tetap bergeming saat Artur menatapnya, sengaja Ara balas menatapnya datar. Entah kenapa Ara merasa marah sekarang, seperti ada letupan-letupan lava panas yang bersarang didadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BAD GIRLFRIEND
Teen Fiction"Setiap cowok akan berengsek pada waktunya." Setidaknya begitulah isi pikiran seorang Azellia Kaisara Arashi yang membuatnya bermain-main atas perasaan setiap cowok yang dekat dengannya. Kelly sudah capek dengan sikap sahabatnya yang hobi sekali go...