26 - Harapan

35 6 5
                                    

Tekan bintangsebelum membaca

Happy reading

。^‿^。

Masa lalu memang sudah berlalu. Tapi salahkah jika berharap orang di masa lalu itu, juga bisa menjadi masa depanku?

···...

Binar
[Mengirim gambar]

Apa ini yang lo maksud dengan menahan Ara?
Sah aja kan kalau foto itu kesebar sekarang? Atau lo masih mau berjuang?

Artur yang sedang makan di kantin bersama teman-temannya pun meluangkan sedikit waktu untuk membuka pesan yang baru saja dikirimkan Binar. Selera makan Artur lenyap seketika, saat layar ponselnya menampilkan gambar Ara dan Aditya yang sedang berpelukan di taman sekolah.

"Woi! Bengong aja lo. Keburu basi tuh makanan," cetus Juan asal.

Alden dan Kenzo ikutan menatap Artur yang terlihat dari raut mukanya seperti menyembunyikan sesuatu. Memang beginilah jika sudah bersama-sama terlalu lama, bahkan tanpa kata pun mereka tahu temannya ini sedang menyimpan sesuatu.

"Kenapa? Ada masalah?" tanya Alden serius.

Artur menggeleng dan kembali memasukkan ponselnya di kantong celana. "Enggak, barusan gue chat Luna kalau ntar sore nggak les dulu," dusta Artur yang sayangnya dibalas anggukan percaya dari teman-temannya.

"Aneh ya Mama lo, anaknya udah pinter gini masih juga di les privat. Apa kabar kalau anaknya modelan kayak gue?" celetuk Juan sembari menusuk bakso dan memasukkan dalam mulutnya.

"Bisa-bisa mati berdiri punya anak kayak lo!" balas Alden kejam. "Sok-sokan bandingin diri sama Artur, PR aja masih nyontek kan lo?"

Juan berdecak kesal. "Ya enggak dong, hari gini PR nyontek?" 

"Terus apa?" Artur membuka suara, saat merasa Juan belum mengakhiri kalimatnya.

"Browsing!" tandas Juan, membuat teman-temannya tertawa.

Artur tersenyum tipis, meski pikirannya bergelut sendiri mengingat ucapan Binar.

Yang ada dipikiran Artur sekarang adalah bagaimana caranya menahan Ara. Ia tentu tidak mungkin membiarkan nama baik yang selama ini ia perjuangkan, hancur begitu saja hanya dengan foto itu. Memang benar, jika menyangkut tentang Ara, hidup Artur rasanya ikut berantakan.

"Lo kayaknya lagi banyak pikiran, ya?" bisik Kenzo.

Lamunan Artur buyar seketika. Ia menatap Kenzo yang juga sedang menatapnya. Sedangkan Alden dan Juan sibuk sendiri entah membahas apa.

"Adanya otak dalam tubuh manusia, memang fungsinya digunakan buat berpikir, kan?" retoris Artur.

"Oke, gue paham. Apapun masalah lo sekarang, cepat selesaikan. Jangan menghindar! Dan gue nggak mau, cuma karena ini penampilan lo besok kurang maksimal!"

MY BAD GIRLFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang