~3

12 2 0
                                    

Setelah sholat maghrib Akbar kembali ke rumah tanpa Hafiz.

"Assalammualaikum buk.."

"Wa'alaikumsallam."jawab Dyah yang sedang melipat sajadah di kamar setelah sholat maghrib tadi.

Setelah melipat sajadah,Dyah keluar kamar dan menghampiri suaminya.

"Sudah pulang pak,loh Hafiz tidak bareng dengan bapak?"tanya Dyah melihat ke arah jalanan luar rumah.

"Hafiz di masjid sampai sholat isya selesai buk,dia masih mengajar anak-anak,dan ibuk jangan khawatir.Tadi bapak sudah mengingatkannya agar pulang cepat setelah sholat isya."

"Oh ya sudah...Ayo kita masuk,di luar dingin.Biar ibuk buatkan teh hangat untuk bapak."tawar Dyah.

"Iya buk...ayo kita masuk."Akbar mengiyakan.

Sholat Isya selesai.

Keluarga Pak Akbar bersiap untuk berangkat ke rumah Pak Abdullah membicarakan tentang perjodohan Hafiz dan juga Syafa.

"Cepat buk....nantik mereka menunggu lama."ucap Akbar yang sedang terburu-buru merapikan kancing baju miliknya.

"Iya pak sebentar,ini loh kerudung ibuk susah bener di atur.Sebentar lagi juga selesai pak...."sambung Dyah membenarkan kerudungnya dengan sangat kesusahan,karna bahan kerudung yang digunakan agak terlihat kaku.

Hafiz datang menghampiri ibunya yang sedang bercermin di kamar.

"Masyaallah ibuku cantik."rayu Hafiz.

"Bisa aja kamu fiz."balas Dyah menampilkan senyumnya.

Setelah selesai memakai kerudung, Dyah menghadap Hafiz.

"Kamu sudah siap fiz?,bismillah ya nak."ucap Dyah memegang pundak Hafiz.

"Iya buk,doain Hafiz..."balas Hafiz memeluk Ibunya.

"Pasti ibuk selalu doain kamu,anak kesayangan ibuk."ucap Dyah mengelus pundak Hafiz.

"Oh iya fiz,bapakmu mana?"tanya Dyah sambil melepas pelukannya.

"Ada di luar buk,memanaskan mesin mobil."jawab Hafiz.

"Aduh..ayooo fiz cepetan,nantik bapakmu merepet terus."Dyah menarik tangan Hafiz keluar dari kamar.

"Iyaa..iya buk,pelan-pelan aja jalannya nantik ibuk jatuh."Hafiz mengikuti langkah ibunya dari belakang yang terburu-buru.

Akbar,Dyah dan juga Hafiz sekarang sudah di dalam mobil.

Setelah selesai mereka akhirnya pun berangkat bersama dan Hafiz yang menyetir mobil.Sebenarnya bapak Hafiz yang ingin menyetir,tetapi Hafiz tidak mengizinkannya.

"Fiz?"panggail Dyah ke Hafiz.

"Iya buk?." Jawab Hafiz menolehkan kepalanya agak ke belakang.

"Kok Ali tidak ikut dengan kita,apa dia tidak bisa?"tanya Dyah.

"Mungkin saja dia ada urusan buk."sambung Akbar.

"Tadi Hafiz di masjid sudah berbicara dengan Ali,tetapi dia meminta maaf karena ada urusan mendadak di kantor yang harus ia selesaikan buk,makanya Ali bilang tidak bisa ikut dengan kita."balas Hafiz.

Ali adalah teman masa kecil dari Hafiz,yang selalu menemani Hafiz jika pergi kemana pun.Tapi kali ini dia tidak bisa ikut dikarenakan harus mengurus pekerjaan yang sangat penting.

"Oh yasudah,kirain ibuk kamu lupa mengajaknya fiz.."ujar Dyah.

Suasana hening kembali di dalam mobil.

Hafiz sedang fokus dengan jalanan,sedangkan bapak dan juga ibunya mengobrol tentang rencana pernikahan Hafiz.

"Pak,apakah Hafiz boleh meminta sesuatu?"tanya Hafiz tiba-tiba saat dalam keadaan menyetir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Masyaallah ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang