Taehyung semakin melangkah jauh ke dalam hutan yang terkenal dengan nama 'hutan larangan'.
Entah legenda apa yang menjadikan dasar hutan itu di beri nama demikian, lagipula taehyung juga tak peduli.
Yang ia pikirkan saat ini adalah, bagaimana caranya agar ia bisa cepat menemukan bunga itu dan segera kembali ke istana sebelum malam tiba. Ia takut nanti, ayahnya pasti akan mencari dirinya.Taehyung menghela nafas sejenak sebelum menengadahkan kepalanya menatap langit itu, tapi sayang semuanya tampak gelap karena hutan itu begitu lebat, daunnya berkanopi sangat besar.
Lagi lagi taehyung harus menghela nafas, karena ia jadi tak dapat mengetahui sekarang sudah memasuki waktu apa. Apakah sudah sore? Atau mungkin malam?
Matanya mengedar, mencoba mencari cahaya barang sedikit atau petunjuk mungkin?
Sejauh mata memandang, semuanya tetap sama, buram. Cahaya di hutan itu sangat minim sekali. Begitupula pepohonan nya yang tampak begitu hampir sama semuanya, berkali kali taehyung harus melihatnya dengan jeli.
Ia tak tersesat kan?" Aku bisa- "
Gumamnya untuk kesekian kalinya juga.Kembali melangkah, ia tak boleh putus asa, ia harus bisa menemukan bunga itu yang katanya benar benar ada. Karena bagaimana pun juga, ia itu tak akan bisa namanya mengabaikan perintah maupun hukuman terutama lagi itu dari sang ratu, ibu tirinya.
Sebenarnya taehyung cukup merasa heran, ini hutan, lantas kenapa sejak awal ia memasukinya tak ada satupun hewan yang ia jumpai, serangga sekalipun juga tak ada?
Tapi, walau begitu taehyung selalu waspada pada sekitarnya, tangan kanannya selalu memegang belati kecil di balik jubahnya itu. Ia tak boleh lengah.
Gemuruh terdengar, taehyung membatin bahwa hari sebentar lagi pasti akan turun hujan. Hatinya semakin gelisah, bunga itu belum juga ia temukan.
" Hari akan hujan, aku akan berteduh di mana? "
Sret
" Siapa?! - "
Taehyung berhenti tepat di salah satu pohon besar dengan akar saling menjuntai, tampak begitu menyeramkan tapi taehyung bukanlah tipe orang yang penakut. Justru ialah orang yang amat gampang penasaran.
Matanya kini tertuju pada seonggok semak belukar yang baru saja bergoyang entah karena apa.
Angin? Tak mungkin, karena sekelilingnya tak bergoyang jika ada angin lewat.Atau hewan? Benarkah?
Jika itu hewan buas, taehyung sudah siap bertahan dengan belati kecilnya.Ia melangkahkan kakinya semakin mendekati semak itu, tangan kanannya ia angkat tinggi tinggi, siap menghunus siapa saja yang bersembunyi di balik semak ranting itu.
Eh?
Taehyung terkesiap, matanya membola dengan tangan yang masih mengambang di udara.
Meoongg.....
" Kucing? Aduhhh... Kenapa ada kucing semanis dirimu di sini sih? Kau tersesat
ya? "Belati tadi segera ia simpan kembali ke balik jubahnya. Dengan perlahan tangan taehyung meraih seekor kucing putih bergaris sedikit hitam dengan mata amat kelam, apa karena efek cahaya di hutan itu ya?
Kucing itu ia dekap, membawanya jauh dari semak semak tadi menuju area yang lebih luas.
Taehyung duduk di sebuah akar pohon besar, sedangkan kucing itu ia letakkan di pangkuannya, mengelusnya dengan begitu sayang.
" Kau manis sekali..... Bulumu juga
lembut... "Kucing itu hanya diam saja kala taehyung mengelus kepalanya.
Tapi itu hanya sebentar karena ketika suara gemuruh kembali terdengar cukup kencang, entah mengapa kucing itu seketika melompat menjauhi taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖆𝖗𝖐𝖓𝖊𝖘𝖘 𝕰𝖒𝖕𝖊𝖗𝖔𝖗
FantasySeorang pemuda tampan sekaligus manis berstatus putra selir yang mencoba untuk bisa bertahan dalam ketidakadilan ibu tirinya, ratu istana itu. Hidupnya selalu di atur bak boneka, bahkan selalu nyaris di lenyapkan. Tapi, sang raja kegelapan, pengua...