❇2

11.2K 1.2K 32
                                    































" Tumbuh dengan baik ya.... "

Kim Taehyung, pemuda manis itu tersenyum manis kala tangannya menyentuh kelopak bunga mawar merah yang baru saja mekar itu.

Cuaca di pagi ini tampak begitu elok. Mentari terbit dengan begitu sempurna.

" Pengeran kim- "

" Bi, sudah ku katakan bukan, jangan memanggil ku dengan sebutan itu?! Aku bukan pangeran, panggil aku seperti biasanya, okay? "

" T-tapi... "

" Ku mohon... Kau sudah ku anggap sebagai ibuku sendiri, bi.... "

Wanita paruh baya yang hampir setengah hidup nya ia abdikan pada taehyung itu menghela nafas lalu tersenyum manis di kulitnya yang semakin keriput karena termakan usia.
Inilah salah satu sifat dari kim taehyung yang mereka sukai. Pria manis itu sangat rendah hati, mau berteman dengan siapa saja tanpa memandang kasta.

" Tae, kau tak sarapan? "

" Nanti saja bi, lagipula ini belum selesai- "

Tunjuk taehyung pada deretan bunga bunga yang belum sempat ia pangkas.

" Kau sebaiknya pergilah makan dulu, biar ini bibi yang selesaikan - "

" Tidak perlu bi, kau tau kan bagaimana sifat ibu suri? Aku tidak mau, kau nanti terkena masalah karena membantu ku.. "

Wanita paruh baya itu kembali menghela nafas sejenak kala mengingat bagaimana sifat ratunya itu.

Ya, tadi pagi pagi sekali, irene datang menghampiri kamar taehyung yang berada jauh di sudut istana bahkan bersebelahan dengan gudang.
Ia tidak di perkenankan untuk tinggal di kamarnya dulu, kamar selir seokjin.
Taehyung di bangunkan paksa hanya untuk membersihkan taman bunga yang luasnya bukan main.

Dalam peraturan irene, tidak ada satu orang pun yang di perbolehkan untuk membantu taehyung.
Jika kedapatan, orang tersebut akan di hukum bahkan lebih berat dari hukuman yang di terima taehyung.

" Baiklah, tapi ku harap kau selalu baik baik saja nak.... "

" Tentu bi, aku akan selalu baik baik saja..."



Taehyung kembali melanjutkan kegiatan memangkas bunga bunga yang ia rasa sudah tumbuh dengan belebih.

Sepanjang kegiatannya, taehyung tidak pernah terdengar akan mengeluh, senyum manis nan menawan itu selalu saja menghiasi wajah eloknya kala di banjiri keringat.

Wanita paruh baya tadi kembali bekerja membersihkan istana itu bersama dayang dayang lainnya.
Ia hanya akan memantau taehyung cukup dari jauh.













" KIM TAEHYUNG!!!.... "

Pria manis itu lantas terlonjak kaget kala namanya di serukan begitu melengking oleh seseorang.

Menoleh sejenak kemudian berlari tergopoh gopoh ke arah wanita bermahkota besar itu yang tak lain adalah ibu tirinya. Ibu suri kim irene.

Wanita itu berdiri angkuh di depan ambang pintu, pera pengawal serta dua dayang setia melayani nya itu berdiri diam di belakang sang ratu.

" Ya, ibu- "

" Aku bukan ibumu! Kau lupa memanggil ku apa?! "

Taehyung menundukkan kepalanya, tangan itu saling meremat bajunya sendiri.

" Ma-maaf ratu- "

Irene berdecak malas,

" Ck. Aku tak butuh maaf mu. Raja Namjoon sebentar lagi tiba- "

𝕯𝖆𝖗𝖐𝖓𝖊𝖘𝖘 𝕰𝖒𝖕𝖊𝖗𝖔𝖗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang