❇7

9.5K 1.2K 66
                                    




















Sudah sepekan lamanya semenjak insiden kematian salah satu pelayan istana itu, keadaan istanapun mulai berubah.

Para prajurit di kerahkan untuk menjaga istana dengan amat ketat. Mereka seolah olah bak robot yang terus bergerak, tanpa kenal lelah dan juga tak tidur.

Berkeliling istana bahkan menjaga setiap sudut ruangan yang ada.

Taehyung, pemuda manis itu kini sudah bebas dari hukuman sang ayah. Tapi tetap saja ia tak boleh dan tak bisa untuk bergerak bebas.

Kemanapun ia pergi, akan selalu ada satu atau dua pelayan maupun prajurit yang mengawalnya.
Taehyung bosan.

" Apa kalian akan selalu berdiri di belakang ku? "

Kedua pengawal itu sontak menundukkan kepalanya.

" Maaf tuan- "

" Bisakah kalian memberiku ruang
sedikit? "

" Tapi- "

Taehyung berdecak malas.

" Astaga, kalian ini?! Aku tidak akan kabur! Aku hanya ingin sendiri melihat bunga bungaku?! Kalau kalian tak percaya, kalian tetaplah berdiri di sini, awasi aku sesuka kalian! "

Kedua pengawal itu saling menatap lalu mengangguk paham, mereka berdiam diri di tempat itu, memantau taehyung yang sedikit menjauh dari mereka.

Taehyung tersenyum manis, jemari lentiknya menyentuh pucuk bunga mawar hitam yang saat itu ia tanam akhirnya mulai tumbuh dengan baik.

Matanya berbinar cerah, tak hanya itu, bunga bunga lainnya yang ia tanam sendiri itupun juga mulai mengeluarkan putik tangkai bunga. Mungkin dua hingga tiga hari lagi, bunga bunga itu akan bermekaran.
Taehyung tak sabar menantinya.

Angin berhembus kencang menerbangkan dedaunan kering dari pohon apel di dekatnya.



" Tuan- "

Taehyung menoleh menatap kedua pengawalnya tadi yang kini malah mendekat.

" Apa?-  "

" Ada baiknya tuan segera kembali, tampaknya hujan akan segera turun- "

Taehyung sontak menengadahkan kepalanya menatap langit yang semula terang itu kini perlahan berubah kelabu. Suara lirih dari guruh pun mulai terdengar. Angin berhembus semakin kencang.

Taehyung menghela nafas sejenak. Hatinya sedih.
Rasanya ia baru sebentar merasakan udara bebas dan sekarang ia harus segera kembali ke dalam sangkar emas penuh akan aturan.
Taehyung tak rela.

" Tuan- "

" Baiklah. Aku akan kembali. "

Langkah kakinya begitu berat, seakan tak rela untuk meninggalkan taman indah itu.

Meoongg.....

" Ah, puss.....? "

Kucing putih yang memang pada dasarnya tak pernah jauh dari taehyung itupun kini sudah berada di pelukan sang manis.

Kedua pengawal sontak mendekat hendak meraih kucing itu.

" Apa yang kalian lakukan?!-  "

" Maaf tuan, tapi dalam peraturan kerajaan, dilarang membawa seekor hewan pun untuk dibawa masuk- "

Taehyung mengelak, tak membiarkan para pengawal itu mengambil kucingnya.

" Jangan pernah kalian menyentuh kucingku! Tutup mulut kalian atau aku akan marah! "

𝕯𝖆𝖗𝖐𝖓𝖊𝖘𝖘 𝕰𝖒𝖕𝖊𝖗𝖔𝖗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang