❇16

7.3K 860 35
                                    

















































Sssssttttttt......

Desis taehyung kala tubuhnya kini di biarkan terikat pada sebuah tiang besar.

Tak bisa melakukan perlawanan, kekuatannya tersegel hanya karena rantai suci yang membelenggu tubuhnya.

Kepalanya ia tekuk, menunduk menatap pantulan dirinya di lantai keramik putih yang begitu tampak mengenaskan.

Sedangkan di sekelilingnya, para berjubah putih dengan setia memperhatikan dirinya tanpa rasa iba atau apapun, diam.


" Apa dia yang selama ini di bicarakan? "
Bisik salah satu dari mereka, taehyung dapat mendengarnya.

" Ya- "
Jawab lainnya dengan amat singkat.

Tak berselang lama, salah satu dari mereka tampak maju dengan tongkatnya, tongkat bercahaya berlambangkan bulan sabit.

" Kim Taehyung- "

Panggilnya dengan suara tenang.

Taehyung tak menyahut, tapi tetap memberikan lirikan dari sudut ekor matanya.

Taehyung tak bisa menatap dengan jelas, karena saat ini mereka tengah berada di atas langit yang begitu terang dan di tambah lagi dengan mereka semua yang mengenakan pakaian jubah putih begitupun sayapnya.

Kecuali dirinya yang serba hitam, tentunya.
Begitu tampak perbedaan.

" Kim TaeHyung, kenapa kau mau saja mengganti jiwamu yang sudah jelas kau adalah keturunan malaikat? "
Tanya pria tadi.

Taehyung mengangkat sedikit kepalanya, menatap sekilas lantas terkekeh kecil.

" Itu, bukan urusanmu. "

" Tentu saja itu urusanku, urusan kita semua. Bagaimana pun juga kau keturunan bangsa kami- "

" Itu dulu- itu dulu kala jiwaku masih bersih. Tapi tidak dengan sekarang, aku bukan kawanan kalian lagi. Jadi, untuk apa kalian menangkapku? "

Jubah lainnyapun ikut maju, berdiri di samping pria yang tadi. Ikut menatap dirinya dengan senyum tipis.

" Walau kau sudah bukan kawanan ini, bukan berarti kau tak bisa kembali. "

Taehyung menatap pria itu dengan kening sedikit berkerut.

" Apa maksudmu- "

" Kami akan mengembalikan jiwa sucimu, kau tak bisa berada bersama kawanan iblis itu- "

" Apa hak kalian melarangku?! Dia rajaku! "

" Tidak! Dia bukan rajamu! Dia berbohong, kau dan kita semua milik tuhan- "












*

































CTARRRRRRR!!!!


Kilatan petir menyambar dengan kencang, mengenai salah satu dari kawanan malaikat hingga ia tewas di tempat.

Semua pasang mata menatap dari mana arah datangnya sambaran kilat petir itu.



Disana.

Jarak kurang dari dua ratus meter membentang, memberi jarak pemisah antara kaum malaikat dengan kaum iblis.

𝕯𝖆𝖗𝖐𝖓𝖊𝖘𝖘 𝕰𝖒𝖕𝖊𝖗𝖔𝖗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang