❇9

9.6K 1.2K 110
                                    
































Taehyung terduduk menung di sudut ruangan gelap dengan minim sekali cahaya itu.

Ruangan yang tak begitu luas itu terasa amat pengap, karena lubang jendela yang amat kecil sebagai sumber udara segar.

Tak ada apa apa, kosong.
Ruangan itu begitu kosong kecuali sebuah tikar kecil dan juga sebuah lampu obor di sudut ruangan lainnya.

Taehyung menekuk lututnya, menyembunyikan wajahnya di antara kedua kaki nya itu.

Isakan kecil masih terdengar amat jelas apalagi tak ada suara sekecil apapun di sana kecuali si pria manis itu sendiri.

Bayang bayang akan wajah kemarahan namjoon padanya masih begitu tercetak jelas di benaknya.
Taehyung makin terisak pilu.
Tak menyangka akan sang ayah yang selama ini selalu baik dan pemaaf padanya akan bisa bertindak seperti ini.
Apalagi itu pada dirinya.

Ia yakin, pasti ada yang tidak beres pada semua kejadian beberapa hari belakangan ini.

Mau menyelidiki pun tak bisa.

Kini ia terkurung di tempat yang begitu jauh dari keramaian.

Posisinya berada di menara utara, menara yang sangat tinggi, di buat khusus bagi setiap pelanggar terutama bagi anggota inti kerajaan.

Mau berteriak sekencang apapun, tak akan ada satupun orang yang mendengarnya.
Para pengawal penjaga menara ini jauh di bawah sana.

Taehyung menghela nafas lelah. Ia tak bisa apa apa selain meratapi nasibnya yang sungguh mengenaskan.
Sudah dua hari ia terkurung di tempat ini, makan dengan seadanya.

Jika di ingat ingat, berarti besok ia akan bebas, bebas dari kurungan dan kembali terpenjara di kurungan baru istana kai.

Karena besok raja itu akan datang, tak lain adalah meminangnya menjadi selir entah untuk ke urutan berapa juga ia tak tau?

Taehyung makin sedih.

Apa hidupnya akan sampai di sini?
Benarkah besok ia akan menikah? Dengan pria yang tidak ia cintai?
Menyesakkan!







Gemuruh kembali datang, rasanya akhir akhir ini sering turun hujan di sertai dengan gemuruh kilat petir menyambar.

Seperti sekarang.

Hawa dingin mulai menyerang tulangnya.

" Kim TaeHyung..... "

Taehyung tersentak saat mendengar suara bak bisikan itu, namun ini begitu amat jelas ia dengar.

Kepalanya mendongak, menatap ke sekelilingnya, siapa tau ia menemukan seseorang yang mungkin ada di sana.

Nihil.
Tak ada satupun orang.

" Kim TaeHyung...... "

Lagi.

Taehyung makin yakin ia bisa mendengarnya, ia yakin bahwa ia sedang tidak berhalusinasi.

" Siapa?! "

" Dengarkan aku- "

Taehyung berdiri, masih di tempat yang sama, matanya kembali mengedar. Mematap seluruh penjuru ruangan itu dengan lekat, tapi tak ada perubahan sedikitpun.

" Siapa kau?! "

" Dengarkan aku kim taehyung... Aku rajamu- "

Taehyung termangu, benarkah?

𝕯𝖆𝖗𝖐𝖓𝖊𝖘𝖘 𝕰𝖒𝖕𝖊𝖗𝖔𝖗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang