❇6

9.6K 1.2K 42
                                    
































" Ibu, apa yang akan ibu lakukan dengan racun itu? "

Jenni terus menatap punggung irene dengan bingung, apalagi sejak tadi sang ibunya itu sibuk sekali mencari sebuah bungkusan kecil yang ternyata adalah racun mematikan.

Irene menatap jenni dengan senyum miring.

" Kau penasaran? "

Jenni mengangguk sebagai jawaban.

" Lihat, dan perhatikan- "

Jenni pun menurut, terus memperhatikan wanita yang berstatus sebagai ibunya itu dengan serius.

Irene beranjak menuju meja makan dapur, di sana ia mengambil beberapa lauk beserta nasinya. Tak lupa dengan segelas susu.
Jenni semakin heran dengan sang ibu.

" Ibu, itu makanan untuk siapa? Kenapa ibu taburi racun? "

Tanya jenni dengan bisikan amat pelan di akhir kalimatnya.

" Kau akan tau sendiri nantinya, sayang.. "















" Hei, Kau!-  "

" Hamba, ratu- "

Seorang wanita muda dengan pakaian khas seorang pelayan istana itu segera datang menghampiri irene dan jenni.

Irene lantas langsung menyerahkan nampan yang sudah ia siapkan tadi pada wanita itu.

" Antarkan ini pada putra selir itu! Tapi ingat! Jangan katakan itu dariku- "

" Laksanakan Ratu- "












*









*













Taehyung, pria manis itu bersenandung kecil di tepi jendela bak jeruji besi itu.

Saat ini ia masih menjalani hukuman dari namjoon, karena sang ayah sampai saat ini yang sudah terhitung empat hari sejak ia di bentak, ayahnya itu belum juga kembali ataupun memberi kabar bahwa hukumannya sudah selesai atau belum.

Tak apa, taehyung menerimanya dengan hati ikhlas. Karena ia pun tak juga merasa sendiri, kucing manis berbulu putih itu selalu dan dengan setia menemaninya.

Matanya terus menatap hamparan hijau di luar sana dari jendela kecil itu. Hatinya begitu berharap untuk dapat lagi merasakan udara bebas di luar sana tanpa hambatan.

" Kapan aku bebas?-  "

Senandung nyanyian kecilnya ia hentikan, menghela nafas sejenak sebelum beranjak menuju pintu kamar nya itu yang baru saja di ketuk dari luar.

" Tuan muda- "

" Ah ya, ada apa? "

Wanita itu menyodorkan nampan makanan itu kepada taehyung.

" Untukku? "

Wanita itu lantas mengangguk pelan.

" Apa sekarang sudah waktunya makan siang? Ah, tapi ya sudahlah. Kau boleh pergi, dan terimakasih untuk
makanan nya. "

" Sama sama tuan muda- "








Pintu kembali di tutup, taehyung melangkah ke dalam kamarnya, menaruh nampan itu di atas meja kecil yang biasanya ia gunakan kala akan makan.

𝕯𝖆𝖗𝖐𝖓𝖊𝖘𝖘 𝕰𝖒𝖕𝖊𝖗𝖔𝖗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang