Dinginnya Althafandra

1.3K 179 23
                                    

"Tembus seratus tiga puluh lebih vote, bakal di lanjut lagi".
Bye bye para readers...

Stay safe guys. Rajin-rajin cuci tangan. Pakai masker kalau keluar rumah. Dan yang terpenting, selalu berpikir positif, agar penyakit tidak mudah datang dan masuk ke dalam tubuh.

See yaa, di 130+ vote.

Update special
Anniversary EXO 8TH...

🌺🌺🌺

Suasana sekolah terasa ramai di hari Jumat, apa lagi di lapangan basket, tempat di mana bebrapa kelompok anak laki-laki sedang beradu skill.

Althafandra Bagaskara Syam, yang termaksud dari sekelompok laki-laki itu sedang memamerkan kemampuannya, membuat para wanita histeris melihat ketampanannya, apalagi dengan kondisi yang sekarang, di banjiri oleh keringatnya. Lalu di mana kekasih manjanya? Apakah Quin sedang duduk cantiq sembari menjaga botol air mineral untuk sang kekasih? Jawabanya tidak sama sekali. Sekarang, Quin sedang duduk di bawah pohon seri sembari mengelus kucing yang tempo hari, tak terketinggalan novelnya.

Beberapa menit yang lalu, sahabat-sahabatnya pergi meninggalkannya sendirian di bawah rindangnya pohon berbuah manis itu. Mereka sempat menghabiskan waktu kosongnya dengan bersantai sembari bercerita, atau lebih tepanya bergosip. Quin sangat-sangat tahu bahwa Althaf latihan basket guna perlombaanya nanti bersama sekolah lain, yang memang selalu diadakan setahun sekali. Tetapi Quin memilih mengasingkan dirinya dan tidak berniat menemaninya. Biarlah laki-laki tampan itu mengasah bakat dan kemampuannya tanpa ada gangguan pacar cerewetnya. Itulah yang ada di pikiran Quin.

Mpus…. Besok mau makan apa? Biar aku bawain nanti dari rumah?” Quin mengelus sayang bulu halus berwarna putih itu.

“Miaw… miaww….”

“Apa? Mau di bawain ayam goreng? Oke deh, besok kakak bawain yaa…” kembali Quin terus bermonolog dengan teman putihnya.

“Miaw….”

“Ehhh tapi kayaknya besok mamah engga buat ayam deh, mungkin nuget dengan sosis goreng untuk sarapan pagi. Gimana kalau besok makan nuget ayam aja? Enak loh…”

“Miaw…”

Quin mengangguk mantap mendengar sahutan yang keluar dari mulut kucing itu. Tak mengetahui sedari tadi terdapat laki-laki yang memperhatikannya sembari terkekeh melihat interaksinya dengan kucing, bak teman akrab.

Laki-laki itu terkekeh pelan, lalu mengacak rambut hitam Quin yang membuat si empunya rambut menoleh.
Siapa laki-laki yang dimaksud? Jawabannya sudah pasti seorang Althafandra yang baru selesai berlatihlah, dan menghampiri kekasihnya langsung, karena Quin menunggunya sedari tadi.

“Udah selesai yaa?”

“Udah kok. Seru banget ngobrolnya?” Quin menyengir kuda karena kepergok mengobrol dengan mpus. “Pulang yuk?”

“Ayuk…” Quin mengangguk dan bergegas membereskan novel dan buku yang tadi ia bawa.

…..

Di malam minggunya…

Quin sudah cantik dengan dressnya.
Malam ini, ia akan double date bersama pasangan Celia, Fahri, lebih tepatnya Kak Celia, kakak pertama dari Althafandra.

“Cie… yang mau ngedate…” Gavin menggoda si bungsu yang sedang menuruni anak tangganya.

“Iyaa dong… memangnya abang, JOMBLO…” Quin mengeraskan kata ‘jomblonya’ menyindir abang gondrongnya.

Althafandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang