Untuk yang kedua kalinya, atau sepertinya akan menjadi kebiasaan nantinya. Yaa penulis juga pengen sampai target, walaupun yang vote masih seuprit, tetapi perlu disyukuri kok, bahkan saya sangat-sangat bersyukur.
Vote diatas seratus tiga puluh, bakalan di lanjut.
Ayo... Semangat vote and commentnya. Biar cepet-cepet di update lagi.
Ingat geng's...
130+ vote.Dari pada gue minta 2000vote kan engga mungkin. Jadi yang realita aja.
Oke.
130+ vote...
See you.
Happy reading ceunah.
🌼🌼🌼🌼🌼
Malam yang sangat-sangat bersahabat.
Cuaca yang tidak terlalu dingin, dan lembap. Dan jangan lupakan kesunyian yang sangat-sangat terasa.Terdapat gadis cantik yang sedang bergerumul, tetapi bukan di selimut tebalnya, melainkan di atas quin sizenya tanpa ada selimut, karena cuacana sedang sumuk, otomatis tidak membutuhkan kehangatan.
Mata hazelnya terus memandang layar 6,5 incinya, yang sedang menampilkan laki-laki tampan di sebrang sana.“Kakak hari ini ngapain aja kegiatannya?”
“Ulangan harian mendadak tadi, sama kamu tau sendirikan lagi sibuk latihan buat tanding jumat nanti,” Quin manggut-manggut mengerti. “Besok siapa yang nganter?”
“Engga tahu, kayaknya supir deh, soalnya Abang Gavin katanya mau syuting dan berangkat subuh,” kali ini Althaf yang mengangguk.
“Kakak jemput yaa?”
“Engga usah ah… jauh loh kak jaraknya, kakak jadi harus muter balik.”
“Engga apa-apa kok, lagian hari ini kita kan juga belum ketemu.”
Yupp,... memang tadi pasangan muda ini tidak bertatap muka seharian ini, di karenakan kesibukan masing-masing di kelas dan kegiatannya. Dan berakhir lewat video call.
“Ohh ia, nasi goreng buatan aku enak engga?” tadi pagi sesuai dengan janjinya, Quin membuatkan nasi goreng untuk sang kekasih, dan dititipkan kepada Ali, karena Quin hanya bertemu dengan Kakak kelasnya itu, tidak bertemu dengan pacarnya langsung.
“Enak kok, aku suka ada kacang polongnya.”
“Emang tadi makannya jam berapa?”
“Istirahat kedua, karena istirahat pertama harus kumpulan dulu sama tim basket. Kapan-kapan masakin lagi yaa?”
Quin tersenyum bahagia dan mengangguk semangat.
Tiba-tiba Quin teringat tentang kejadian waktu double datenya kemarin lusa.
“Emm… kak? Kak Fahri ternyata baik banget yaa? Engga salah Kak Celi dapet Kak Fahri, mereka sama-sama baik.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Althafandra
Teen Fiction[Cerita keempat yang dipublikasikan] !DON'T COPY MY STORY! Welcome pembaca baru. Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap cerita... __________ Lika-liku drama picisan SMA. Mampukah mereka mempertahankan cintanya sampai jenjang lebih serius? Mamp...