Chapter 16

811 79 51
                                    

Siang tidak menyambut dengan baik kedatangannya kekampus ini. Hujan yang mengguyur sungguh tidak membantunya sama sekali. Pemuda itu mengacak-ngacak surai hitamnya yang panjang hingga menutupi mata sehabis turun dari motor besar miliknya.

Dari terakhir kali rambutnya ia potong pendek, kali ini pemuda itu memutuskan untuk memanjangkan rambut yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.

Kehadirannya cukup menyita perhatian orang-orang yang lewat atau sedang berada didekatnya. Dan tentu saja, terutama para gadis-gadis yang sekarang sedang membicarakannya. Bertanya-tanya siapa ia gerangan lantaran tak pernah terlihat disekitar kampus atau universitas yang sedang ia pijak.

Tubuhnya yang semampai dengan balutan kaus polos lengan pendek hitam dan ripped jeans juga sepatu boots Timberland dengan warna senada membuat tubuh atletisnya terlihat seksi. Lengan kanannya penuh dihiasi tattoo menambah kesan maskulin layaknya badboy kelas atas.

Matanya mengedarkan pandangan, tahu ia sekarang menjadi pusat perhatian, lantas pemuda itu berjalan mengabaikan sekitarnya. Tangannya masuk kedalam saku mengeluarkan ponsel lalu ia segera menghubungi seseorang. Nada sambung terdengar dan tak lama diangkat oleh orang diseberang.

"Halo?" sahut orang diseberang.

"Kau dimana? Aku sudah didepan pintu masuk."

"Oh, pergilah ke lantai dua. Aku didepan perpustakaan."

"Roger that!"

Pemuda itu berjalan dengan santai sesuai yang diberitahukan temannya ditelfon. Sesampainya dilantai dua, pemuda itu dapat melihat ketiga temannya yang sudah lama tak ia jumpai. Senyum merekah diwajahnya saat temannya menyambut kedatangannya.

"Ayoo, JK!! What's up?!! We miss you man!" Taehyung merentangkan tangannya menunggu Jungkook datang padanya membalas pelukan. Jungkook segera memeluk sahabatnya itu lalu beralih kepada Jimin dan satu orang yang sangat-sangat lama telah tak ia jumpai.

"Hyung! Aku merindukanmu!" Seru Jungkook yang dibalas senyuman oleh orang yang dimaksud. Yoongi mengangguk, "Ya aku tahu itu."

"Wah, seorang Jungkook bahkan berani mentattoo tangannya! Kau dulu tidak akan melakukan itu karena kau sangat memikirkan reputasimu" Tukas Jimin sembari menepuk pelan lengan Jungkook. Meniti satu persatu tattoo yang menghias lengan pemuda itu.

"Itu aku yang dulu. Aku yang sekarang sudah bebas melakukan apapun. Aku lelah menyembunyikan jati diriku yang sebenarnya." Jungkook menyugar rambutnya lalu memasukkan tangannya kedalam saku celana.

"Sepertinya kebudayaan Amerika sangat mempengaruhimu sekarang. Freedom right? Jadi bagaimana? Kau sudah pernah melakukannya?" Tanya Taehyung menaikkan kedua alisnya naik-turun dengan tatapan jahil. Jungkook mengerutkan dahi, "Melakukan apa?"

Taehyung berdecak lalu meninju lengan Jungkook dengan ringan, "Ey.. kau tau maksudku. Sudah berapa banyak gadis yang kau tiduri?"

Jungkook terkekeh mendengar pertanyaan Taehyung "Hm.. aku tidak ingat pernah meniduri berapa gadis, mungkin ada beberap-"

Kalimat Jungkook terputus saat seorang gadis menerobos jalan melewati mereka hingga menabrak bahu Jungkook. Gadis itu tampak menahan amarah berjalan menuju pintu perpustakaan.

Setibanya ia disana, tangannya melayang menampar gadis yang sedang berbincang dengan temannya. Hal tersebut mengundang perhatian keempat pemuda yang sedang berkumpul itu.

Jungkook menyipitkan mata saat maniknya menangkap kehadiran seorang gadis yang sudah lama tak ia lihat. Apakah ia salah melihat? Apakah ia berhalusinasi? Jungkook menatap lekat gadis tersebut. Kali ini ia yakin bahwa gadis yang pernah ia cari itu sedang berdiri dan dimaki-maki. Tetapi ia merasa berbeda.

Expect The Unexpected (⚠️ONHOLD⚠️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang