Chapter 12

404 52 4
                                    

"Baiklah waktu habis! Chaw-chaw! Cepat kumpulkan lembar jawaban kalian kedepan. Tidak ada toleransi waktu kali ini.. ayo cepat!"

Seokjin berbicara bahkan tanpa jeda membuat suasana kelas yang tadinya dilanda keheningan menjadi riuh seketika. Beberapa murid melayangkan protes kepada guru tampan tersebut sebab lembar jawaban mereka belum terisi dinomor-nomor terakhir.

Matematika memang hal sulit untuk dikerjakan apalagi bagi mereka yang tidak suka berpikir keras. Tapi tidak dengan Sohyun yang kali ini tampak baik-baik saja mengerjakan 'Try out' ujian yang sudah diselenggarakan kelima kalinya.

Gadis itu menghela napas lega setelah ia selesai mengerjakan test selesai tepat waktu. Sohyun merasa mulai terbiasa untuk menyeimbangkan kemampuan berpikirnya dibandingkan test sebelum-sebelumnya. Dia merasa masih perlu banyak latihan untuk menghadapi ujian yang akan datang dalam 2 minggu lagi.

3 tahun penantiannya untuk lepas dari masa sma tak lama lagi akan datang. Senang juga sedikit rasa kecewa melanda hatinya sekarang mengingat masa smanya tidaklah patut untuk dikenang banyak lantaran hampir 3 tahun lamanya yang tersisa hanyalah kenangan buruk yang menghampiri hidupnya.

"Kau suka sekali melamun, apa itu hobimu?" Jungkook meletakkan sebotol susu strawberry diatas kepala Sohyun membuat gadis itu menoleh kearahnya. "Tentu saja tidak. Melamun hanya membuang waktu menurutku."

Jungkook duduk bersender pada meja disebelah Sohyun sembari menancapkan sedotan kebotol susu pisang miliknya. "Dan kau baru saja membuang waktumu hyunie"

Sohyun kembali tersipu hanya karena panggilan nama kecil tersebut. Tidak ada yang spesial memang, hanya saja entah kenapa jantungnya tidak bisa diajak bekerjasama untuk kembali berdetak normal.

"Kurasa kau benar. Ah! Ngomong-ngomong, aku tidak tahu kau mendaftar diuniversitas mana, sedangkan kau banyak menuntut pertanyaan dariku. Itu tidak adil tahu!"

"Kenapa? Kau ingin mengikuti jejakku untuk mendaftar diuniversitas yang sama? Oh ayolah, aku tahu kau salah satu fansku, tapi bukankah itu berlebihan?"

Sohyun semakin tahu sikap percaya diri pemuda tersebut berasal darimana. Tak salah duga, sudah pasti ditularkan oleh sang guru wali kelas mereka yang tercinta.

Si Seokjin yang mengaku sebagai orang yang tertampan didunialah pasti dalangnya. Gadis itu bahkan sempat meringis saat mendengarnya membuat Jungkook seketika tertawa pelan.

"Kau mengalami kemajuan. Setidaknya kau bisa berekspresi mendengar kalimat barusan, kalau dirimu yang dulu hanya akan memasang wajah datar sampai aku mengira apakah kau hidup dijaman batu." Sindir Jungkook.

Sohyun mengerucutkan bibir dan menyesap susu strawberry yang diberikan Jungkook. Gadis tersebut merasa sedikit kesal kendati apa yang dikatakan Jungkook ada benarnya. Dirinya yang dulu tidak akan banyak menunjukkan ekspresi lantaran tidak tahu harus bagaimana untuk bersikap. Kebanyakan menyendiri membuat gadis itu seakan hidup didunia lain walau disekitarnya orang-orang hidup dan bahkan sibuk memperhatikan hidupnya yang cukup menyedihkan.

"Kau belum menjawab pertanyaanku!" Jawab Sohyun.

"Tidak ada gunanya menjawab pertanyaanmu, aku bahkan tidak dapat nilai dengan menjawabnya, jadi aku yang rugi. Apa kau tidak lapar? Otakku butuh asupan setelah berpikir keras gara-gara matematika sialan. Aku tidak pernah bisa menyukai pelajaran itu. Bukannya mempermudah, malah semakin mempersulit hidup." Ucap Jungkook malas.

Sohyun tersenyum. Setengah hatinya setuju dengan ucapan pemuda itu, tapi sedikit tidak setuju juga karena ia cukup menikmati pelajaran tersebut. Gadis tersebut akan berdiri tetapi Sooji datang menghampiri membuat Sohyun harus mendaratkan bokongnya kembali kekursi.

Expect The Unexpected (⚠️ONHOLD⚠️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang