Chapter 13

392 53 4
                                    

Langit tampaknya sedang tak ramah hari ini. Hujan bersamaan rintik-rintik es terus mengguyur sejak pagi. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Sohyun memutuskan menunggu hujan hingga reda sejak pulang sekolah. Bisa saja ia menerobos jalanan dan menerjang hujan yang deras mengguyur, hanya saja ia tidak ingin mengambil resiko jatuh sakit lantaran ujian akan diselenggarakan dua hari lagi.

Nenek sudah menawarkan untuk menjemputnya dengan mobil hanya saja gadis itu seperti biasa dengan keras menolak tawaran nenek demi menghindari identitasnya diketahui oleh banyak orang. Sohyun dengan ketat menjaga siapa ia sebenarnya. Gadis itu belum ingin dikenal secara publik dan menjadi sorotan.

Walaupun semua fasilitas dan transportasi siap siaga untuk sang gadis, tetapi ia memilih untuk menjadi gadis biasa dengan kehidupannya yang dinilai sederhana oleh seluruh murid disekolah. Maka dari itu, banyak siswa-siswi disekolah mengira ia hanya gadis dengan kebutuhan yang cukup.

Dan itupula salah satu alasan mengapa dirinya menjadi gadis yang dibully, hanya karena status sosial. Sohyun tak habis pikir pada awalnya mengapa hanya karena status sosial, orang-orang banyak dipermainkan. Tetapi, ia sudah terbiasa dengan hal tersebut karena memang rata-rata status sosial di sekolah ini adalah orang-orang kalangan kelas atas.

Bagi Sohyun, status, kasta atau kalangan seharusnya bukan yang dipermasalahkan. Tetapi fungsi dari sarana pendidikan itulah yang seharusnya digunakan dengan baik. Sekolah bukan tempat bagaimana orang-orang memamerkan betapa banyak uang yang mereka miliki atau status yang mereka punya. Atau hanya sekedar untuk memamerkan barang-barang mewah yang dibeli dengan uang hasil pekerjaan orang tua. Melainkan ini hanya sarana untuk menunjang pendidikan.

Dengan rasa kantuk yang sering kali datang, Sohyun memutuskan menunggu diperpustakaan. Setidaknya ia bisa menghabiskan waktu dengan belajar atau membaca beberapa pelajaran untuk persiapan ujian. Kelas yang kosong membuatnya cepat sekali merasa bosan.

Saat kakinya melangkah masuk ke perpustakaan, ia melihat ternyata beberapa murid juga memutuskan untuk menunggu hujan reda dan menghabiskan waktu disini untuk belajar dan berdiskusi. Gadis itu melangkah menuju rak dan mengambil beberapa buku yang ingin ia pelajari. Setelah mendapat buku yang ia mau, Sohyun mencari tempat duduk yang sepi dan nyaman untuk belajar. Matanya tertuju ke meja baca disudut dekat jendela besar yang tertutupi beberapa meja computer didepannya. Tempat yang sempurna pikirnya saat itu.

Kakinya melangkah menuju meja tersebut, tetapi langkahnya terhenti saat kedua matanya menangkap seorang pemuda tampak sedang tertidur dengan buku-buku berserakan disekitarnya. Sohyun menggigit bibir ingin mengurungkan niatnya untuk duduk ditempat tujuannya, tetapi entah kenapa kakinya memutuskan untuk melangkah mendekat dan menarik kursi tepat diseberang Jungkook yang sedang tertidur pulas.

Sohyun berusaha meminimalkan suara berniat untuk tidak mengganggu kegiatan tidur pemuda diseberangnya. Perhatiannya menjadi teralihkan setelah menaruh buku-buku yang ia bawa dengan hati-hati ia letakkan diatas meja. Sohyun terus memerhatikan Jungkook. Matanya menelusuri kepala pemuda tersebut. Gadis itu pun pelan-pelan ikut membaringkan kepalanya diatas meja dan menatap wajah Jungkook yang hanya berjarak beberapa senti dengan wajahnya.

Sohyun memperhatikan setiap lekukan yang terdapat diwajah Jungkook. Mulai dari rambutnya yang halus, lalu beralih ke dahi. Alis tebal yang menghias diatas kedua mata, bulu mata panjang nan lurus, hidung bangir, dan bibir yang tipis. Napasnya tenang dan teratur. Hanya dengan memperhatikan setiap bagian kecil yang ada pada pemuda itu membuat detak jantung Sohyun berdetak tak karuan seakan ingin lari dari tubuhnya.

Tangan Sohyun beranjak menyentuh rambut Jungkook dan mengusap pelan pucuk kepala pemuda itu. Tujuannya untuk belajar kian semakin buyar dan menjauh dari benaknya karena saat ini pikiran maupun hatinya dipenuhi oleh pemuda yang selalu saja berhasil menyita seluruh perhatiannya. Rasanya tersiksa hanya melihat seseorang yang ia sukai tapi kenyataannya tak mungkin ia miliki.

Expect The Unexpected (⚠️ONHOLD⚠️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang