Chapter 17

489 46 46
                                    

"wah kau benar-benar wanita gila"

Suara berat itu membuat kedua mata Sohyun terbuka lebar. Tangannya beranjak mengucek-ucek mata guna kesadarannya semakin terkumpul dan dapat melihat sekitar dengan jelas. Ia mendapati Namjoon sedang bersidekap sambil menatap dingin dari seberang tempat tidurnya.

"lihat dirimu. kau sudah cocok untuk masuk kandang singa. Rambut kusut, mata mengerikan, lipstik bertebaran diseluruh wajah, dan lihat pakaianmu.. sebenarnya apa yang kau lakukan tadi malam?"

Sohyun termenung sejenak berusaha mencerna maksud dari perkataan Namjoon yang sedang menelitinya dengan seksama. Sohyun bangun dari tempat tidur, kakinya bergerak menuju  kedepan cermin kemudian apa yang dia lihat benar-benar sungguh mengerikan. Tinta mascara memenuhi seluruh area matanya, noda merah bekas lipstik hampir menutupi separuh muka. Lalu rambutnya kusut bagaikan tidak disisir selama puluhan tahun. Sohyun berteriak histeris melihat dirinya sendiri hingga membuat Namjoon menghela napas kemudian melempar handuk tepat didepan wajah Sohyun.

"Bersihkan dirimu terlebih dahulu, kau bau alkohol. Setelah selesai, temui aku di ruang tamu." Titah Namjoon.

"Kau tidak akan mengadu kepada nenek bukan?"

"Tergantung dari apa yang akan kau ceritakan padaku nona Shin."

Mati saja kau Shin Sohyun!

***

"Aku tidak begitu ingat. Aku bahkan tidak tahu siapa yang mengantarku pulang hingga masuk ke kamar." Jelas Sohyun sembari menundukkan kepalanya didepan Namjoon. Intimidasi lelaki itu begitu kuat hingga Sohyun juga tidak berani menatapnya sekarang.

"Yang jelas pasti bukan Ryujin mengingat dia bahkan tak pernah ingat alamat apartemenmu ini. Hanya ada 2 kemungkinan. Kau diantar Yoongi, atau.."

"Atau?"

"Orang asing yang berbaik hati mengantar orang bodoh sepertimu selamat sampai tempat tujuan. oh, kurasa aku harus menarik mundur kata-kata selamat setelah melihat penampilanmu yang lebih buruk bahkan dari wajah singa."

Syukurlah tampaknya Namjoon tidak terlalu membawa masalah ini terlalu serius berdasarkan dari bagaimana pemuda tampan itu mulai kembali mengejek Sohyun. Sohyun berdecak lalu menyandarkan punggungnya di badan sofa panjang. Ia masih terus berusaha mengingat kejadian semalam tetapi otaknya tidak bisa diajak kerja sama di pagi hari seperti ini.

"Aku akan menghubungi Ryujin perihal ini. Aku berjanji tidak akan pergi ke klub malam lagi. Jadi tolong tetap rahasiakan ini dari nenek oke?"

"Kau pikir aku kesini untuk mengecekmu karena siapa? Pekerjaanku cukup banyak hingga memikirkanmu saja aku tidak bisa"

Bak disambar petir, Sohyun menegakkan tubuhnya sembari melotot ke arah Namjoon. Tidak mungkin...

"Nenek tahu?!"

"Tentu saja. Dia yang menelponku untuk mengecek keadaanmu sekarang. Setelah mendapat panggilan darinya, aku hanya bisa berdoa untukmu. Kau pasti akan disidang olehnya."

"Sidang apa?"

"Sidang hidup dan matimu"

"Argghh, rasanya aku mau gila!!"

"Kau sudah gila nona.. bahkan Rumah sakit jiwa tidak sanggup menyediakan tempat untukmu atau mau melayani manusia kelewat tidak waras sepertimu"

Sohyun melempar bantal kecil sofa ke arah namjoon yang langsung ditangkap oleh pemuda itu. Nenek pasti marah besar dan kecewa mengetahui seorang nona Shin yang tidak pernah menginjak klub malam pulang tidak sadarkan diri semalam. Seketika Sohyun mencak-mencak menyesali keputusannya. Namjoon yang melihatnya hanya bisa merasa geli bukan lagi terheran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Expect The Unexpected (⚠️ONHOLD⚠️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang