Habis sholat subuh tadi, aku kembali merebahkan diri di kasur. Menikmati sejuknya pagi dengan memeluk guling.
Sudah 7 bulan aku berada di kota ini dan meninggalkan Edo. Itu berarti 3 bulan sudah talaq 2 versiku itu ku sampaikan padanya.
Sebenernya rasa cintaku masih ada meski tak sebesar dulu, dan rasa rinduku masih saja menggebu. Apalagi kalo hari minggu seperti ini atau hari libur di tanggal merah.
Masih terbayang di kedua mataku indahnya olahraga pagi kami berdua, berkumpul dengan anak anak kecil yang sedang bermain di taman, dan di akhiri dengan makan bubur ayam di tempat langganan kami.
Sebelum pulang ke rumah, biasanya kami mampir ke pasar atau ke supermarket dulu...belanja untuk keperluan kami selama seminggu. Begitu terus berulang ulang setiap minggunya. Tapi kami tidak pernah merasakan kebosanan. Hmm...jadi ingat dia..
Mungkin saja suasana pagi ini yang membuatku jadi mellow dan getir.
Akhirnya...aku bangkit dari posisi tidurku dan duduk bersandar di ujung ranjang. Ku raih ponselku di meja. Koleksi foto dan video Edo masih lengkap ada di sana. Obat rinduku selama ini. Ku pandangi salah satu foto close up nya..ku elus pipinya...dan aku tersenyum rindu..
Minggu yang lalu dia VC aku lagi, tapi seperti 3 bulan terakhir..VC nya tidak aku terima. Tapi sejak minggu yang lalu, dia sudah tidak pernah menghubungiku lagi meskipun lewat chat. Hari ini aku baru menyadari..rasanya ada sesuatu yang kosong...
Padahal di awal perpisahan kami dulu, ada belasan chat dia kirimkan, dan itu hampir setiap hari dia merajuk agar aku kembali kepadanya. Aku selalu membalasnya meskipun jawaban yang kuberikan mengecewakan dirinya.
Tetapi untuk VC dan telephone..jujur aku gak sanggup melakukannya. Aku gak akan tega melihat wajah dan suaranya ketika merajuk. Aku takut terbuai lagi. Biarlah sakit itu kami rasakan sekarang..daripada rasa sakit di kemudian hari.
Mungkin karena terbawa suasana atau emosi...tanpa ku sadari aku memencet kontak Edo. 'Hmm, sudah terlanjur' batinku.
Aku melirik jam di dinding pukul 06.13. Edo pasti sudah bangun. Aku menunggu sampai dering kelima..baru terangkat.
"Assalamu'alaikum", suara wanita terdengar dari ponselku.
Aku terlonjak kaget. Spontan berdiri dari kasurku. Kulihat lagi nomer ponselnya...takutnya salah pencet.Tapi tidak ada yang salah, wajah dia ada di layar.
"Wa'alaikummussalam...mm...maaf ini masih no..mer ponselnya Edo kan?" tanyaku gugup.
"Iya benar?" jawaban dari seberang sana. Aku hembuskan nafasku..
"Maaf..Edo nya ada ?" tanyaku lagi.
"Mas Edo masih di kamar mandi"
jawabnya. Aku menekan kepalaku yang mulai berdenyut."Lha mbaknya ini siapa ?" Suaraku mulai lirih.
"Saya Erica"
"Erica..?" aku mengulangi namanya lirih.
"Iya...isteri Mas Edo", sambungnya..
Deg...aku ternganga dan merosot ke lantai. Jantungku seperti berhenti. Ponsel di tanganku terlepas. Masih ku dengar suara wanita itu di sana, sebelum aku mengambil ponselku dan memencet tombol merah.
Mataku mulai membasah..rasa nyeri di dadaku muncul lagi. Badanku bergetar. Aku menekuk lututku merintih... 'secepat itukah bang kita bener bener terpisah?'
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku seolah tak percaya ini bener bener terjadi. Rasanya lebih sakit dari yang dulu pernah aku alami. Aku mulai menangis sesenggukan. Minggu pagiku sudah dibanjiri airmata. Rasa sedih dan tak berdaya mengoyak jiwaku. Tubuhku terasa goyah, hingga aku tersungkur meringkuk di lantai.
Aku sudah tak peduli lagi ketika ponselku berbunyi berulang kali, disusul notif chat bertebaran. Aku sudah benar benar merasa kehilangan sekarang.
Selama 3 bulan aku sudah mempersiapkan diriku, cepat atau lambat hal ini pasti terjadi. Tetapi tetap saja hatiku terluka. Talaq 3 sudah dijatuhkan.
Setelah hampir 1 jam an aku berada di posisiku, dan aku merasakan lelah di tubuhku. Aku beranjak duduk. Ku seka sisa lelehan airmataku kasar, sementara kepalaku makin terasa nyut-nyutan..
Di pintu kamar, aku melihat Mbak Lena, kakakku berdiri menatapku. Dia melangkah pelan ke arahku dan ikut duduk di sebelahku. Dia menarik kepalaku untuk bersandar di bahunya. Aku kembali terisak..
"Menangislah Sa...biar hatimu lega", dielusnya kepalaku lembut dan sayang. Disandarkan dagunya di kepalaku.
"Dan setelah itu...lepaskanlah semuanya. Jalani apa yang harus dijalani. Bayangkanlah wajah bapak ibu yang menyayangimu, setidaknya mereka bisa menjadi motivasimu untuk melupakan Edo".
Aku mengangguk lemah. Mbak Lena menyemangatiku untuk bangkit dari kesedihanku. Memberi nasehat apa yang harus aku lakukan.
Dan beberapa saat kemudian, dia melepaskan pelukannya, dan memutar tubuhku menghadapnya.
Dia tersenyum dan menowel hidungku...
"Mana adik mbak yang katanya kayak banci itu..hah?" Serunya sambil menaik turunkan alisnya mengolokku, "kalo yang di hadapan mbak ini mah banci jadi jadian..hahaha"
Dia tertawa dan bangkit menjauh dariku. Aku terbelalak...tak menduga kakakku akan menggodaku di saat seperti ini.
"Em...baaakkk" aku menjerit keras.
Aku menghentak hentakkan kakiku di lantai merengek manja ke Mbak Lena.
Di depan pintu kamar..dia masih menyempatkan menggodaku dengan mengedipkan matanya dan membuat gerakan 'cium jauh' kepadaku.
Masih ku dengar tawanya lagi di tangga turun ke lantai 1.
'Dasar kakak slengekan' umpatku kesal.
**********************************
*UntukMu EdO*
Sinar kemilau sang fajar di ufuk timur,
menjanjikan seribu asa dalam rinduku.Perlahan mimpi rinduku menjadi semaian harapan,
tuk menjumpa ceriamu.Untaian doa untukmu yang jauh disana, semoga selalu ceria bahagia menjadi lalu lintas takdirmu.
Meski biru rinduku di persimpangan jalan, galau tentukan arah,
Kusadari kita tak mungkin bersama.Ketika burung dara sampaikan pesan rinduku,
semoga bintang jatuh pancarkan terang.Selamat pagi kekasih hati nun jauh disana,
mendekap rinduku yang terkirim lewat doa doa.Kembalinya mentari membuat
rembulan pun menghilang,
Kicauan burung menyambut cerahnya pagi ini.. rindukupun menguak hati.Adakah kau yang jauh disana bisa merasakan betapa pekat rinduku padamu,
Walau mungkin tak ada takdir tuk kita bersatu.Semoga rinduku pernah terlintas dihatimu,
karena sebaliknya selalu ada namamu dalam kisi-kisi hati ini.Tbc...
![](https://img.wattpad.com/cover/218782147-288-k32986.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSSku ternyata JODOHKU
Художественная прозаDilarang PLAGIAT!! Atau mengcopy cerita ini!! FOLLOW SEBELUM BACA... PROSES REVISI/ 2 PART AKHIR DIHAPUS ______________________________________ Salsabila ... gadis cantik dan sederhana. Merelakan berpisah dengan kekasihnya hanya karena ingin membaha...