49. Calon papa mertua 2.

74.6K 4.3K 63
                                    

Berbeda dengan diriku yang berhadapan dengan calon papa mertua dengan hati yang berdebar, Mas Chandra yang perutnya sudah terisi malah duduk dengan santainya di sofa panjang. Menatapku yang tegang dengan senyuman menggodanya.

"Sa...Chandra sudah bercerita tentang keinginannya untuk menikahimu sejak beberapa bulan yang lalu, sebelum papa masuk rumah sakit", ucap calon papa mertuaku dengan kelembutan yang dimilikinya.

Aku menautkan alisku menatap Mas Chandra yang mengangguk mengiyakan tanpa bersuara.

"Dan papa menceritakan kepadanya tanpa seijinmu...kalo kamu lagi patah hati karena berpisah dengan mantanmu, maafkan papa ya Sa", ujarnya lagi.

Aku tersenyum menanggapi, "Gak ada yang perlu dimaafkan Pa, kenyataannya memang begitu"

"Lagipula Chandra sudah gak betah menduda Sa, dia kemarin kan datang memintamu ke orangtuamu...dan papa juga gak sabar pingin menjadikanmu menantu papa", ucapan calon papa mertuaku membuatku tersipu malu.

"Dan Allea juga menginginkan punya mama pa", sela Mas Chandra cepat.

Calon papa mertuaku tersenyum melihat antusiasme anaknya.

"Apa kamu siap seandainya menikah setelah lebaran ini Sa?" tanya calon mertua kepadaku.

"Apa gak bisa sebelum puasa ini akad nikah dulu Pa?" sela mas chandra yang membuatku melotot menatapnya.

Papa malah terkekeh, "Puasa kan kurang beberapa hari lagi Chand...ya gak bisalah mepet gitu"

"Kan aku pinginnya puasa ramadhan kali ini ada yang menemani sahur pa"

"Kami itu ya...jadi pengantin baru di bulan puasa itu susah menahan godaan. Apalagi model kayak kamu gitu, nantinya kasihan Salsa... keramas terus tiap pagi..Habis lebaran saja..." jawab papanya tegas.

Mas Chandra mendengus kesal. Aku benar benar salah tingkah melihat sikap ngeyel mas chandra. Rasanya malu pakai banget di depan calon papa mertua.

"Bagaimana Sa?" tanya Calon papa mertuaku lagi.

"Kalo Salsa..menurut apa kata orangtua Pa", jawabku lirih. Calon papa mertuaku tersenyum.

"Anak baik ya gini Chand...menurut apa kata orangtua. Gak seperti kamu..pinginnya semaumu sendiri"

Mas Chandra nyengir, "Sudah gak sabar pingin kasih cucu cowok buat jagain papa kalo pensiun nanti"

Calon papa mertuaku tergelak... Aku tersenyum malu. Kalo gak ada calon papa mertua, sudah pingin rasanya mencubit lengannya yang berotot itu.

"Melihat kegilaan Chandra kayak gini, kamu masih mau menikah dengannya Sa?"

Aku menatap Mas Chandra yang tersenyum menggodaku, "Gimana ya pa?"

Aku terdiam seolah berfikir, menahan ketawaku ketika Mas Chandra mendelik menunggu jawabanku.

"Jangan bilang kamu gak mau ya?" Ancamnya kepadaku.

Calon papa mertuaku sepertinya tahu kalau aku menggoda anaknya. Beliau ikut menahan senyumannya melihat kegusaran mas chandra.

"Gak mau Pa..." jawabku akhirnya.

Mas Chandra langsung beranjak mendekatiku, jongkok di depanku, kedua tanganku diremasnya kuat, emosinya mulai naik.

"Apa?" Aku menaikturunkan alisku masih bertahan dengan godaanku.

"Kamu kenapa sih Sa? Kenapa kamu berubah secepat ini?" tanyanya gusar.

"Berubah apanya? Aku kan bukan power ranger mas", aku masih menggodanya.

BOSSku ternyata JODOHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang