Sudah beberapa hari ini aku tidak melihat keberadaan Pak Chandra. Dia tidak lagi menelponku atau chat lagi. Setiap ada yang perlu ditanda tangani oleh Pak chandra, aku selalu menitipkan pada Mbak Linda. Menurut informasi yang aku terima dari Hanna..sang receptionist, dia lagi sibuk dengan kantor yang ada di Surabaya, karena Pak Iskandar sedang sakit.
Aku sendiri terakhir bertemu BigBoss ya waktu curhat itu. Dan ketika mendengar dia sakit...rasanya ada kerinduan untuk bertemu dengannya, dan menjenguknya. Tapi aku bingung apa yang harus aku lakukan...
Akhirnya aku mencoba menemui Mbak Nadya. Dia lagi asyik menatap layar komputernya dan kebetulan dia juga lagi sendirian.
"Mbak...sibuk ya ?" sapaku
"Lumayan sih..kenapa?" Aku menaruh tubuhku di kursi depan mejanya.
"Hanna bilang, Pak Iskandar sakit. Ada rencana jenguk beliau ya ?"
Dia menatapku tersenyum, "Mau ikuut?"
"Yaa iya sih...kalo bisa?"
"Ya bisalah Sa...rencana sih memang nanti sepulang kerja kita langsung ke rumah sakit. Cuma ini belum diinfokan ke yang lain. Kalo terlalu banyak yang ikut, khawatir mengganggu beliau".
Aku tersenyum lega, "ya udah kalo gitu mbak..makasih sudah ngajak aku".
"Ok.."
Keluar dari ruang mbak nadya..aku merasakan ada sesuatu di dadaku. Rasa rindu...
Yah...aku merasakan rindu pada Boss galakku, merindukan senyumnya, merindukan tatapannya... merindukan...ah..entahlah. Rasa ini mulai mengikis rinduku pada mantan kekasihku...
Aku memegang dadaku menikmati desiran halus di hatiku...hmm...sepertinya mulai terisi oleh sebuah rasa yang beberapa bulan ini ku hindari..cinta...
Menjelang maghrib kami tiba di rumah sakit swasta terbesar di Surabaya. Kami cuma berenam, mewakili kantor Gresik.
Di dalam ruangan VVIP yang sejuk...Pak Iskandar terbaring dengan alat infus yang menancap di tangan kirinya. Meskipun begitu, beliau masih bisa tersenyum menyambut kami. Aku menaruh parcel buah yang aku bawa sebelum mencium tangannya, sebagai rasa hormatku kepada orang tua yang sekarang lagi tak berdaya.
Selain Pak Chandra, ada juga Pak Reno dan seorang wanita di dalam ruangan. Sekilas aku melirik Pak Chandra yang sedang berbicara dengan Pak Ronald.
Sedangkan aku mendekat di ranjang BigBoss. Menatap beliau yang masih terlihat pucat.
"Makasih ya Sa...udah jenguk Bapak", ujarnya lirih.
Aku tersenyum mengelus punggung tangan kanannya lembut. "Bapak semangat terus buat sembuh ya... Nanti saya buatkan kopi lagi"
"Iya Sa....Bapak juga kangen sama kopi buatanmu"
"Kangennya sama kopi aja ya Pak? Kalo sama saya enggak?" Aku pura pura merajuk.
Dia tersenyum dan berbisik, "kalo kangen sama kamu...nanti ada yang marah", godanya sambil melirik Pak Chandra. Aku jadi tersipu.
Yang dilirik BigBoss ternyata sudah ada di sampingku. "Ada apa nih?"
"Gak..gak ada apa apa kok pak", aku gugup. Pak Iskandar malah tersenyum lebar.
Aku segera keluar kamar..mencari udara segar. Berdiri di pinggir taman yang ada di depan kamar. Pak Chandra ternyata mengikutiku.
"Sa..." Aku menoleh menatapnya.
"Iya Pak"
"Pulangnya nanti aku yang antar", ucapnya
![](https://img.wattpad.com/cover/218782147-288-k32986.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSSku ternyata JODOHKU
Ficção GeralDilarang PLAGIAT!! Atau mengcopy cerita ini!! FOLLOW SEBELUM BACA... PROSES REVISI/ 2 PART AKHIR DIHAPUS ______________________________________ Salsabila ... gadis cantik dan sederhana. Merelakan berpisah dengan kekasihnya hanya karena ingin membaha...