1. Mr. Jung

3.9K 264 52
                                    

Author's Note:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's Note:

Hai guys! gatel banget tanganku mau publish work baru, wwkw jadi selagi LOA jalan, aku bakal post beberapa part teaser untuk ini ya❤

semoga suka💜💜,
xoxo, Gee.

_______

"Halo"

"Halo, nona Hayoon"

"Ada apa Yeri?"

"Ada yang ingin menemuimu?"

"Siapa?"

"Tuan Jung Jeonggo"

"Tuan Jeonggo, dari "Ophélie" maksudmu?"

"Ya, benar nona"

"Apa dia sudah mengajukan perjanjian sebelumnya? Karena tidak ada email dan schedule yang masuk ke notifikasi saya"

"Belum, nona" Yeri berkata gugup.

"Uhm,"

"Tolong suruh dia masuk"

Yeri membuka pintu itu, mempersilakan seorang lelaki berambut sedang masuk. Perawakannya tegap, kekar, dengan jam rolex di pergelangan tangannya. Lelaki ini bukan pemuda biasa, Dia merupakan Jung Jeonggo, pemilik perusahaan Jung & Co.

Seorang wanita dengan blazer hitam bludru itu membalikan kursinya,

"Selamat siang Tuan Jeonggo"

"Selamat siang Nona Hayoon"

Lelaki itu berdiri di depan Hayoon dengan membawa setumpuk kertas di genggamannya.

"Ada keperluan apa, anda kemari?" Hayoon memaksakan senyum, menatap kompetitornya itu dari dekat.

"Silakan duduk, " Hayoon mengarahkan kursi di depan meja kerjanya.

"Seperti yang anda tahu, Jung & Co. merupakan salah satu perusahaan kosmetik besar di Korea selatan"

Hayoon mengatupkan rahangnya kuat. Dia tidak perlu mendengar semua ini, dia sudah baca kabar tentang Tuan Jeonggo di semua majalah yang Ia baca.

"Jung & Co. juga membawahi beberapa brand cosmetic ternama seperti Ophélie, Cruz, dan Finesse jadi saya--" ujarnya

"Ya, saya rasa saya sudah cukup mendengarnya di televisi, anda tidak perlu menjelaskan panjang lebar, Saya tahu siapa anda, Tuan Jeonggo" tatapan Hayoon memanas, kalau saja tidak perlu manner dia sudah mengusir pemuda sombong ini keluar.

"Baik" Jeonggo tersenyum sinis, menaikan ujung bibirnya.

"Jika anda ingin memaksaku untuk menjual Hayoon Company, mungkin anda salah alamat" Perempuan dengan lipstik coklat tua itu beranjak dari kursinya, menatap lelaki itu dengan tajam.

"Saya tahu Hayoon Company sedang melewati masa-masa sulit, dan saya bisa membantu anda"

Hayoon tersentak. Memang brand kosmetiknya sedang kalah pamor dari brand cosmetic milik Tuan Jeonggo, tapi benar dia tidak akan melepasnya demi apapun.

"Lalu? Apa yang mau anda perbuat?"

Jeonggo memberikan setumpuk kertas itu kepada Hayoon, Diikuti tatapan penuh amarah dari perempuan itu.

"Apa ini?"

"Proposal" jawabnya.

"Saya sudah bilang, perusahaan ini anak saya, saya yang memulainya, dan saya tidak akan melepasnya dengan alasan apapun"

"Tolong Nona Hayoon baca dulu"
"Katakan pendapat anda setelahnya"
"Tidak harus hari ini"

Lelaki itu berbicara tanpa henti, hingga Hayoon menghentakan tangannya pada meja.

"Tuan Jeonggo, anda bisa meninggalkan tempat ini, saya ada meeting pukul 4" Hayoon membual, Dia hanya ingin lelaki congkak ini musnah dari hadapannya.

"Saya tunggu jawaban Nona Hayoon, saya permisi dulu" Lelaki itu mengibaskan Jasnya kebelakang dan pergi membelakangi Hayoon yang terdiam kesal di meja kerjanya.

"Sial" geramnya. Tidak lagi - lagi dia menerima Jung Jeonggo di kantornya. Tidak akan.

Dilihatnya kertas di mejanya itu.

"Sudah ku bilang tidak akan menjualnya, kenapa masih bersikeras? Tidak kah cukup 3 brand cosmetic dengan sales tinggi sepanjang 2018 huh? Dasar serakah"

Wanita itu terus menggerutu, di kepalanya hanya ada pemikiran untuk mempertahankan perusahaannya. Sungguh hanya itu yang dia mau.

Perusahaan Hayoon Company didirikan atas namanya, atas kerja kerasnya dari 0, terlebih karena dia berasal dari keluarga biasa saja.

Mungkin tahun 2015-2017 merupakan masa kejayaan brand Bijou miliknya, sebelum Jung & Co. menguasai cosmetic di Korea Selatan.

Dia membuka halaman pertama,

"PROPOSE-SAL" dia menyernyitkan keningnya bingung.

"Lelaki itu bodoh atau tidak bisa mengeja"

Disusul halaman kedua, Ketiga dan seterusnya, ekspresinya berubah kaget , kesal, dan memanas, dadanya naik turun, diambilnya ventolin* di samping mejanya,

*obat asma


"PEMUDAA SIALAAAAN!!!" Hayoon berteriak kencang hingga terdengar sampai meja Yeri.

Yeri yang kaget mengira Bosnya itu sedang dalam bahaya.

"Nona Hayoon tidak apa-apa?" Yeri berjalan tergopoh memasuki ruangan.

"Tidak, tidak" Hayoon meneguk air mineral di mejanya, menenangkan diri sekali lagi.

"Yeri, tolong panggilkan Kyujun untuk siapkan mobil saya ya, "

"Sekarang"

Perempuan berambut pendek itu bergegas keluar, menjalankan perintah Hayoon.

"Maaf Nona Hayoon apakah saya ikut?"

"Tidak usah" Hayoon mempercepat langkahnya, turun ke lobby bawah.

Mobil rose gold itu sudah tiba di Lobby bawah Victory Building, Hayoon Company. Seorang pemuda membukakan pintu mobilnya,

"Silahkan Nona Hayoon"

"Maaf Nona Hayoon, Nona mau diantar kemana?" Kyujun menatap Hayoon dari kaca spion dalam.

"Jung & Co. ya Kyujun"

"Tolong percepat"

"Baik Nona"

Hayoon menggenggam kertas itu dengan amarah berapi-api.

[M] LOVE CORP. // JJK. (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang