26. Start of the plan

1.1K 136 4
                                    

AN; Hai guyssss! Apakabaaar? Oktober November kayaknya panjang banget yaa:( apa aku aja yang ngerasa? aku minta maaf kalau lagi sibuk,😣 tapi aku sayang banget sama kalian yg masih baca, makasi ya guyssss, Borahae!❤❤💜💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AN; Hai guyssss! Apakabaaar? Oktober November kayaknya panjang banget yaa:( apa aku aja yang ngerasa? aku minta maaf kalau lagi sibuk,😣 tapi aku sayang banget sama kalian yg masih baca, makasi ya guyssss, Borahae!❤❤💜💜

___

"Kau berjanji tak akan meninggalkanku walaupun kalian berpura-pura kan?"

Yoora menengadahkan kepala menemui mata Jeonggo yang menatap kosong.

"Bagaimana sayang? Jawab aku!" rengeknya.

"Aku dan Nona Hayoon hanya sekedar publicity stunt , lagipula aku tak mencintai siapa pun..." ujarnya.

"Perempuan itu tentu tak mau melakukannya denganku, jadi aku akan tetap menginginkan sentuhanmu Yoora..." ujarnya dengan nada meledek, dan mencibirkan bibirnya. Jeonggo membelai rambut perempuan yang sedang berlutut di hadapannya, membuatnya jadi sedikit berantakan.

Yoora membuka resleting celana Jeonggo secara kasar, lalu menggodanya hingga Jeonggo mendesah perlahan.

"Mungkin perempuan tua itu tak pernah melakukannya sama sekali..." Yoora tersenyum sinis pada Jeonggo yang berpegangan pada sofa di kiri dan kanannya.

Yoora suka buat Jeonggo menginginkannya. Apalagi mengeluarkan desahan selagi dia menjalankan pekerjaannya. Dalam hal ini, Yoora sudah lebih dari mahir. Dia sudah tahu titik terlemah Jeonggo begitu pula kenikmatannya.

"Diam dan lakukan saja Yoora!" Jeonggo melarikan tangannya pada rambut Yoora yang kini sudah terurai seluruhnya.

"Biarkan terurai," Jeonggo menarik lepas ikatan rambut Yoora.

Perempuan itu melanjutkan aktivitasnya, menikmati milik Jeonggo bagai santapan yang lezat.

"Sh—"

Jeonggo mengumpat, menyandarkan kepalanya pada sofa dengan napas yang tersengal-sengal.

"Hayoon...." Dia membayangkan Hayoon duduk di pangkuannya sekarang, pasti 100x lebih nikmat lagi.

Yoora menatap Jeonggo kesal, lalu melompat ke pangkuannya saat nama wanita lain disebut oleh pria di hadapannya.

"Yoora, aku baru—" napas Jeonggo bertambah berat, seiring dengan peluh yang menuruni dada bidangnya.

"Yoora—" Pergerakan Yoora yang agresif terasa bagai sengatan pada miliknya yang masih berkedut.

Kali ini dia berhasil menyiksa Jeonggo yang tengah berusaha mengatur napasnya sendiri dengan memulai ronde berikutnya.

"Yoora—"
"Jangan bergerak—" Jeonggo kini tahu bagaimana rasanya dipaksa memulai saat dia baru saja pelepasan. Desahannya mulai tak beraturan disertai erangan dari suara berat Jeonggo, malah buat Yoora menggila.

[M] LOVE CORP. // JJK. (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang