[M] LOVE CORP. // JJK. (On Going)

20. Jaymin's Corner

AN; Short Chapter, karena aku bakal dobel update guys, ini seharuse aku upload kemaren but aku ketiduran guys, jadi yaudah deh ya, heu.

__

Hayoon memincingkan matanya dan berujar pelan, "Jaymin?"

Bisa dikatakan rindunya pada Jaymin sudah meluap, menyebar hingga paru-parunya. Hayoon ingin berhambur, menumpahkannya pada Jaymin, memohon pemuda itu untuk menyelamatkannya dari si Sialan Jeonggo.

Instruktur Wheein yang sudah datang dihadapannya, membuat Hayoon meminta Narae Ahjumma untuk menutup pintu daripada harus menunggu Jaymin keluar dari mobilnya.

Hayoon yakin sekali itu mobil Jaymin.

Dia berganti baju, menemui instruktur Wheein di ruang yoga lalu memulai sesi yoganya seperti biasa.  Ada yang mengganjal hari ini. Bukan tumpukan lemak yang dihasilkan cupcake Dolcherro. Bukan Taehyung dan segala kecurigaan adiknya. Bukan ibu hamil Hwasoon serta acara peluncuran BALBINA. Bukan pula Jeonggo yang sudah mengikatnya agar tidak lari kemana-mana. Tapi, Jaymin. Untuk apa dia berhenti di depan rumah tanpa masuk sama sekali?

Hati kecilnya berharap Jaymin masuk dan mengetuk pintu rumahnya. Melangkahkan kaki hanya sekedar bertukar sapa atau bertukar kabar. Siapa sangka rindunya akut, tak ada yang bisa menenangkannya.

Tidak juga teh hijau dalam genggamannya.

Hayoon ingin menekan tombol ponsel lalu menelepon Jaymin seperti dulu lagi. Namun dia siapa? Hayoon bukan siapa-siapa, hanya kenangan manis yang tersimpan dalam benak Jaymin, itu pun kalau dia masih mengingatnya.

Malam itu Hayoon sedikit merapikan kamarnya, barang pribadinya, kenangan Jaymin yang masih tersebar di sana-sini.

Jaymin ada pada bingkai di ujung lemari, pada laci kedua rak putih, pada lemari bajunya, koper besarnya, dan pada hati Hayoon.

Jaymin masih disimpan secara rapi dan cantik oleh mantan kekasihnya. Kiranya kisah cinta pura-puranya sudah resmi dimulai, Hayoon harus singkirkan Jaymin dari ruang kasat mata agar tak jadi kontroversi.

Hidup Hayoon sedang tak baik-baik saja, dia enggan menambahkan masalah yang lain. Seandainya kembali bersama Jaymin semudah itu, dia tak akan ragu untuk menolak Jeonggo.

Wanita itu tahu perginya Jaymin juga membawa segala harapan dan ekspektasinya tentang cinta. Kini semu dan hambar, menghilang bersama Jaymin.

[]