13. Crazy Calls 🌚

3.1K 175 67
                                    

AN: Siapa yang rindu Tom and Jerry (baca ; Hayoon & Jeonggo) , Mereka datang lagi hari ini sambil ngomel2 tentunya ihiw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AN: Siapa yang rindu Tom and Jerry (baca ; Hayoon & Jeonggo) , Mereka datang lagi hari ini sambil ngomel2 tentunya ihiw.
ada yang nunggu mereka nikah? kalau ada mohon bersabar ini ujian(buat hayoon) ahaha, maaf ya aku bawel eheuy, makasi yang udah baca sampai detik ini, semoga suka 😭❤💜semoga ku tidak mengecewakan,
borahae!💜

Maafkan bahasaku yang masih begini aja.

🌚skip aja ya kalau aneh (ku terlanjur membuatnya berbulgos, agak aneh kalau di potong)

___

Jeonggo mengikat perempuan itu pada ranjang, berada di atasnya sambil menumbuknya kasar di bawah sana. Entah sudah berapa kali Yoora berteriak, merintih, mendesah, hingga ruangan itu dipenuhi bau keringat dan aroma tubuh masing-masing.

Peluh berjatuhan pada tubuh atletisnya, Yoora ingin sekali menyentuhnya namun tangannya terikat sekarang. Dia sudah mencapai puncak kenikmatannya berkali-kali. Namun sepertinya Jeonggo enggan berhenti. Saat miliknya masih berkedut ngilu, Jeonggo tak bisa menahan diri untuk memulai ronde berikutnya. Dalam ketidak berdayaannya, Yoora bertanya-tanya, terbuat dari apa barang lelakinya itu sehingga tidak pernah bosan dan lelah untuk urusan seks. Selalu siap, menegang dan membuatnya menggila.

Tubuhnya dipenuhi ruam kemerahan karena remasan tangan Jeonggo dengan beberapa bekas membiru pada paha dalamnya. Saat Jeonggo berkata bahwa dia akan main sampai pagi, berarti dia akan main sampai pagi.

Jeonggo masih bergerak kasar sambil mengangkat kaki Yoora lalu menyampirkannya pada pundaknya, mendalamkan miliknya di liang Yoora yang sudah menyempit, tidak tahan lagi. Jeonggo menggeram di telinga gadis itu, membuat sekujur tubuhnya melemah dan menegang lagi. Jung Jeonggo memang raja seks.

"Jeo-nngh-" Dia mendesah putus, Yoora benar-benar akan meledak sebentar lagi.

Tanpa belas kasihan, Jeonggo malah asik bermain dengan kedua anak kembarnya, menambah luapan di bawah sana yang sebentar lagi akan menyembur keluar dari dalam Yoora. Tubuh Yoora sudah lemas sekali dia hanya bisa menggigit bibirnya saat Jeonggo menyerang miliknya berkali - kali. Tepat saat Jeonggo melepaskan dirinya, kedua lutut Yoora bergetar melepaskan puncaknya yang kesekian kalinya. Yoora meneriakkan nama Jeonggo lagi, lalu menutup matanya perlahan.

Jeonggo melepaskan ikatan tangannya pada ranjang. Melemparkan pakaian ke atas tubuh wanita yang sudah menggelepar tak sadarkan diri. Dia bergegas membersihkan dirinya, lalu menyesap liquor pada genggamannya.

Jeonggo mengikat bathrobe pada pinggangnya, dengan bagian dada yang masih terbuka, terpampang indah dan menggiurkan, pantas saja percaya dirinya berlebihan. Dia membasahi bibirnya dengan saliva, bermain-main dengan rambut tebalnya, memikirkan apa yang akan dilakukannya sekarang.

Yang ada di pikirannya kini hanyalah Hayoon. Hayoon dan Hayoon. Kalau belum mendapat jawaban wanita itu, hidupnya belum bisa tenang. Memang seperti itu siklusnya.

[M] LOVE CORP. // JJK. (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang