6. Distraction.

1.6K 187 67
                                    

Author's Note;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's Note;

Hai guys! Semoga sehat - sehat yaaa❤

Bikin part ini kayak melompat ke laut, tapi gak bisa berenang.

🌚Warning🌚
kalau ada tanda ini yang puasa mohon click out ya gengs, love you❤

*💜Semoga suka yaaa💜*

_______

"Happy Birthday Calon istriku, maaf aku belum sempat mengucapkannya secara langsung,"

Jeonggo menekan "Kirim" yang ditujukannya pada Hayoon.

Dipangkuannya ada Yoora yang sedang memainkan rambutnya. Rambut sedang bergelombang milik Jeonggo memang menarik perhatian wanita. Benar-benar melengkapi rahang tegas dan sepasang mata coklatnya yang menghipnotis.

"Kapan kita pergi ke New York lagi sayang?" ujarnya.

"Belum tahu" Jeonggo menjawab dingin. Masalahnya pernikahannya dengan Hayoon harus diurus matang-matang, jangan sampai ada pihak yang mencium kejanggalan.

Jeonggo berpikir keras, dengan cara apalagi dia harus membujuk Kim Hayoon untuk menikahinya. Memang dasar perempuan itu susah didekati atau memang dia begitu membencinya, pikir Jung Jeonggo. Dalam kamusnya, tidak ada yang bisa menolak Jung Jeonggo.

Semua pemikiran itu hampir membuat kepalanya sakit. Perlu sedikit pengalihan perhatian karena sebentar lagi kepalanya itu akan meledak.

Jung Jeonggo gelisah, terbayang pesan ayahnya itu, dan lagi mendecak kesal mengingat persetujuan belum ada ditangannya.

"Kim Hayoon oh Kim Hayoon, kenapa susah sekali?" Dia mengacak rambutnya, mencengkeram rambut tebalnya dengan jari-jari panjangnya. "Pusing" keluhnya.

"Ada apa?" Yoora menatap lugu.
"Kim Hayoon?" tanyanya.

Jeonggo mengangguk.

"Jangan pikirkan Kim Hayoon lagi, kan bukan dia yang akan menghisapmu malam ini" ujarnya.

Jeonggo tersentak, Yoora memang pandai menggoda saat ada maunya. Lagi pula barang lelakinya itu sudah sejak tadi meronta ingin bermain, Namun Jeonggo kali ini memiliki hal yang lebih penting daripada seks.

Berbeda halnya dengan Yoora, perempuan itu tahu betul perhatian Jeonggo darinya sudah tersingkirkan karena hadirnya Kim Hayoon dalam pernikahan pura-pura yang direncanakan Jeonggo.

Dia tidak mau tinggal diam, Jeonggo tetap harus memperhatikannya, memperdulikannya, memberinya barang dan tiket pesawat, maka bercinta seharian pun akan dengan senang hati dilaksanakan olehnya.

Yoora melarikan tangannya pada dada bidang Jeonggo, mengecupnya manja. Jeonggo menatap kedua mata lugu Yoora, menahan wajah perempuan itu agar tetap disitu.

[M] LOVE CORP. // JJK. (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang