Prolog

33.2K 3.4K 2.4K
                                    

Punya istana mewah, wajah cantik, kepribadian baik dan bisa melakukan segala hal.

Kalimat itu mungkin aja mengingatkan banyak anak perempuan pada animasi masa kecilnyaㅡBarbie atau dongeng tentang princess yang di produksi oleh Disney. Tapi tidak dengan Shuhua, kalau mendengar kriteria yang disebutkan di atas, dia merasa dirinya lagi diomongin.

Karena lahir dari keluarga kaya raya, hal itu membuat dirinya diperlakukan dengan sangat baik dari kecil. Bisa main piano, melukis, memainkan biola, dan juga belajar dengan baik sehingga dia selalu menjadi cewek pintar yang mewakili olimpiade sains dan matematika di sekolahnya.

Tapi jangan lupa kalau di atas langit masih ada langit alias nobody's perfect.

Kelihaian Shuhua dalam memainkan alat musik masih kalah sama salah satu cewek di sekolahnya yang namanya Rena. Namun, kalau urusan belajar sepertinya Shuhua adalah dewi di sekolahnya. Dari kelas satu sampai kelas tiga, di angkatannya, dia selalu menjadi satu-satunya siswi yang mewakili olimpiade.

Sekali lagi di ingatkan, di atas langit masih ada langit.

Kepintaran Shuhua dalam memecahkan soal masih kalah sama salah satu temen lainnya. Kali ini saingannya cowok. Namanya Renjun yang terkenal dingin, irit bicara dan acuh tak acuh.

Semakin dewasa, Shuhua menyadari bahwa dirinya bukan Princess lagi karena di dunia ini akan selalu ada orang-orang yang lebih hebat darinya.

Lahir di latar belakang keluarga kaya nyatanya juga bisa bikin orang merasa insecure.

Shuhua nggak pernah berani sama yang namanya pacaran. Dia takut mengganggu belajarnya. Kalaupun suka sama orang, cewek itu pasti milih buat diam aja dan jadiin cowok itu semangat buat belajarnya. Tapi jatuh cinta kali ini, beda!

Di suatu siang yang panas, di tahun ketiga cewek itu belajar di salah satu SMA negri terfavorit di kotanya, Shuhua melihat ada yang beda pas cowok bernama Gian Gafian dari 12A2 sedang bermain basket.

Dari jendela laboratorium biologi, cewek yang kerap di panggil Shasha ini gagal fokus ngerjain soal karena lihat gimana Gafian ketawa sama temen-temennya.

Kulit putih bersih dan perawakan tinggi cowok itu terlalu menonjol. Shasha nggak bisa untuk nggak tertegun memandanginya karena gimanapun, Shasha juga cewek yang akan ambyar pada waktunya bila melihat cowok yang gantengnya melebihi SNI.

Shasha mulai kepikiran Gafian, ngepoin Gafian dan gak lebih dari 24 jam, Shasha udah tau banyak soal Gafian. Belom sampe ke akar-akarnya sih. Tapi tau Gafian pernah sama adek kelas yang denger-denger beberapa kali udah ditawarin casting film tapi emang belom rezeki kali ya, jadi belom lolos seleksi.

Adek kelas itu cukup terkenal, jelas lah! Kan dia selebgram dan youtubers yang selalu bawa konten asik khas anak milenial. Selain itu, wajahnya yang bule banget bikin cewek itu gampang dikenal dan ingat. Namanya Somi.

Apakah Shasha merasa down karena mantan Gafian kayak gitu? Enggak lah. Shasha tau dan merasa kalau dirinya cantik. Dan Shasha emang nggak pernah insecure soal tampang. Baginya standart kecantikan itu gak bisa di patok. Every girls has their own beauty.

Hari demi hari berlalu dengan biasa aja. Nggak ada yang spesial sampai suatu siang, Shasha ketemu lagi sama Gafian pas istirahat ke dua di kantin.

Saking fullnya, Shasha bingung harus duduk dimana. Untung dengan baiknya, Gafian manggil Shasha buat duduk sama dia.

((SHASHA GAK JADI LAPER))

"Kosong nih, Sha. Duduk aja gapapa, gua udah mau selesai kok." Ujar Gafian.

Royaltionship [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang