8

2.8K 41 1
                                    

Tengah hari itu, Miguel pulang sambil bersiul siul.

" Aik, kenapa semua tunggu Miguel ni? "
Tanya Miguel,

" Haaa, ni mesti keputusan tu dah keluarkan? alaaa , Miguel memang x layak pun pa. "
Katanya sambil tertawa, namun Raichand dan anak buahnya tertawa.
Raichand memegang bahu Miguel,

" Kamu tahu kuasa papa kan? Biar macam mana sekalipun kamu cuba untuk gagalkannya, tapi papa akan buat yang terbaik untuk luluskan kamu. "
Kata Raichand. Miguel terdiam,

" Pa... "
Katanya,

" Esok kamu dah boleh kerja. Jawatan sebagai SACP. "
Kata Raichand, Miguel terus melangkah masuk ke dalam rumah, dia menatap wajah papanya di balik jendela itu. Mamanya Puan Besar Aini datang menghampirinya,

" Miguel, kalau kamu xnak kamu bincanglah dengan papa kamu. Mama xpaksa kamu nak."
Kata mamanya,

" Ma, kalau papa nak Miguel jadi polis, Miguel akan lakukannya untuk papa ma."
Kata Miguel, mamanya mengusap pipi Miguel,

" Nak, kamu kan xsuka pekerjaan tu."
Kata mamanya,

" Ma, xda apa yang lebih berharga berbanding senyum papa. Miguel sanggup lakukan apa saja untuk papa dan keluarga ni ma. "
Kata Miguel lalu mencium dahi mamanya, mamanya tersenyum.

-----

Keesokan harinya, Miguel memakai kemeja hitamnya. Jam Rolexnya dipakaikannya ditangan kirinya.
Dia turun untuk bersarapan.

" Morning bang! X pakai baju polis ke hari ni?"
Tanya Michael,

" amboi kamu mengusik abang eh. Nanti kamu abang bawa kamu masuk penjara."
Kata Miguel,

" Ekleh abang, mana lah abang sanggup. Adik kan adik kesayangan abang. "
Kata Michael lalu menyuap meehon nya. Miguel tertawa.

" Alaa ... Mya pun adik kesayangan abang juga kan bang ? "
Tanya Mya menyampuk,

" sibuk je adik ni. "
Kata Michael .

" dua dua abang sayang okay? "
Kata Miguel,

" Buerkk ! "
Mya mengusik Michael.

" So, Miguel, dah sedia hari ni? "
Tanya Raichand, Miguel tersenyum,

" Ya pa. "
Jawabnya. Mereka sekeluarga kemudiannya bersarapan sambil bercerita .

Di pejabat, pegawai-pegawai polis di bawah arahan Diana sudah beratur dan bersedia untuk menyambut tuan baru mereka. Tidak lama selepas itu, Miguel naik bersama seorang pegawai polis,

" Wow! "
Puji Miguel apabila dia melihat pasukannya sudah bersedia menunggu kedatangannya. Diana cepat2 masuk ke dalam barisannya.

" Bagus! Cekap! "
Pujinya,

" Baiklah. Saya perkenalkan diri saya, saya adalah Miguel Adwa Raichand. Semua kenal kan? "
Tanya Miguel,

" KENAL TUAN! "
Sahut mereka serentak,

" Good. And mulai hari ni, saya adalah SACP Miguel. Dan saya akan mengiringi anda semua ke jalan yang benar . "
Kata Miguel, Diana terkejut. Miguel pulak tersenyum sinis kepada Diana.

" Eklehhh , benarlah sangat. "
Kata Irfan dengan nada suara yang kecil.

" So, apa2 yang dilakukan dibawah nama Raichand, jangan ganggu mereka. Mereka ialah... Kawan saya . "
Kata Miguel, semua disitu terkejut.

" Ada faham? "
Tanya Miguel,

" FAHAM TUAN! "
sahut mereka.

" Good! Bulan depan saya naikkan gaji korang ye."
Katanya, pegawai disitu mulai tersenyum sedikit.

" Baiklah, semua bersurai! "
Kata Miguel.

" TERIMA KASIH TUAN! "
jawab mereka.

" ACP Diana!"
Panggil Miguel,

" Ya tuan! "
Jawab Diana,

" Dahlah puan nanti dia balas dendam."
Kata Irfan berbisik kepada Diana, Diana memijak kaki Irfan.

" Mari sini . "
Kata Miguel. Diana menghampiri Miguel, Miguel memastikan semua beredar dari situ.

" Tutup pintu tu dulu. "
Kata Miguel, Diana hairan,

" Tuan? "
Tanya Diana,

" Tutup pintu tu sayang. "
Kata Miguel.

" Oh , oky tuan."
Kata Diana lalu menutup pintu bilik itu. Kini, hanya tinggal dia dan Miguel saja didalam bilik itu. Miguel menghampiri Diana, dia duduk di atas meja. Dia memanggil Diana untuk dekat padanya, terus dia memaut Dania dekat padanya. Diana kini berada di celah kangkang Miguel, Miguel tersenyum. Tangan kiri nya mengambil tangan Diana, tangannya yang satu lagi memaut tubuh gadis itu dengan erat. Diana tersentak,

" Haritu... awak bangunkan adik saya depan anak buah saya. Hari ni, saya nak awak puaskan adik saya depan saya sorang je. "
Kata Miguel dengan lembut.
Diana tersentak,

" Saya minta maaf tuan err... Haritu saya x sengaja tuann... "
Kata Diana mencari alasan.

" ye ke? Ke awak memang suka ni ? "
Tanya Miguel lalu dia meletakkan tangan Diana itu tadi diatas bahunya.

" errr tuann... "

" Cepat. Awak buka zip saya dan buat kerja awak. "
Kata Miguel cuba untuk mempermainkan Diana.

" Tuan... X boleh! "
Kata Diana,

" Kenapa? "
Tanya Miguel,

" Ni tempat kerja tuan. "
Kata Diana, Miguel tertawa kecil,

" alasan yang x munasabah lah sayang... "
Kata Miguel, dia mengusap pipi Diana, perlahan lahan dia memaut si gadis itu mendekat padanya, perlahan juga bibir mereka bersatu. Miguel memagut bibir Diana dengan lembut tanpa kekasaran. Mereka melayani nafsu masing2.

Tidak lama selepas itu, Miguel meleraikan ciuman mereka. Dia mengusap bibir Diana,

" Sedap. "
Kata Miguel. Diana termalu, pipinya merah.

" Xpayah lah malu. Saya dah rasa dah pun ."
Kata Miguel. Dia membetulkan rambut Diana yang terjurai ditepi itu. Dia berdiri, dia mengucup pipi Diana.

" Kerja baik2 eh sayang. "
Kata Miguel.

" Baik tuan. "
Kata Diana,

" xpayah bertuan bagai dengan saya, panggil je Miguel. "
Kata Miguel. Diana mengangguk lalu pergi dari situ. Miguel tersenyum.

" Haihh, xjadi lah nak benci dia. Dah jatuh cinta semula dah ni. "
Katanya lalu duduk dikerusinya sambil memegang dadanya.

MIGUEL [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now