16

2.5K 34 0
                                    

Pagi itu, Miguel tidak turun kerja. Diana mulai risau.

" Irfan! "
Panggil Diana, 

" Ye puan? "
Tanya Irfan.

" tuan ada bagitahu awak x yang dia x dtg hari ni? "
Tanya Diana,

" Ermm, xda pulak puan . "
Kata Irfan, Diana mengeluh.

" Hmm... Risau pulak saya dengan dia."
Kata Diana.

" ala puan mesti rindu Tuan Miguel ni kan? "
Usik Irfan,

" Eh, mana ada! Xdelah! "
Kata Diana, walaupun hatinya sebenarnya rindu namun dia juga risau akan Miguel.

" Yerla tu puan. Ala, nanti lunch, puan pergi la cari dia. "
Kata Irfan.

" Yer la. "
Kata Diana,

" Saya minta diri dulu puan. "
Kata Irfan, Diana mengangguk.

----------- -------- ---------- ---------- -------- -------
Dirumahnya, Miguel menghabiskan sebotol whiskey itu. Tanpa sengaja, tangannya terlanggar gelasnya, gelas itu pecah. Dia cuba untuk mengutipnya, namun jarinya terluka.

" Aargh."
Dia terduduk ditepi sofa itu. Kenangannya bersama papanya bermain di mindanya. Dia rindu saat saat bahagia itu bersama mereka. Kata2 papanya malam tadi terngiang ngiang di mindanya.

" Arggggg!! "
jeritnya, tanpa sengaja dia menghentak tangannya pada serpihan gelas itu tadi.

" Shhhh... "
Aduh nya. Darah mengalir dari tapak tangannya, serpihan itu mencucuk tapak tangannya. Dia mencabutnya, air matanya mengalir apabila wajah papanya muncul didepan matanya.

Mujur saja Diana datang waktu,

" Miguel!"
Diana menghampiri Miguel, dia melihat tangan Miguel sudah berdarah. Dia melihat serpihan gelas ditepi Miguel,

" awak buat apa ni bodoh?!"
Marah Diana, dia menampar pipi Miguel, Miguel berhenti menangis,

" Kenapa awak tampar saya? "
Tanya Miguel sambil memegang pipinya.

" Sebab awak bodoh! "
Marah Diana.

" Tengok ni, dah berdarh dah tangan awak. Kenapa x potong sekali tangan ni kalau xnak guna? "
Kata Diana, Miguel mulai teresak esak seperti budak kecil, Diana hairan,

" Kenapa awak nangis? "
Tanya Diana,

" Awakkk...stttsttt...marah saya...sktktkskk"
Katanya sambil teresak esak. Diana memegang dadanya,

" Sabar Diana... "
Katanya pada dirinya.

" Dah dah. Bangun jap. "
Kata Diana, dia memapah Miguel.

" tunggu kejap. Saya ambik emergency box jap.."
Kata Diana. Miguel mengangguk. Diana kemudiannya datang bersama sebesen air bersih dan emergency box. Dia mengelap darah pada tangan Miguel, selepas itu disapunya ubat. Setelah selesai membalut luka Miguel, dia menyuruh Miguel untuk mandi. Sementara Diana kembali ke dapur, dia datang semula bersama penyapu, dia menyapu serpihan kaca itu.
Setelah mengemas barang disitu, dia naik ke atas, dia duduk dibirai katil menanti Miguel habis mandi.
Pintu bilik mandi dibuka, Diana menyerahkan pakaian kepada Miguel, Miguel menyambutnya. Setelah selesai, Miguel duduk diatas katil. Diana menghampirinya,

" awak minum dari semalam eh? "
Tanya Diana, Miguel mengangguk,

" Berapa banyak? "
Tanya nya lagi, Miguel memandang Diana, dia tahu Diana xsuka dia minum minuman itu.

" 1 botol. "
Jawabnya dengan nada suara yang kecil.

" Masih waras x ni?"
Tanya Diana,

" Ma..sih"
Jawab Miguel.
Diana mengeluh, dia mengusap rambut Miguel, dia memeluk Miguel.

" Tell me everything that burden you baby... "
Kata Diana. Miguel mulai menangis.

" Miguel rindu papa... "
Katanya, Diana mengucup dahi Miguel, rambut lelaki itu dibetulkannya.

" Miguel...rindu mama jugak dan adik adik Miguel. "
Kata Miguel, mata Diana mulai berair.

" Miguel nak jumpa diaorang, tapi papa cakap Miguel bukan keluarga dia lagi.... Mi...guel sedih... Miguel sayangkan papa... "
Kata Miguel sambil teresak esak. Diana sudah mengalirkan air matanya, dia tidak dapat menahannya,

" Sabar sayang... "
Kata Diana dengan nada suara yang terketar ketar.

" Dulu, kalau Miguel luka sikit, papa pasti marah anak2 buahnya sebab x jaga Miguel. Papa yang selalu balutkan luka Miguel dulu... "
Katanya.
Diana hanya mendengar sambil dia sendiri mengesat air matanya,

" Miguel nak makan semeja dengan papa lagi. Miguel nak papa suapkan Miguel macam dulu... Minum sama2 dengan papa... lepak luar balkoni sama2... "
Katanya.
Miguel meleraikan pelukannya, dia memandang wajah Diana,

" Diana...miguel rindu semua tu...miguel nak semua jadi macam dulu. "
Kata Miguel, Diana sudah tidak tahan lagi, air matanya yang ditahannya mengalir dengan deras apabila melihat wajah sayu Miguel itu.

" Diana tahu... Sejak diana tidur dengan Miguel, Miguel selalu tatap gambar papa dan mama...gambar Mya dan Michael. "
Kata Diana sambil tangannya mengesat air mata Miguel.

" Miguel nak papa berubah. Miguel xnak kehilangan papa macam Miguel hilang walid dulu."
Kata Miguel. Diana mengangguk,

" Saya tahu. Awak bagi dia masa, nanti dia akan berubah juga. "
Kata Diana.

" Xkan ada parents yang sanggup buang anak dia daripada keluarga. "
Kata Diana, dia mengucup dahi Miguel. Miguel tersenyum.

" sekarang, Miguel doa semoga hati papa terbuka untuk berubah. Okay sayang? "
Kata Diana. Miguel mengangguk. Diana mengesat air mata Miguel, Miguel juga mengesat air mata Diana. Mereka tertawa sesama sendiri.

" Buruk lah wajah baby nangis. "
Kata Diana.

" Dia pun sama."
Kata Miguel. Mereka tertawa.

MIGUEL [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now