MIGUEL [ COMPLETED ]

11

Diana mengusap lembut rambut Miguel.

" Miguel..."
panggil Diana,

" Hm? "
Jawabnya.

" Awak x balik rumah keluarga ke ? "
Tanya Diana. Miguel tertawa kecil,

" Saya akan balik sekiranya papa berubah dan menghentikan perbuatannya itu. "
Kta Miguel.

" Tapi, mama dan adik adik awak pasti risaukan awak. "
Kata Diana. Miguel bangun, tangan Diana dicapainya,

" Saya nak berubah dan betulkan apa yang salah. Dan saya nak betulkan papa juga. You know i love him, and i will do anything for him. "
Kata Miguel. Diana tersenyum,

" Kalau apa2 jadi kat saya, saya nak awak tahu, saya sayangkan awak cik polis. Dan saya nak awak jugak tahu, everything i do, family comes first to me. Family is everything for me. So do you. "
Kata Miguel.

" Saya pun sayangkan awak. Saya yakin, hubungan awak dengan papa awak akan pulih sperti sedia kala. Air yang dicencang tidak akan putus Miguel. "
Kata Diana. Miguel mengucup tangan Diana.

" Jom tidur. "
Ajak Diana lalu dia merebahkan badannya, dia membetulkan bantal ditepinya untuk Miguel. Miguel tersenyum lalu dia menindih Diana. Diana terkejut,

" Aik, xkan lah awak nak tidur kat atas saya pulak. "
Kata Diana.

" Biarlah. Sini kan empuk lagi. "
Usik Miguel, Diana mencubit hidung Miguel.

" Gatal nyaa! "
Kata Diana. Miguel tertawa, dia lalu mengucup bibir Diana, kemudian ciumannya terus ke dahi Diana, seterusnya pipi Diana dan akhirnya mati di leher Diana.

" Wangi sayang. "
Kata Miguel, Diana menampar lembut pipi Miguel,

" Macam2 lah. Dah tidur. Esok kerja lagi. Dah la bawa lari anak dara orang ."
Kata Diana. Miguel tertawa, dia baring disisi lalu merangkul erat tubuh Diana.

" I love you... "
Bisiknya.

" I love you more. "
Jawab Diana lalu mengucup dahi Miguel.

--------
" Tuan, nampaknya dia dh berani main api dengan tuan."
Kata Chris kepada T.Raichand.
T.Raichand hanya diam.

" Xpa. Biarkan dia. "
Katanya kemudian. Tiba-tiba datang beberapa orang warga asing yang diiringi oleh Bob,

" Tuan, diaorang kata nak jumpa tuan "
Kata Bob,

" Yes gentleman? "
Tanya Chris.

" Begini Tuan, boss saya ingin meminta tuan untuk menolongnya. "
Kata pembantu orang asing itu.

" Katakan. "
Kata T.Raichand.

" Boss saya nak tuan rampas tanah di sebuah kampung yang tidak jauh daripada bandar kita ini. Dia berjanji akan memberikan bayaran yang lumayan kepada tuan. "
Kata pembantu itu.

" Hm. "

" Saya rasa, tuan patut ambik peluang ni. Lagipun diaorang sanggup bayar kita dengan harga yang tinggi. "
Kata Chris. T.Raichand mengangguk.

" Baiklah. "
Kata T .Raichand, pembantu itu lalu memberikan sebuah beg kepada T.Raichand. Chris membuka beg itu, matanya terbelia melihat beg yang berisi wang itu.

" Rm50 juta ini milik Tuan. Jadi, tuan harus segera selesaikan tugas itu. "
Kata pembantu itu.

T Raichand mengangguk.

------
" Miguel! "
Jerit Irfan sebaik saja dia masuk ke dalam bilik Miguel.

" kenapa dengan kau ni? "
Tanya Miguel. Irfan tercunggap cunggap. Dia menghampiri meja Miguel,

" Papa kau! Dia rosakkan sebuah perkampungan yang tidak jauh dari sini! Dia robohkan semua rumah orang2 kampung disitu ! "
Kata Irfan. Miguel tertawa.

" Kenapa kau ketawa? "
Tanya Irfan.

" Biarkan dia buat hal dia dulu. "
Kata Miguel. Irfan pelik,

" Tapi Miguel... "

" jangan risau. Kau tahu apa aku boleh buat. Kita diam dulu. "
Kata Miguel.

" lagi satu, tolong dapatkan maklumat tentang kampung tu dan berapa bayaran yang papa aku terima untuk hancurkan kampung tu. "
Kata Miguel.

" Baik tuan ! "
Kata Irfan lalu pergi dari situ.

-------
Petang itu, sedang Miguel memandu keretanya, tiba-tiba sebuah lori datang dari arah yang bertentangan lalu melanggar kereta Miguel. Kereta Miguel terpelanting, dahi Miguel berdarah begitu juga dengan tangannya. Dia menangis, kenangan waktu dia masih kecil terimbas di mindanya apabila dia melihat tangannya berdarah.

Flashback:

" Miguel, jangan kayuh laju nak. Nanti jatuh. "
Kata T. Raichand. Tiba-tiba basikal yang dikayuh oleh Miguel terlanggar sesuatu membuatkan Miguel terjatuh. Tangannya terluka. T.Raichand dan isterinya bergegas mendapatkan Miguel.

" Papa kan dah pesan tadi, degil. Tengok sekarang ni. Dah jom basuh darah tu dulu."
Kata T.Raichand. dia mengiringi Miguel menuju ke paip yang tidak jauh dari tangga itu. Dia mencuci darah pada luka Miguel,

" Sakit pa... "
Kata Miguel sambil menangis, T.Raichand tersenyum,

" Sabar sayang eh. Nanti papa sapu ubat, x sakit nanti. "
Kata T. Raichand.

End of flashback.

" Arghhhhhh !! "
Jerit Miguel, dia menangis semahunya disitu. Rindunya pada papanya tidak dapat ditahan lagi.

" Miguel rindu papa.... "
Katanya. Setelah sekian lama melayan perasaannya disitu, dia menelefon Irfan untuk menghantar kereta kepadanya.

------

Miguel memandu keretanya dengan laju menuju ke tempat yang dituju oleh lori itu tadi. Tiba-tiba dia terlihat sebuah kawasan tempat perhentian lori- lori yang lebih kurang sama dengan lori yang melanggarnya tadi. Dia turun dari keretanya, dia mencari no plat lori yang melanggarnya tadi.
Tidak lama selepas itu, dia menjumpainya. Dia mencari pemandu lori itu. Dia berjalan menuju ke kedai makan disitu. Dia melihat orang disitu, matanya tertumpu pada lelaki yang berambut kerinting panjang itu. Dia cuba mengingat semula wajah lelaki yang memandu lori itu tadi.

" Rupanya kau orang tu... "
Kata Miguel, lelaki itu menoleh, dia cuba untuk melarikan diri. Namun dia ditarik oleh Miguel, satu tumbukan hinggap di pipinya. Orang disitu lari bertempiaran.

" SIAPA UPAH KAU ?! "
Tanya Miguel,

" bapa kau yang suruh aku bunuh kau ! "
Kata lelaki itu, hati Miguel bagaikan ditusuk dengan pisau.
Namun dia menguatkan diri untuk menyoal kembali lelaki itu,

" KAU TIPU!! "
katanya, matanya sudah merah, urat di lehernya sudah mulai kelihatan.
Lelaki itu menendang Miguel membuatkan Miguel terlanggar bucu meja. Lelaki itu melarikan diri.