13

2.8K 31 0
                                    

Pagi itu, rumah agam T.Raichand dipenuhi dengan orang kampung, begitu juga media dan pegawai polis.

" Tuan! Kita sudah dikepung! Nampaknya Miguel benar2 menentang tuan!"
Kata Chris. T.Raichand membaling gelasnya,

" Dia sudah mencabar kesabaran aku! "
Katanya. Dia lalu turun ke bawah,

" Buka gate itu! "
Kata T Raichand,

Selepas gate dibuka,

" Terima kasih Tuan Raichand ! Semoga tuhan memberkati tuan sekeluarga! "
Kata orang kampung sambil tunduk hormat kepadanya, dia berundur setapak. Dia terkejut,

" Kami ingatkan tuan nak rampas harta kami, tapi sebaliknya tuan beri kami rm2 ribu seorang dan menghantar orang untuk membina semula rumah kami. "
Kata salah seorang wanita tua kepada T.Raichand. T.Raichand diam, dia menyuruh orangnya untuk menutup pintu besi itu.

" Siapa yang buat semua ni?!"
Tanya T.Raichand pada semua anak buahnya. Chris diam, tidak lama kemudian, Miguel muncul disebalik pintu besi itu,

" Eh, tuan Miguel! "
Kata pakcik guard itu. Miguel lalu memeluk pakcik guard itu,

" Hey uncle. Lama x jumpa! Sihat? "
Tanya Miguel,

" Sihat tuan. "
Katanya. Miguel mengangguk,

" Uncle kerja elok2 okay? Saya jumpa boss besar dulu ehek."
Kata Miguel, pak cik guard itu mengangguk. Miguel tertawa kecil. Dia berjalan sambil menari datang menghadap tuan rajanya.

" Aik? Kenapa muram ni papa? "
Tanya Miguel,

" Oh ya! Nampaknya, papa jadi kesayangan orang kampung lah lepas ni. Oo, best nyer ! "
Kata Miguel. T.Raichand menahan amarahnya, hati kecilnya terubat melihat wajah anak kesayangannya itu. Namun, keegoan nya memaksa dirinya untuk tidak terlalu gembira. Matanya secara x sengaja terpandang tangan Miguel yang terluka itu. Hatinya mulai risau, ingin dia mencapai tangan anaknya itu, namun dia harus mengetepikan semuanya.

" Nampak sangat papa masih x boleh move on daripada Miguel, nama password pun masih nama Miguel. "
Kata Miguel lalu dia berlalu dari situ.

" Miguel! "
Panggil mamanya, Miguel menoleh, dia tersenyum melihat wajah kesayangannya itu. Puan Besar Aini memeluk Miguel sambil menangis.

" Balik lah rumah nak. Mama rindukan kamu. "
Kata mamanya, mata Miguel mulai berair,

" Ni yang Miguel malas nak balik ni. Mama nangis je kerja. "
Kata Miguel mengusik mamanya,

" Mama rindu kamu... "
Kata mamanya lagi, Miguel mengusap air mata mamanya,

" Miguel pun. Dah lah tu, buruk lah mama nangis ni. Nanti xnak pulak T.Raichand dengan mama."
Kata Miguel sengaja menekankan nama T.Raichand itu.
Hati T.Raichand bagai diremuk apabila dia mendengar anaknya memanggil dirinya dengan namanya.

" bye ma. Jaga diri. Nanti kita jumpa lagi okay? "
Kata Miguel lalu mengucup dahi mamanya, dia kemudiannya berlalu pergi dari situ.

T.Raichand menghabiskan masanya meminum minuman kerasnya dibalkoni rumah mereka. Satu persatu kenangannya dengan Miguel terimbas dimindanya. Air mata jantannya menitis, dia xdak mampu menahannya.

" Pa..."
Panggil Mya. Dia mengesat air matanya.

" Mya, kenapa? "
Tanyanya. Mya memberikan air sejuk kepada T.Raichand,

" Adik tahu, papa rindukan abang."
Kata Mya.

" Papa x rindu dia. Papa xda anak macam dia"
Kata T.Raichand masih dengan egonya.

MIGUEL [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now