9

2.7K 34 0
                                    

Sudah sebulan Miguel berkhidmat disitu. Semua penjenayah yang menggunakan nama papanya dibebaskan. Diana makin hilang sabar dengan perangai Miguel yang xdak bertanggungjawab itu.
Malam itu, sebelum pulang, Diana bertemu dengan Miguel di bilik pejabat Miguel.

"Masuk! "
Panggilnya dari dalam. Diana masuk, dia menutup pintu. Miguel tersenyum,

" Yes Acp Diana? Anything to say? "
Tanya Miguel lalu dia seperti biasa duduk di atas mejanya.

" Tuan, sebenarnya cara tuan ni salah. Ramai penjenayah disana menyalahgunakan nama Tuan Raichand sebaik saja mereka tahu tuan masuk ke dalam jabatan polis. "
Kata Diana,

" Then? "
Tanya Miguel,

" Saya rasa, tuan patut tangkap mereka walaupun...mereka memakai nama Tuan Raichand. "
Kata Diana,

" Saya yang berkuasa kan? Jadi saya tahu apa yang saya buat. "
Kata Miguel, Diana memegang pipi Miguel,

" tolong tuan, demi kesejahteraan bandar kita. Rakyat sekrang makin takut untuk keluar. "
Kata Diana,

" Diana, jangan ajar saya. "
Kata Miguel. Diana mengeluh,

" Xpa lah. Tuan ikutlah kehendak tuan. "
Kata Diana lalu berlalu pergi, namun tangannya ditahan oleh Miguel,

" Diana... "
Panggil Miguel,

" Tolong berubah tuan. "
Kata Diana lalu pergi. Miguel mengeluh.

-------

Keesokan hari nya, Miguel sudah turun ke pejabat seperti biasa. Chris pulak datang ke rumah Tuan Raichand.

" Tuan, pasal kilang tu. "
Kata Chris,

" Saya akan hantar orang kita ke sana. "
Kata T. Raichand.
Chris tersenyum.

Sedang semua orang dibandar itu masing2 membuat kerja harian mereka, mereka tiba2 digemparkan dengan sebuah letupan yang sangat besar. Kelihatan berpuluh puluh tong gas berterbangan ke seluruh tempat dibandar kecil itu. Satu persatu meletup ditempat yang berlainan. Bandar kecil itu dilanda kekacauan. Rakyat disitu lari bertempiaran, ada diantara mereka yang bernasib malang terkena letupan itu. Sekolah sekolah dan tempat makan turut terjejas. Ramai yang terkorban disebabkan kemalangan besar itu.

Miguel sampai ditempat kejadian, dia memerhatikan keadaan disitu. Dirinya bagai disambar petir,

" Tolongg! Ada beberapa orang pelajar masih didalam sanaa ! "
Jerit salah seorang daripada mangsa disitu. Miguel lalu cepat meluru ke arah bangunan yang dijilat api itu untuk menyelamatkan pelajar disitu. Dia melihat 3 orang pelajar tadika tersekat disitu. Dia cepat2 mengambil mereka.

" Terima kasih tuan."
Kata cikgu itu kepada Miguel, Miguel mengangguk, secara x sengaja matanya terpandang seorang budak perempuan sedang cuba untuk terjun dari bangunan sekolah itu.

" Nooooo !!! "
Jeritnya sambil dia berlari ke arah itu, namun dia x sempat menyelamatkannya. Budak itu sudah berlumuran darah dihadapn matanya. Miguel mengalirkan air mata, dia mendapatkan buku nota budak kecil itu yang terjatuh bersamanya tadi. Ibu bapa budak itu telah membawa tubuh budak itu ke ambulance. Miguel meratapi buku diary buku kecil itu, dilihatnya gambar budak itu memakai baju doktor. Miguel menangis semahunya.

Sedang Miguel bersendirian, Diana datang.

" Sekarang apa tuan nak buat? Tuan dapat kembalikan ke semuanya seperti sediakala? Tuan dapat hidupkan semula mereka yang dah tiada?"
Tanya Diana sambil dia menangis teresak.

" Sekarang puas hati tuan kan dapat hancurkan semua! "
Marah Diana,

" Heyy!!"
Marah Miguel lalu dia mencengkam leher Diana.

" Bunuhlah! kalau tuan x mampu berubah, apa guna saya hidup ? "
Kata Diana. Miguel melepaskan tangannya tadi, dia memeluk Diana.

" Saya.... saya dah hancurkan semuanya. "
Katanya dengan tangisannya. Diana membalas pelukan Miguel,

" Tuan.... "
Panggil Diana, Diana mengusap air mata Miguel.

" Tuan boleh betulkan semula. "
Kata Diana.

" Saya berdosa pada merekaa... disebabkan saya, banyak nyawa yang hilang. "
Kata Miguel. Diana memeluk Miguel, dia mengusap belakang Miguel,

" Tuan tebus balik kesalahan tu pada mereka. "
Kata Diana,

" Macam mana? "
Tanya Miguel, dia memandang wajah Diana. Diana mengusap pipi Miguel,

" Berubah. Demi negara dan juga keluarga tuan. "
Kata Diana sambil tersenyum. Miguel terdiam.

---------
Dibalai, seorang wanita datang mengadu pada polis disitu tentang kematian suaminya.

" Tolonglah kak, akak baliklah. Saya x mampu nak tolong akak. "
Kata polis yang berjaga malam itu.

" Tapi tuan, diaorang bunuh suami saya tuan. "
Kata wanita itu. Miguel datang, dia terduduk dikerusi kayu menunggu itu.

" Hey! Diaorang tu siapa? "
Tanya salah seorang banduan di situ lalu mereka tertawa .

" tuann! Mereka yang bunuh suami saya tuan."
Kata wanita itu. Banduan itu tertawa.
Mereka keluar dari tirai besi itu, salah seorang daripada mereka menolak kasar wanita itu. Wanita ktu terjatuh, dia lalu melutut pada kaki Miguel memohon pertolongan. Banduan itu tertawa.

" Tuan, dia memohon peetolongan daripada tuan tanpa dia tahu tuan adalah tuan kami hahaha! "
Kata mereka sambil tertawa, mereka terus membelasah wanita itu. Miguel bangun dan berjalan ke arah biliknya. Dia menumbuk cermin dibiliknya.

" Ape ni tuan? Tuan dah suka ke pakai baju polis ni? Hahaha! "
Kata salah seorang daripada banduan tadi itu.

" Lepaskan dia. "
Kata Miguel, mereka tertawa.

" X boleh tuan. Dia ni milik kami tuan !"
Kata salah seorang daripada mereka. Miguel lalu mengambil pistolnya dan menembak kaki salah seorang daripada mereka.

" Tuan! Serang! "
Jerit ketuanya, mereka berlari ke arah Miguel, namun satu persatu telah tumpas ditangan Miguel.
Selesai saja membelasah banduan itu tadi,

" Masukkan semua dalam lokap. "
Kata Miguel kepada pegawai polis disitu. Pegawai polis disitu tersenyum. Mereka memberikan tabik hormat kepada Miguel.

MIGUEL [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now