Cemburu

14.3K 1.3K 135
                                    

Baru bangun kaget lihat jumlah vote + komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru bangun kaget lihat jumlah vote + komen. Sarangbeo ges(づ ̄ ³ ̄)づ

Jan lupa votement.

.
.

"Glanpa, hihihi," begini. Jungkook paling tidak suka. Ketika Sungjin datang, maka Taehyung akan bermanja dan Jungkook seolah terbuang.

Mau Jungkook jungkir balik, salto, bahkan terjun dari lantai atas, Taehyung masa bodo dan lebih memilih bermanja dengan "kakek"nya itu.

"Cantik~" Taehyung hanya menatap Jungkook sinis. Nyali lelaki berotot itu ciut, serasa suami yang sedang dilibur jatah oleh istrinya karena berselingkuh dengan wanita lain.

"Sudahlah, Kook. Nanti aku pulang juga dia menempel lagi padamu," Sungjin menoel hidung kecil Taehyung yang kini sedang menyedot susu sambil melihat animasi Tayo di hp Sungjin.

Cemburu, mau Sungjin ayahnya sekalipun, Jungkook memilih tiduran di sofa. Memejamkan matanya menunggu Ayahnya pulang. Usir halus, gaes.

"Jung," panggil Ayahnya.

"Hm?"

"Beneran menolak perjodohan?" tanya sang Ayah. "Yo," jawab Jungkook sekenanya. "Oke, Ibumu cerewet mirip burung beo," kata Sungjin.

"Bulung Beo cepelti apa?" tanya Taehyung. "Cerewet, suka menirukan orang bicara, tapi dia lucu," jelas Sungjin. Taehyung mengangguk, "Bulung beo milip daddy," kata Taehyung sambil bertepuk tangan.

"Kenapa aku?" tanya Jungkook tak terima.

"Daddy celewet, cuka na malah-malah, telus ledek-ledek Tata. Milip bulung beo ne, glanpa?" tanya Taehyung menatap Sungjin. Sungjin hanya terkekeh melihat raut wajah kesal Jungkook, "Iya, baby. Lihat ayahmu sekarang, kesal mirip macan siap terkam."

Taehyung menatap Jungkook, "Daddy anan cembelut milip bebek."

Jungkook tersenyum sebentar, kemudian mengubah raut wajahnya lagi dan tidur membelakangi mereka berdua. "Daddy napa?" tanya Taehyung. "Itu namanya cemburu, manis. Dia tidak suka grandpa dan Taehyung main," jelas Sungjin.

"Tata cudah main cama daddy cehalian, mau cama glanpa," Taehyung memeluk Sungjin. "Itu daddy cemburu tidak dibujuk?" tanya Sungjin.

"Ndamau," kata Taehyung.

.....

"Bye, glanpa!" Taehyung melambaikan tangan pada Sungjin yang hendak pulang. Jam menunjukkan pukul 9 malam, dan Jungkook baru bangun setelah tertidur 3 jam. "Daddy," Jungkook melihat Taehyung.

"Apa?" sinis sekali, Pak?

"Huggie,"

"Katanya Daddy mirip beo? Jelek, cerewet, apalagi?" Taehyung mengerucutkan bibirnya saat sang dominan menolak rentangan tangannya. "Hiks... daddy..." tak tega, Jungkook segera mendekap Taehyung dan menciumi wajah si manis.

"Pokoknya tidak boleh mengacuhkan Daddy saat bersama orang lain, ya? Daddy tidak suka nanti Daddy cari nuna, mau?" kata Jungkook kini mengelus pipi Taehyung.

"Anan cali-cali nuna. Jeyek," si kecil memeluk leher Jungkook erat, sementara Jungkook kini menepuk pantat berisi Taehyung, kemudian meremasnya pelan. "Nhhh..."

Shit.

Dibaringkannya Taehyung diatas bed, lantas ia elus pipi berisi Taehyung yang memerah karena...panas mungkin? Bayangan Taehyung diusia 18 tahun tiba-tiba muncul. Bagaimana paha dan perut mulus itu ada. Ah, Jungkook jadi liar sekarang.

"D-daddy?"

Cup. Bibir keduanya menempel, dilumatnya pelan bibir si kecil, tanpa nafsu, hanya sebatas menyalurkan rasa gemasnya pada bibir merah merekah yang selalu meledeknya.

Kemudian beralih pada perut gembul yang agak mengempes karena sakit itu, mulus dan putih. Terakhir, di seluruh wajah yang selalu jadi bayang-bayangnya setiap hendak terlelap.

"I Love You," bisik Jungkook.

Tak terdengar balasan, hanya deru nafas yang menandakan Taehyung sudah tertidur. "Selamat malam, manis, aku mencintaimu."

......

"Tolong bubur ayamnya tiga porsi," Jungkook keluar dari rumah sakit pada pukul delapan pagi. Ada Yoongi yang menjaga Taehyung jadi dia memutuskan keluar mencari sarapan.

Makanan rumah sakit tidak enak, begitu kata Taehyung. "Bubur ayamnya satu, Paman," Jungkook menoleh, begitu pula wanita yang ada disebelahnya.

Beberapa detik bertatap muka, Jungkook lebih dulu memutus kontak. Zina mata, ukhti🙏

"Nak Jungkook, ini buburnya. Jangan lupa cuci tangan, ya? Sampaikan salamku pada Tata. Semoga cepat sembuh. Katakan Paman bubur ayam merindukannya," kata penjual bubur ayam. Jungkook terkekeh, "Tentu, Paman. Aku pamit dulu, sampai jumpa!"

Wanita yang tadi disebelahnya menatap kepergian Jungkook yang sekarang menaiki mobilnya.

"Paman, siapa nama lelaki tadi?"

"Jeon Jungkook, kenapa Nona?"

"Ah, bukan apa-apa."

"Oh, dia Jeon Jungkook. Tampan juga. Bisa tidak, ya, jadi milikku?"

 Bisa tidak, ya, jadi milikku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[bidadari kita pas gede nanti]

Tbc wak.
Tebak hayo yang nanya-nanya sama kang bubur tadi siapa + hubungannya apa sama Jk?

200 votes + 35 komen, lanjut.

HybriTaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang