Dokter Andi baru saja keluar dari ruangan Raihan, beliau berkata bahwa Raihan besok sudah diperbolehkan pulang kini menunggu infusnya habis, ginjalnya sudah normal tinggal pemulihan dan jahitannya kering hari ini juga Raihan bisa diperbolehkan turun dari ranjang setelah 11 hari berbaring di ranjang.Kini di dalam ruangan serba putih itu hanya ada sepasang pasutri yang sama sama membisu dengan pikirannya masing masing, seperti terdapat tembok canggung yang terbentang kokoh di tengah tengah mereka.
"Ma_mas mau jalan?" Ucap Asyifa setelah mengumpulkan keberaniannya.
"Panggilkan bruder." Titah Raihan.
"Iya mas." Asyifa langsung beranjak keluar memanggil bruder.
Tak lama Asyifa kembali di ikuti bruder permintaan Raihan.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanyanya sopan.
"Bantu saya berjalan." Jantung Asyifa lagi dan lagi tersentil dengan perlakuan Raihan, kenapa meminta bantuan orang lain sedangkan ada dirinya yang siap membantu suaminya, sadarkan Asyifa dengan posisinya di hati Raihan, segitu enggannya Raihan bersama dirinya, tapi kenapa kemarin suaminya itu menerima perlakuannya, Asyifa dibuat bingung oleh Raihan.
"Ohh iya tuan mari saya bantu." Membantu Raihan turun dari ranjang dan berjalan perlahan memutari ruangan.
"Ingin ke taman tuan?" Tawar bruder.
"Seperti tidak buruk." Menerima tawaran itu.
Setelah kepergian Raihan, Asyifa membereskan ruangan VVIP itu, dari baju baju Raihan, bekas makanan di nakas dan juga ranjang Raihan.
Derrrrr derrrrrr
Handphone Asyifa bergetar di sana tertulis Abang ganteng melihat itu Asyifa langsung membukanya.Abang ganteng:
Assalamualaikum
Humaira gimana kabarnya?
Abang boleh VC?Asyifa:
Waalaikumsalam, boleh banget bang.Read
Tak lama ada panggil masuk dari Azzam.
"Assalamualaikum Humaira..."
"Waalaikumsalam abang..."
"Gimana kabarnya?"
"Alhamdulillah baik bang, kan Humaira udah bilang semua akan baik baik saja, abang sendiri gimana?"
"Alhamdulillah abang juga baik, terus gimana ipar abang?"
"Mas Raihan juga baik bang ini baru jalan jalan ke taman sama bruder."
"Alhamdulillah... maaf abang baru bisa pulang minggu depan."
"Iya ngga papa bang yang penting jaga makan jangan lupa sholat."
"Pasti dong, masa yang ngasih rezeki sama kesehatan di lupain, kamu juga jangan lelah lelah."
"Iya bang."
Kreaaakkk
Pintu kamar terbuka menampakkan Raihan beserta bruder."Itu mas Raihan sudah kembali bang."
"Siapa?" Tanya Raihan yang sedang berusaha duduk di ranjang.
"Bang Azzam mas." Sambil memberikan ponselnya ke Raihan.
"Saya pamit nyonya." Pamit bruder.
"Silahkan..." Ucap Asyifa sambil mengangguk.
"Assalamualaikum bang."
"Waalaikumsalam gimana Han?"
"Alhamdulillah besok sudah boleh pulang tinggal tunggu infusnya habis."
"Alhamdulillah kalo gitu, maaf abang belom sempet ke sana."
"Ngga papa bang."
"Ya udah abang tutup dulu, sudah maghrib di sini." Perbedaan waktu Singapura dan Indonesia 1 jam.
"Iya bang."
"Humaira abang tutup dulu Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Telpon pun terputus.
Raihan dan Azzam beda 1 tahun lebih tua Azzam.
"Mas mau ganti baju?" Melihatnya baju Raihan yang berkeringat.
"Iya." Asyifa pun mengambil baju untuk Raihan.
"Gw bisa pakek sendiri, pegang infusnya." Merebut baju di tangan Asyifa.Asyifa menurut keinginan suaminya, ucapan suaminya adalah perintah baginya.
"Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam bunda." Mencium punggung tangan bunda setelah menaruh infus pada tempatnya.
"Bunda sama siapa?" Tanya Raihan karna tidak melihat keberadaan ayahnya.
"Sama pak Dedi, besok boleh pulang?" Tanya bunda.
"Sudah bunda."
"Alhamdulillah... Asyifa, malam ini biar bunda yang jaga Raihan, kamu udah 2 malam ngga pulang pulang saja ya istirahat, tunggu Raihan di rumah besok."
"Asyifa temani bunda saja di sini."
"Pulang aja ya kamu harus istirahat, pak Dedi udah nunggu di bawah, ayah juga udah di perjalanan mau ke sini." Meyakinkan menantunya.
Asyifa nampak berfikir, tak sengaja matanya berpapasan dengan mata Raihan.
"Pulanglah." Ucap Raihan.
"Iya Asyifa pulang." Beranjak mengemasi barang barangnya.
"Sudah makan? Bunda ngga masak tadi habis arisan jadinya ngga ada waktu."
"Belum bunda." Ucap Asyifa jujur.
"Apa tunggu ayah aja? Katanya tadi beli makan di jalan."
"Ngga usah bunda nanti Asyifa cari di perjalanan pulang keburu maghrib bunda, Asyifa pamit." Mencium punggung tangan bunda dan berjalan ragu ke Raihan yang duduk di ranjang.
"Asyifa pamit mas." Raihan menyodorkan tangannya yang langsung di terima Asyifa."Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam..."
_______________________________________
Bruder adalah sebuah suster bagi kaum pria, nama suster dan bruder ini berasal dari bahasa inggris yakni brother dan sister.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asyifa (Terbit)
Romance"Kenapa lu ngerjain pekerjaan lu yang hina itu dirumah gue?" Badai besar menghantam Asyifa, seorang gadis sholiha yang amat menjaga kehormatannya, Syifa sebelumnya tak pernah mendapatkan badai sebesar ini yang ada hanyalah gerimis hujan, badai itu...